Minggu, 26 Januari 2014

Allah Selalu Bersama Kita



Bismillah .. Saat galau melanda, .. sadar atau tidak kita sudah selangkah lebih jauh dari Allah SWT .. Dzikir mulai surut bahkan terhenti .. Syaitan pun mendekat .. Hingga otak pun tiada lagi memikirkan akhirat, .. tapi lebih mengkhawatirkan dunia yang terlalu menyita pikiran dan tenaga ...

Mari bangkit dari kegalauan diri, keluarlah dari kegelapan dan menuju cahaya .. Ingatlah akan Rabb, .. ingatlah Allah Ta’ala, .. Karena hanya dengan mengingat Allah-lah hati menjadi tenang ...

Jumat, 24 Januari 2014

Yuk, Intip Bangunan Paling 'Gila' Yang Ada di Kota Brunswick!


DREAMERSRADIO.COM - Sebuah bangunan dengan tembok warna – warni berdiri di kota Brunswick, Jerman. Bangunan ini telah menjadi daya tarik wisata karena bentuknya yang terlihat lucu dan tidak biasa. Para pengunjung yang paling penasaran untuk bisa melihat bangunan ini umumnya adalah anak muda.
Dilansir dari laman Unusualplaces, bangunan yang dihiasi dengan gambar gaya graffiti tiga dimensi ini disebut 'The Happy Rizzi House'. Bentuknya jauh dari standar bangunan pada umumnya, namun bangunan ini terlihat ekologis dan tenang karena banyak pohon yang ditanam serta tersedia lahan parkir untuk sepeda.
"The Happy Rizzi House" diciptakan oleh seniman James Rizzi pada tahun 2001. Pria asal Amerika Serikat ini sudah berpengalaman dalam dunia arsitektur dan grafis. James  mengambil pendidikan seni di University of Florida, ditempat itulah ia mempelajari teknik tiga dimensi dan memutuskan untuk menjadi seniman jalanan New York.
Penduduk lokal mengungkapkan bahwa ‘The Happy Rizzi House’ adalah bangunan paling 'gila' yang pernah didirikan di Kota Brunswick. Awalnya, bangunan ini sangat di benci sampai ingin dirobohkan, namun akhirnya secara perlahan dapat diterima dan dikagumi.
Tertarik untuk mengunjungi bangunan unik ini, Dreamers? ^^
(dits)

Selasa, 21 Januari 2014

TANAMAN SIRIH MERAH

 

 

PERBANYAKAN TANAMAN SIRIH MERAH
Tanaman sirih merah (Piper crocatum) lebih umum dikembangbiakkan secara vegetatif atau aseksual. Secara alami tanaman sirih merah sulit diperbanyak dengan biji. Perbanyakan dengan cara tersebut mempunyai keuntungan yang terpenting adalah mewarisi sifat genetik dari tanaman induknya.
Teknik Perbanyakan Sirih Merah
Perbanyakan tanaman sirih merah secara vegetatif dapat dilakukan dengan beberapa cara yakni stek, cangkok dan perundukan.
1. Stek
Stek merupakan potongan organ vegetatif (akar, batang, daun, dll) tanaman yang digunakan untuk perbanyakan tanaman, dengan maksud agar bagian tersebut membentuk akar. Stek yang dapat digunakan untuk tanaman sirih merah ini adalah dengan cara stek batang.
Alasan mengapa perbanyakan melalui stek batang adalah karena stek merupakan cara yang sederhana, murah dan cepat. Jumlah bibit yang dihasilkan dari satu tanaman induk lebih banyak. Seluruh bibit yang dihasilkan memiliki sifat genetis yang sama dengan tanaman indukknya.
Tahap-tahap pembibitan tanaman sirih merah dengan cara stek dapat dilakukan sebagai berikut:
a. Pilih tanaman induk yang sehat dan memiliki batang kokoh sebesar tusuk sate bambu atau lebih baik bisa lebih besar. Lebar daun sedang atau bisa lebih dan tebal. Berdasarkan pengalaman penulis, bahan stek dengan batang dan ukuran daun kecil, maka akan menghasilkan bibit yang berukuran kecil pula dan cenderung tanaman kurang mampu berkembang dengan baik.
b. Potong batang tersebut menjadi satu atau dua ruas dengan syarat masing-masing ruas masih memiliki daun. Jika bahan stek yang digunakan 2 ruas, minimal salah satu ruasnya memiliki daun tetapi lebih baik kedua ruas berdaun. Bahan stek dengan ruas tanpa daun, prosentase tumbuh sangat kecil, atau bahkan tidak dapat tumbuh sama sekali. Karena proses fotosintesis yang terjadi tidak sempurna, sehingga menghambat pertumbuhan dan perkembangan bibit stek.
c. Rendam bahan stek tersebut ke dalam air bersih selama 15 – 30 menit. Untuk hasil yang lebih baik dan mengurangi resiko kegagalan pertumbuhan bibit stek, air rendaman dapat ditambah vitamin B1 yang khusus untuk tanaman atau yang biasa dijual di apotik dalam bentuk tablet. 1 ml vitamin B1 dilarutkan dalam 1 liter air bersih. Atau 1 tablet /1 liter air. Rendam bahan stek tersebut selama 30 menit atau lebih. Vitamin B1 mengandung tiamin yang berfungsi untuk mempercepat pembelahan sel pada meristem akar.
Berdasarkan uji coba dan pengalaman penulis, bahan stek yang direndam dalam larutan vitamin B1 selama ± 24 jam dengan 1 ruas diperoleh tingkat keberhasilan 90%. Selain itu pertumbuhan tunas dan akar lebih cepat bila dibandingkan dengan yang tidak direndam dengan vitamin B1.
Bahan stek dapat juga direndam dalam larutan zat pengatur tumbuh (ZPT) terlebih dahulu seperti Rootone F atau Atonik. Cara menggunakan Rootone F adalah olesi pangkal stek dengan ZPT tersebut yang telah dibuat pasta agak encer, karena Rootone F berbentuk serbuk. Kemudian diangin-anginkan sebentar. Bila menggunakan ZPT Atonik, caranya adalah larutkan Atonik sebanyak 1 ml dalam 1 liter air bersih, kemudian rendam bahan stek tersebut selama 15 menit. Setelah itu angkat dan diangin-anginkan sebentar, baru ditanam. Tujuan perlakuan ZPT adalah untuk merangsang pembentukan akar sehingga mempercepat pertumbuhan tunas stek.
d. Siapkan tempat penyemaian berupa pot bibit berdiameter 10 cm atau polybag yang sudah dilubangi bagian bawah dan samping. Kemudian diisi campuran media semai berupa hasil ayakan pakis (berupa serbuk menyerupai tanah), pasir,arang sekam,pupuk organik dengan perbandingan 4:2:2:1. Selain media diatas dapat juga menggunakan campuran humus daun bambu, arang sekam, pasir, pupuk organik dengan perbandingan 4:4:2:1. Atau bisa juga dimodifikasi sendiri oleh pembibit. Untuk mencegah adanya hama dalam media semai tersebut, sebaiknya ditabur Furadan 3G sebanyak satu ujung sendok teh per polybag. Kemudian media disiram dengan air bersih hingga cukup basah.
Pada dasarnya, media semai yang digunakan untuk stek sirih merah ini harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut:
  1. Cukup kompak (firm and dense)
  2. Mempunyai kapasitas pegang air (Watter holding capacity) yang baik/tinggi.
  3. Mempunyai aerasi yang baik.
  4. Bebas dari benih gulma, nematoda, jamur, bakteri patogenik dan musuh alami lainnya.
  5. Menyediakan unsur hara esensial bagi tanaman.
e. Tanam bahan stek tadi pada media semai dengan tepat dan benar. Perhatikan letak mata tunas pada ketiak daun menghadap keatas dan jangan sampai terbalik. Usahakan buku (letak daun, mata tunas dan akar serabut) tertutup media sedalam 0,5 cm – 1 cm dari permukaan media. Hal ini disebabkan jika terlalu dalam, maka mata tunas dan akar cepat membusuk. Setelah ditanam, siram kembali dengan air bersih agar stek tidak layu. Letakkan bibit stek tersebut di tempat yang teduh dan sejuk, jangan terkena sinar matahari langsung.
f. Pemeliharaan bibit stek. Penyiraman dapat dilakukan 2 kali sehari pada musim kemarau. Pada musim hujan cukup 1 kali sehari atau sesuai kondisi, jika media terlalu basah tidak perlu disiram. Untuk memperkuat pertumbuhan bibit, dapat disiram dengan larutan vitamin B1 seminggu sekali. Kurang lebih pada umur 2 minggu, tunas akan muncul kepermukaan media. Pada umur 4 minggu memiliki daun 2 sampai 3 lembar berasal dari tunas baru (daun asal bahan stek tidak dihitung), dan akar tanaman dari pangkal batang sudah panjang memenuhi bagian dasar polybag / pot. Bibit siap untuk dipindah tanam ke pot yang berukuran lebih besar atau langsung ke tanah.
2. Cangkok ( Marcottage atau air layerage)
Perbanyakan sirih merah dapat juga dilakukan dengan cara mencangkok. Cangkok pada prinsipnya adalah mengusahakan perakaran dari suatu cabang tanaman tanpa memotong cabang tersebut dari tanaman induknya. Perbanyakan dengan cara ini memiliki kelebihan diantaranya, tanaman memiliki sifat-sifat unggul tanaman induknya dan tanaman lebih cepat berproduksi.
Teknik pencangkokan tanaman sirih merah ini berbeda dengan tanaman lain pada umumnya, yaitu hanya menempelkan media tanam pada bagian buku tanaman dan dibungkus dengan plastik atau sabut kelapa.
Tahap-tahap pencangkokan sirih merah dapat dilakukan sebagai berikut :
  • Bagian buku tanaman yang akan dicangkok, sebaiknya terlebih dahulu disemprot dengan larutan zat pengatur tumbuh (ZPT) perangsang akar dengan konsentrasi 1 ml/liter air (sesuai anjuran) atau larutan vitamin B1. Penggunaan ZPT atau vitamin B1 ini berfungsi untuk mempercepat pertumbuhan dan pembentukan akar sehingga akan mempercepat pula terhadap pembentukan tunas pada ketiak daun. Bila tidak menggunakan cara tersebut juga tidak apa.
  • Siapkan media tanam. Media yang digunakan hampir sama dengan pembibitan stek, yaitu hasil ayakan akar pakis (berbentuk serbuk seperti tanah, arang sekam dan pupuk kandang kambing halus dengan perbandingan 4:2:1. atau dapat juga menggunakan campuran media tanah dan pupuk kandang saja dengan perbandingan 2:1. Campuran media tersebut kemudian ditempelkan pada buku dan bungkus dengan plastik yang sudah dilubangi.
  • Selanjutnya siram cangkokan tersebut dengan menggunakan air bersih hingga seluruh media basah.
  • d. Setelah satu bulan, akar sudah tumbuh memenuhi media. Potonglah batang yang berada di bawah cangkokan. Buka bungkus cangkokan tersebut dan tanam dalam pot atau langsung di tanah. Bibit dengan cara cangkok, memiliki persentase tumbuh 90% sampai 100%.
3. Merunduk (Layering)
Perbanyakan sirih merah ini dapat pula menggunakan sistem runduk. Prinsip dari perundukan adalah merangsang (menstimulasi) terbentuknya akar atau tunas sebelum dipisahkan dari induknya.
Tahap-tahap merunduk dapat dilakukan sebagai berikut :
  • Sediakan beberapa polybag atau pot dengan diameter 12 cm yang sudah diberi media tanam dan dijajar di sebelah tanaman induk. Media tanam yang digunakan sama dengan cara stek atau cangkok. Dapat juga hanya menggunakan campuran tanah dan pupuk kandang dengan perbandingan 3 : 1. Sebagai bahan tanaman induk adalah tanaman sirih merah yang mempunyai sulur dengan panjang 2 meter atau lebih.
  • Rentangkan sulur tanaman sirih merah, kemudian tanam ruas-ruas batang yang berakar dengan dirundukkan pada polybag-polybag yang telah dipersiapkan.
  • Kemudian siramlah tanaman tersebut sehari sekali atau melihat kondisi. Apabila media masih basah tidak perlu disiram. Secara umum, pada musim kemarau kondisi media cenderung lebih cepat mengering, sehingga perlu penyiraman lebih intensif. Begitu juga sebaliknya, pada saat musim hujan media cenderung lebih lembab, dan penyiraman dilakukan bila perlu.
  • Setelah kurang lebih 1 bulan, pertumbuhan dan perkembangan akar tanaman sudah mulai banyak dan kuat. Selanjutnya masing-masing bibit dapat dipisahkan per polybag. Tanam bibit-bibit tersebut pada media yang lebih besar atau dapat langsung ditanam di pekarangan rumah yang telah disediakan.
Sumber : http://jabber.rab.co.id/ratnas/teknik-perbanyakan-sirih-merah

Memperbanyak Sirih Merah dengan Stek dan Merunduk

PERBANYAKAN TANAMAN SIRIH MERAH
Tanaman sirih merah (Piper crocatum) lebih umum dikembangbiakkan secara vegetatif. Secara alami tanaman sirih merah sulit diperbanyak dengan biji. Perbanyakan dengan cara tersebut mempunyai keuntungan yang terpenting adalah mewarisi sifat genetik dari tanaman induknya.
Metode Perbanyakan Sirih Merah
Perbanyakan tanaman sirih merah secara vegetatif dengan media air mineral dapat dilakukan dengan cara stek dan perundukan.
1. Stek
Stek merupakan potongan organ vegetatif (akar, batang, daun) tanaman yang digunakan untuk perbanyakan tanaman, dengan maksud agar bagian tersebut tumbuh akar. Stek yang dapat digunakan untuk tanaman sirih merah ini adalah dengan cara stek batang.
Alasan mengapa perbanyakan melalui stek batang adalah karena stek merupakan cara yang sederhana, murah dan cepat. Jumlah bibit yang dihasilkan dari satu tanaman induk lebih banyak. Seluruh bibit yang dihasilkan memiliki sifat genetis yang sama dengan tanaman induknya.
Tahap-tahap pembibitan tanaman sirih merah dengan media air mineral dapat dilakukan sebagai berikut:

a.Pilih tanaman induk yang sehat dan memiliki batang kokoh sebesar sumpit atau lebih besar. Lebar daun sedang atau bisa lebih lebar dan tebal. Karena bahan stek dengan batang dan ukuran daun kecil, maka akan menghasilkan bibit yang berukuran kecil pula dan cenderung tanaman kurang mampu berkembang dengan baik.

b.Potong batang tersebut menjadi tiga ruas dengan syarat dua ruas masih memiliki daun. Bahan stek dengan ruas tanpa daun, prosentase tumbuh sangat kecil, atau bahkan akan membusuk. Karena proses fotosintesis yang terjadi tidak sempurna, sehingga menghambat pertumbuhan dan perkembangan bibit stek.

c.Rendam bahan stek tersebut ke dalam air bersih selama 15 – 30 menit.

d.Siapkan tempat penyemaian berupa kantong plastik berukuran 5x15 cm, air mineral dan karet gelang sebagai pengikat

e.Masukkan bahan stek dengan ruas yang tak berdaun atau ruasyang paling bawah kedalam plastik

f. Masukan air mineral kedalam kantong plastik dan ikat ujungnya dengan karet gelang.Setelah itu tata secara berdiri kekotak atau kardus, siram kembali dengan air bersih agar stek tidak layu dengan menggunakan sprayer. Letakkan bibit stek tersebut di tempat yang teduh dan sejuk, jangan terkena sinar matahari langsung.

g.Pemeliharaan bibit stek. Penyiraman dapat dilakukan 2 kali sehari. Pada umur 4 minggu akar tanaman dari pangkal batang sudah panjang memenuhi bagian dasar kantong plastik. Bibit siap untuk dipindah ke pot /gelas plastik bekas air mineral dengan media tanah atau bisa langsung ditanam ke tanah.

2. Merunduk (Layering)
Perbanyakan sirih merah ini dapat pula menggunakan sistem runduk dengan media air mineral/tanah. Prinsip dari perundukan adalah merangsang terbentuknya akar atau tunas sebelum dipisahkan dari induknya.
Tahap-tahap merunduk dapat dilakukan sebagai berikut:
a. Sediakan beberapa gelas air mineral yang sudah diikat dan digantungkan di sebelah tanaman induk. Pilih tanaman sirih merah yang mempunyai sulur dengan panjang 1 meter.

b. Lengkungkan sulur tanaman sirih merah dengan hati-hati jangan sampai patah, kemudian masukkan ruas-ruas batang yang berakar yang telah dibengkokkan kedalam gelas air mineral yang telah dipersiapkan dan diikat supaya tidak bergeser kemudian isikan media air mineral/tanah basah.

d. Setelah kurang lebih 1 bulan, pertumbuhan dan perkembangan akar tanaman sudah mulai banyak dan kuat. Selanjutnya masing-masing bibit dapat dipotong. Tanam bibit-bibit tersebut pada media yang lebih besar dengan media tanah atau dapat langsung ditanam ditanah pekarangan yang telah disediakan.


Kamis, 09 Januari 2014

Cara Agar Batrerai ponsel Tahan lama

Oleh: Alyssa Bereznak

Ponsel adalah sahabat kecil yang setia dan ajaib, dapat memberitahukan Anda saldo rekening bank, arah jalan menuju bioskop, dan restoran Cina favorit hanya dalam beberapa usapan di layar.

Namun, saat Anda lengah, ponsel bisa saja mati di saat terburuk. Hindari mimpi buruk itu dan rawat sahabat kecil Anda dengan benar, melalui tips merawat baterai singkat berikut.

Kurang berarti lebih

Ketika Anda masih menggunakan baterai berbahan dasar nikel, orang-orang berusaha untuk “memperlakukan” baterai tersebut dengan benar-benar menguras dayanya sampai habis kemudian mengisi ulang daya sampai penuh. (intinya bahwa baterai tidak akan berfungsi dengan baik tanpa daya penuh). Lupakan apa yang Anda dengar.

Kebanyakan ponsel modern menggunakan baterai lithium-ion, yang sangat berbeda.

Secara umum, Anda seharusnya menjaga agar daya ponsel Anda berada di atas 50 persen. Jika Anda ingin mengambil satu langkah lebih lanjut, sebaiknya Anda mencoba untuk menguras sampai habis daya baterai sekali dalam sebulan, hanya untuk keperluan kalibrasi. Tapi jika lebih dari sekali, maka Anda akan memperpendek umur baterai.

Perhatikan mengenai pengisian daya semalaman! Secara teknis Anda tidak seharusnya mengisi daya berlebihan agar baterai memiliki masa aktif yang lebih lama. Meski kebanyakan pengisi daya dirancang untuk membatasi Anda mengisi daya berlebihan setelah ponsel memiliki daya penuh, Anda seharusnya menghindari mengisi daya hingga 100 persen dan meninggalkan pengisi daya terus terhubung ke ponsel. Kesimpulannya, tidak menunda-nunda untuk mengisi daya dan daya yang tepat jauh lebih baik dibandingkan mengisi daya secara konstan dari benar-benar habis hingga 100 persen. Jika Anda bingung, cobalah untuk mengisi daya secara berkala ketika daya baterai berada di angka 80 dan 40 persen.

Baterai habis itu tidak baik

Baterai Lithium-ion terkadang dapat menjadi tidak stabil (arusnya) jika benar-benar habis. Seperti robot, baterai ini biasanya dilengkapi sirkuit untuk bisa menghancurkan diri yang membuat baterai Anda tidak bisa digunakan untuk mencegah adanya ledakan atau sesuatu yang lain. Hal ini tentu tidak terjadi setiap hari, tapi alangkah baiknya untuk bertindak aman agar tidak menyesal di kemudian hari.

Ponsel Anda tidaklah tangguh. Jangan meninggalkannya di dasbor mobil di kondisi cuaca yang panas sekitar 30-an derajat celcius. Jangan meletakkannya di sebelah Anda saat sedang berjemur. Jangan membawanya saat Anda sedang mengikuti kelas yoga yang panas. Tidak peduli apakah ponsel Anda dalam keadaan mati, panas akan merusak baterai Anda.

Hal itu karena, kabar baik untuk para pembaca yang tinggal di wilayah yang sangat dingin, ponsel Anda berada pada kondisi paling baik di suhu 0 derajat celcius (dan baterai Anda akan kehilangan sedikit sekali persentase kapasitas maksimumnya setiap tahun). Bagi Anda yang berada di wilayah bersuhu tropis, Anda berisiko kehilangan kapasitas maksimum mulai dari 20 hingga 35 persen pertahun.  Bukan berarti Anda harus membatalkan perjalanan Anda ke Hawaii hanya demi menjaga usia baterai, tapi tetaplah memperhatikan di mana Anda meletakkan ponsel.


Hubungkan langsung ke stop kontak
Meski perangkat pengisian daya nirkabel itu tidak merepotkan dan trendi, kebanyakan pengisian daya nirkabel induktif cenderung membuang energi dengan melepaskan panas. Ingat apa yang kami katakan soal panas? (PANAS = BURUK) Cara terbaik untuk mengisi daya ponsel Anda adalah dengan langsung menghubungkannya ke stop kontak (jangan pula menghubungkannya ke komputer). Cara tersebut akan mengisi daya lebih cepat dan aman.


Semoga Bermanfaat

Rabu, 08 Januari 2014

Teknik Perbanyakan Puring

Puring bisa diperbanyak dengan mudah. Dari batang keras yang dimiliki, metode stek dan cangkok paling mudah dilakukan. Selain punya waktu yang relatif singkat hasil perbanyakan juga 100 % sama dengan indukan.
Tanaman hias dengan batang keras seperti halnya puring memang bisa tumbuh dengan mengandalkan penyerubukan alami. Namun butuh waktu cukup lama dan juga biji yang dihasilkan tidak bisa stabil kadang banyak dan sedikit. Dan yang utama hasil anakan dari biji punya kemungkinan besar tidak sama dengan indukan cara tercepat dan teraman adalah perbanyakan dengan model cangkok maupun stek.
Cara kerja stek maupun cangkok sebenarnya adalah menumbuhkan akar sebagai serapan nutrisi pada bagian yang diinginkan. Metode ini hampir semua tanaman yang punya batang keras atau berkayu bisa melakukannya namun dengan karakter berbeda.
Sebagai tanaman berbatang keras, puring punya karakter berbeda dengan tanaman berkarakter batang lunak. Bila disejajarkan maka perbanyakan puring sama dengan tanaman yang sering kita lihat di sekitar kita yaitu seperti tanaman buah.
Berikut dua alternatif tips dan trik perbanyakan puring.
Metode Stek Lebih Cepat
Metode stek merupakan cara yang paling mudah untuk dilakukan sebab tidak perlu persiapan yang panjang selain itu alat yang digunakan juga tidak terlalu rumit.
1. Siapkan peralatan yang terdiri dari gunting tanaman, pisau, plastik penutup, tali plastik, pot dan media tanam.
2. Siapkan media tanam dengan campuran pasir, dengan humus bambu.
3. Pilih batang puring yang sudah terlihat tua untuk dipotong. Cirinya cukup mudah perhatikan kulit bila sudah berwarna cokelat seperti kulit kayu berarti batang sudah siap distek.
4. Potong dengan menggunakan gunting tanaman yang sudah dibersihkan. Hindari pengunaan pisau sebab batang punya struktur yang keras dan mengandung kayu.
5. Setelah terpisah jangan lupa untuk untuk menutup luka di pohon indukan dengan fungisida.
6. Bila daun terlihat rimbun potong di bagian bawah dengan menyisakan sekitar 5-7 daun. Tujuannya untuk mengurangi penguapan yang harus di jaga selama proses stek.
7. Ikat sisa daun mengarah keatas dan tutup dengan plastik untuk mengurangi penguapan.
8. Rendam potongan bawah dalam larutan perangsang akar sekitar 15-20 menit.
9. Masukkan dalam media tanam dengan urutan stylofoam/ gabus bisa juga dengan menggunakan pecahan genting, selanjutnya masukkan pasir hingga setengah pot. Setelah itu masukkan potongan stek.
10. Lapisan atas gunakan campuran pasir dengan humus bambu hingga penuh.
11. Tekan media tanam hingga batang bisa berdiri tegak.
12. Siram media tanam dengan menggunakan sisa air perangsang akar
13. Tempatkan di tempat teduh.
Tanda berhasilnya proses stek bisa dilihat dari kondisi daun selama satu hingga dua minggu. Bila terlihat tetap segar bahkan tumbuh tunas baru berarti stek berhasil dan tutup plastik bisa dilepas.
Cara stek ini punya kelebihan cepat dan mudah namun keberhasilan proses ini masih punya keberhasilan hingga 90 %. Jadi masih ada kemungkinan 10 % tidak berhasil.
Untuk meminimalkan kegagalan usahakan saat melakukan pemotongan stek dipastikan pohon dalam keadaan sehat.
Selain itu batang juga harus sudah tua supaya pertumbuhan akar bisa maksimal. Yang tak kalah penting adalah untuk menjaga kelembaban dengan menempatkan di tempat yang tidak terkena sinar matahari.
Cara Cangkok Lebih Aman
Cara kedua yang bisa dilakukan adalah dengan cangkok. Cara ini punya keberhasilan lebih besar daripada model stek sebab akar dirangsang sebelum batang di potong. Namun beberapa nursery menganggap cara ini jauh lebih merepotkan.
1. Pilih batang yang sudah tua dengan warna cokelat. Usahkan batang yang dipilih lebih tua dari metode stek
2. Siapkan pisau tajam, plastik, media tanam, dan tali plastik.
3. Kupas kulit batang sekitar 3-4 cm untuk tempat media tanam cangkok.
4. Masukkan media tanam yang terdiri dari humus daun dan bungkus dengan plastik
5. Lubangi plastik untuk memberikan sirkulasi udara
6. Siram media cangkok untuk menjaga kelembaban tanaman jadi jaga agar tidak kering
7. Bila akar sudah terlihat lepas media tanam dan potong batang.
8. Masukan dalam pot urutan sama dengan model stek.
Metode cangkok ini lebih aman sebab saat dipisah dari indukan batang sudah mempunyai akar sehingga yang harus dijaga adalah kandungan nutrisinya. Namun cangkok memang punya waktu lebih lama dan batang yang dipilih harus lebih tua dari metode stek.

Puring yang saat ini mulai diperhitungkan sebagai tanaman hias yang punya potensi dan penggemar yang luas ternyata mampu melakukan perbanyakan dengan mudah. Dari batang keras yang dimiliki, metode stek dan cangkok menjadi yang paling mudah untuk dilakukan. Selain punya waktu yang relatif singkat hasil perbanyakan juga 100 % sama dengan indukan.
Tanaman hias dengan batang keras seperti halnya puring memang bisa tumbuh dengan mengandalkan penyerubukan alami. Namun butuh waktu yang cukup lama dan juga biji yang dihasilkan tidak bisa stabil kadang banyak dan sedikit. Dan yang utama hasil anakan dari biji punya kemungkinan besar tidak sama dengan indukan   
Dari model penyerbukan normal yang butuh waktu lebih lama lama ini sekarang banyak ditinggalkan oleh petani dan juga pengusaha tanaman hias. Pasalnya semakin lama perbanyakan tentu semakin lama keuntungan yang bisa diambil. Jadi cara tercepat dan teraman yang akan diambil dengan model cangkok maupun stek.
Cara kerja stek maupun cangkok sebenarnya adalah menumbuhkan akar sebagai serapan nutrisi pada bagian yang diinginkan. Metode ini hampir semua tanaman yang mempunyai batang keras atau berkayu bisa melakukannya namun dengan karakter yang berbeda.
Agus Choliq Pemilik Krokot Nursery yang mengkoleksi puring mengakui menggunakan metode stek dan cangkok dalam melakukan perbanyakan tanamannya. Sedangkan untuk penyerbukan alami dirinya melakukan hanya untuk proses penyilangan. Harapannya bisa menghasilkan satu jenis baru yang baik. Dengan naiknya pamor puring saat ini otomatis proses perbanyakan harus lebih cepat dan evisien sebagai konsekuensi permintaan pasar yang meningkat.
Puring yang mempunyai batang keras mempunyai karakter yang berbeda dengan tanaman lainnya dengan karakter batang lunak. Bila di sejajarkan maka perbanyakan puring sama dengan tanaman yang sering kita lihat di sekitar kita dan yang paling mudah di dapatkan adalah tanaman buah. Berikut kami berikan dua alternatif tips dan trik perbanyakan puring.
Metode Stek Lebih Cepat
Metode stek merupakan cara yang paling mudah untuk dilakukan sebab tidak perlu persiapan yang panjang selain itu alat yang digunakan juga tidak terlalu rumit.
1.      Siapkan peralatan yang terdiri dari gunting tanaman, pisau, plastik penutup, tali plastik, pot dan media tanam.
2.      Siapkan media tanam dengan campuran pasir, dengan humus bambu.
3.      Pilih batang puring yang sudah terlihat tua untuk dipotong. Cirinya cukup mudah perhatikan kulit bila sudah berwarna cokelat seperti kulit kayu berarti batang sudah siap di stek.
4.      Potong dengan menggunakan gunting tanaman yang sudah dibersihkan. Hindari pengunaan pisau sebab batang punya struktur yang keras dan mengandung kayu.
5.      Setelah terpisah jangan lupa untuk untuk menutup luka di pohon indukan dengan fungisida.
6.      Bila daun terlihat rimbun potong di bagian bawah dengan menyisakan sekitar 5-7 daun. Tujuannya untuk mengurangi penguapan yang harus di jaga selama proses stek.
7.      Ikat sisa daun mengarah keatas dan tutup dengan plastik untuk mengurangi penguapan.
8.      Rendam potongan bawah dalam larutan perangsang akar sekitar 15-20 menit.
9.      Masukkan dalam media tanam dengan urutan stylofoam/gabus bisa juga dengan menggunakan pecahan genting, selanjutnya masukkan pasir hingga setengah pot. Setelah itu masukkan potongan stek.
10.  Lapisan atas gunakan campuran pasir dengan humus bambu hingga penuh.
11.  Tekan media tanam hingga batang bisa berdiri tegak.
12.  Siram media tanam dengan menggunakan sisa air perangsang akar
13.  Tempatkan ditempat teduh.
Tanda berhasilnya proses stek bisa dilihat dari kondisi daun selama satu hingga dua minggu. Bila terlihat tetap segar bahkan tumbuh tunas baru berarti stek berhasil dan tutup plastik bisa dilepas. Cara stek ini mempunyai kelebihan cepat dan mudah namun keberhasilan  proses ini masih mempunyai keberhasilan hingga 90%. Jadi masih ada kemungkinan 10 persen tidak berhasil.
Untuk meminimalkan kegagalan usahakan saat melakukan pemotongan stek dipastikan pohon dalam keadaan sehat. Selain itu batang juga harus sudah tua supaya pertumbuhan akar bisa maksimal. Yang tak kalah penting adalah untuk menjaga kelembaban dengan menempatkan di tempat yang tidak terkena sinar matahari.  
Cara Cangkok Lebih Aman
metode cangkok
Cara kedua yang bisa dilakukan adalah dengan cangkok. Cara ini punya keberhasilan lebih besar dari pada model stek sebab akar di rangsang sebelum batang di potong. Namun beberapa nursery menganggap cara ini jauh lebih merepotkan.
1.      Pilih batang yang sudah tua dengan warna cokelat. Usahkan batang yang dipilih lebih tua dari metode stek
2.      Siapkan pisau tajam, plastik, media tanam, dan tali plastik.
3.      Kupas kulit batang sekitar 3-4 cm untuk tempat media tanam cangkok.
4.      Masukkan media tanam yang terdiri dari humus daun dan bungkus dengan plastik
5.      Lubangi plastik untuk memberikan sirkulasi udara
6.      Siram media cangkok untuk menjaga kelembaban tanaman jadi jaga agar tidak kering
7.      Bila akar sudah terlihat lepas media tanam dan potong batang.
8.      Masukan dalam pot urutan sama dengan model stek.  
Metode cangkok ini lebih aman sebab saat dipisah dari indukan batang sudah mempunyai akar sehingga yang harus dijaga adalah kandungan nutrisinya. Namun cangkok memang punya waktu lebih lama dan batang yang dipilih harus lebih tua dari metode stek. (bayu)

Cara Mudah dalam Perbanyakan Puring


Puring (Codiaeum variegatum) atau croton, yang saat ini mulai diperhitungkan sebagai tanaman hias yang punya potensi dan penggemar yang luas ternyata mampu melakukan perbanyakan dengan mudah. Dari batang keras yang dimiliki, metode stek dan cangkok menjadi yang paling mudah untuk dilakukan. Selain punya waktu yang relatif singkat hasil perbanyakan juga 100 % sama dengan indukan.
Cara kerja stek maupun cangkok sebenarnya adalah menumbuhkan akar sebagai serapan nutrisi pada bagian yang diinginkan. Metode ini hampir semua tanaman yang mempunyai batang keras atau berkayu bisa melakukannya namun dengan karakter yang berbeda.
Cara stek merupakan cara yang paling mudah untuk dilakukan sebab tidak perlu persiapan yang panjang selain itu alat yang digunakan juga tidak terlalu rumit. Caranya sebagai berikut ;
1. Siapkan peralatan yang terdiri dari gunting tanaman, pisau, plastik penutup, tali plastik, pot dan media tanam.
2. Potong cabang batang puting yang sudah keras, kemudian buang daun yang tua atau kurang jumah daun.
3. Rendam sekitar 10 menitbagian pangkal potongan yang akan menjadi bibit dengan air, lebih baik jika ditambahkan cairan perangsang akar (auksin).
4. Tanam ke dalam pot yang sudah disediakan dengan tanah yang sudah dicampur pupuk, dan tambahkan sedikit air kedalam pot.
5. Bungkus bibit dengan menggunakan pembungkus plastik, guna memberikan naungan sehingga daun yang ada tetap segar dan tidak mati.
6. Biarkan selama kurang lebih 2 minggu, dan kemudian buka pembungkus tadi.
Untuk meminimalkan kegagalan usahakan saat melakukan pemotongan stek dipastikan pohon dalam keadaan sehat. Selain itu batang juga harus sudah tua supaya pertumbuhan akar bisa maksimal. Yang tak kalah penting adalah untuk menjaga kelembaban dengan menempatkan di tempat yang tidak terkena sinar matahari.

Metode ini sudah saya kami lakukan saat praktikum matakuliah Budidaya Tanaman Hortikultura di Lahan Jurusan Agronomi Fakultas Pertanian Universitas Sriwijaya. Dan telah terbukti berhasil, dan saya sudah bisa menerapkannya sendiri di rumah. Sedang untuk sambung pucuk dengan menggabungkan beberapa jenis tanaman puring atau kombinasi dengan tujuan memperoleh tanaman yang unik dan indah.(top3k)

PRAKTIKUM

Perbanyakan Tanaman SecaraVegetatif (aseksual)


                                                                             I.            PENDAHULUAN
A.     LATAR BELAKANG
Perbanyakan tanaman dalam pertanian terbagi menjadi dua, yaitu perbanyakan generatif danperbanyakan vegetatif. Perbanyakan secara generatif dilakukan dengan menanam biji tanamanterseleksi hingga menghasilkan tanaman baru yang lebih banyak, sedangkan perbanyakan secara vegetatif merupakan perbanyakan yang menggunakan bagian aseksual tanaman seperti batang, daun, ranting,cabang, dan akar untuk mendapatkan tanaman baru. Perbanyakan secara vegetatif dapat dibagi menjadibeberapa cara: (1) cangkok (air layerage); (2) merunduk(ground layerage);(3) Setek; (4) Penyambungan(grafting);(5) Okulasi(budding).Puring yang saat ini mulai diperhitungkan sebagai tanaman hias yang punya potensi dan penggemar yang luas ternyata mampu melakukan perbanyakan dengan mudah. Dari batang keras yang dimiliki, metode stek dan cangkok menjadi yang paling mudah untuk dilakukan. Selain punya waktu yang relatif singkat hasil perbanyakan juga 100 % sama dengan indukan.Tanaman hias dengan batang keras seperti halnya puring memang bisa tumbuh dengan mengandalkan penyerubukan alami. Namun butuh waktu yang cukup lama dan juga biji yang dihasilkan tidak bisa stabil kadang banyak dan sedikit. Dan yang utama hasil anakan dari biji punya kemungkinan besar tidak sama dengan indukan   
Stek merupakan cara perbanyakan tanaman secara vegetatif buatan dengan menggunakan sebagian batang, akar, atau daun tanaman untuk ditumbuhkan menjadi tanaman baru. Sebagai alternarif perbanyakan vegetatif buatan, stek lebih ekonomis, lebih mudah, tidak memerlukan keterampilan khusus dan cepat dibandingkan dengan cara perbanyakan vegetatif buatan lainnya. Cara perbanyakan dengan metode stek akan kurang menguntungkan jika bertemu dengan kondisi tanaman yang sukar berakar, akar yang baru terbentuk tidak tahan stress lingkungan dan adanya sifat plagiotrop tanaman yang masih bertahan.
Keberhasilan perbanyakan dengan cara stek ditandai oleh terjadinya regenerasi akar dan pucuk pada bahan stek sehingga menjadi tanaman baru yang true to name dan true to type. Regenerasi akar dan pucuk dipengaruhi oleh factor intern yaitu tanaman itu sendiri dan faktor ekstern atau lingkungan. Salah satu faktor intern yang mempengaruhi regenerasi akar dan pucuk adalah fitohormon yang berfungsi sebagai zat pengatur tumbuh.
Perbanyakan dengan stek mudah dilakukan dan tidak memerlukan peralatan khusus dan teknis pelaksanaan yang rumit. Dimana, perbanyakan tanaman dengan stek ini mempunyai berbagai keunggulan seperti dapat menghasilkan tanaman yang memiliki sifat yang sama dengan tanaman induknya dan dengan dilakukan perbanyakan tanaman secara stek lebih cepat berbuah dan berbunga, dapat menghasilkan tanaman baru dalam jumlah yang banyak walaupun bahan tanaman yang tersedia terbatas atau sedikit.
Selain adanya keunggulan, perbanyakan tanaman secara stek terdapat juga kelemahan baik secara fisiologis maupun morfologi dalam pertumbuhan tanaman yaitu perbanyakan tanaman secara stek ini memiliki akar serabut yang dimana akar serabut pertumbuhan tanamannya rentan yaitu sangant mudah roboh pada keadaan ikim yang kurang mendukung seperti angin kencang, tanah selalu jenuh, dsb sehingga perakarannya dangkal, membutuhkan tanaman induk yang lebih besar dan lebih banyak sehingga membutuhkan biaya yang banyak dan dalam perbanyakan tanaman secara stek tingkat keberhasilanya sangat rendah.
B.     TUJUAN
Tujuan praktikum ini adalah agar mahasiswa dapat mengetahui dan menerapkan salah satu cara perbanyakan tanaman dengan cara vegetatif
                                 II.            TINJAUAN PUSTAKA
·         KLASIFIKASI TANAMAN
Kingdom       : Plantae
Divisi            : Spermatophyta
Subdivisi      : Angiospermae
Class            : Dicotyledoneae
Ordo            : Euphorbiales
Family         : Euphorbiaceae
Genus          : Codiaeum
Spesies        : Codiaeum variegatum L.
·         DESKRIPSI TANAMAN
            Puring (Codiaeum variegatum L.) termasuk salah satu spesies famili Euphorbiaceae yang memiliki pertumbuhan bersemak dan banyak ditanam sebagai tanaman hias. Namun pemeliharaannya belum dilakukan secara intensif, baru ditanam sebagai tanaman pagar, pembatas tanah, tanaman pekuburan, dan tanaman hias yang ditanam begitu saja. Sebenarnya, tanaman ini memiliki keragaman warna dan bentuk daun, sehingga sangat potensial dijadikan tanaman penghias rumah atau sebagai elemen tanam.
Tanaman ini tumbuh dan tersebar dari daerah beriklim panas hingga daerah subtropika. Hingga saat ini belum ada data pasti yang menunjukkan asal tanaman ini. Menurut beberapa sumber pustaka, puring sudah lama ada di Indonesia dan pertama kali ditemukan di kepulauan Maluku yang dimanfaatkan sebagai tanaman pagar atau pekuburan.
Di setiap daerah puring memiliki nama berbeda-beda. Di Sumatra dikenal dengan nama tarimas, siloastam (Batak), nasalan (Nias), Pudieng (Minangkabau, Lampung). Di jawa dikenal dengan nama puring (Sunda, Jawa), Karoton (Madura). Di Nusa Tenggara dikenal dengan nama demung, puring (Bali), daun garida (Timor). Di kalimantan di kenal dengan nama uhung dan dolok. Di Sulawesi : dendiki (Sangir), Kejondon, Kalabambang, dudi, leleme, kelet, kedongdong disik (Minahasa), nuniki balano (Buol), balenga semangga (Makassar), dahengora, mendem (Manado). Di Maluku dikenal dengan nama susurite, salu-salu, fute, ai haru,sinsite, siri-siri (Seram), galiho, dahengaro, salubuto (Halmahera), dahengora, daliho (Ternate, Tidore).
Secara garis besar ada empat jenis puring, yaitu Meidum baill, Pictum hook, Croton pictus lood, dan phylovren lour. Jenis yang paling umum diperdagangkan adalah Croton. Varietas puring yang terkenal adalah puring nuri (C. variegatum ’Miami’), puring gelatik (C. variegatum ‘Belvalen’), puring ketapang (C. variegatum ‘Miami’), puring banci (C. variegatum ‘Imperialis), Poring bor (C. variegatum ‘Jan Bier), puring buntut ayam (C. variegatum ‘Majestic’), Puring jet (C. variegatum ‘exotica’), cactus tiang/petung (C. variegatum ‘Majestic’), dan cactus gendong (C. variegatum ‘Mac Art’).
Bentuk daun tanaman puring bervariasi, ada yang berbentuk pita yang panjangnya 5 cm – 30 cm, elips, oblong, bulat, hingga seperti ujung tombak. Permukaan daun ada yang rata, bergelombang, dan berpilin. Warna daun juga bervariasi, ada yang berwarna hijau tua polos dan ada pula yang memiliki lebih dari tiga macam warna dengan variasi hijau, coklat, merah, biru dan kuning. Coraknya ada yang berbintik-bintik, bergaris-garis, dan belang-belang. Daun dan tangkainya memiliki getah berwarna bening hingga putih. Bunga telanjang dengan benang sari yang banyak dan tersusun berangkai dalam satu tangkai bunga. Batang berkayu dan bergetah, tinggi mencapai 3 meter dan memiliki percabangan yang banyak.
Selain ZPT, pada media cangkok diberikan juga pupuk, baik NPK, maupun pupuk daun. Pupuk NPKdapat diberikan setelah dilakukan pengenceran terlebih dahulu, dengan konsentrasi 5%. Demikian jugaapabila menggunakan pupuk daun yaitu dengan memberikan 2 cc /L air Tahap yang terakhir adalah membungkus sayatan. Pembungkusan media tanah yang dicampur dengan pupuk kandang atau kompos dan media sabut kelapa memerlukan teknik tertentu. Pertama ikat dulubagian bawah lembaran pembalut 6 cm di bawah sayatan. Lalu media yang telah dibasahi itu diisikan ke dalampembalut, kemudian dirapikan dan pembalut diikat di bagian atasnya.Pemeliharaan cangkokanDalam pemeliharaan cangkokkan yang perlu diperhatikan adalah menjaga kelembababan mediacangkok
Tanaman puring selain sebagai penghias pagar dan pekarangan rumah pucuk daun mudanya juga dapat dimanfaatkan sebagai lalapan (sayuran), tanaman hias, dan obat-obatan tradisional. Kegunaan penting, antara lain adalah sebagai berikut :
Ø      Akar dan kulit tanaman puring digunakan untuk menyamak kulit karena tanaman puring mengandung zat penyamak.
Ø      Air rebusan daun puring bias digunakan untuk memperlancar keluarnya keringat. Caranya, air rebusan tersebut digunakan untuk mandi. Jika diminum, air rebusan daun puring juga dapat membantu menurunkan panas badan karena demam.
Ø      Air rebusan daun puring jenis air mancur dapat digunakan untuk mencegah penyakit rajasinga.
Ø      Papagan kulit batang yang diseduh dengan air panas lalu diminum dapat mengurangi rasa sakit perut akibat diare.
Perkembangbiakan vegetatif alami
Yaitu terjadi individu baru tanpa adanya campur tangan manusia. Reproduksi seperti ini terjadi dengan beberapa cara, yaitu:
  1. Dengan pembelahan sel, terjadi pada tumbuhan bersel satu, misalnya alga bersel satu Chlorella, Chlamydomonas, dll.
  2. Dengan menghasilkan spora vegetatif, misalnya pada tumbuhan paku, fungi, dan ganggang
  3. Dengan rhizoma atau akar tinggal: pada irut, bunga tasbih, lengkuas, temulawak, dan kunyit.
  4. Dengan stolon atau geragih, misalnya pada pegagan (Sentela asiatica), rumput teki (Cyperus rotundus), arbei, dan lain sebagainya.
  5. Dengan umbi batang, misalnya pada kentang (Solanum tuberosum).
  6. Dengan umbi lapis, misalnya pada bawang merah (Allium cepa).
  7. Dengan umbi akar, misalnya pada ketela pohon
  8. Dengan tunas, misalnya pada bambu (Gigantochloa sp).
  9. Dengan tunas adventif, misalnya pada cocor bebek
Agus Choliq Pemilik Krokot Nursery yang mengkoleksi puring mengakui menggunakan metode stek dan cangkok dalam melakukan perbanyakan tanamannya. Sedangkan untuk penyerbukan alami dirinya melakukan hanya untuk proses penyilangan. Harapannya bisa menghasilkan satu jenis baru yang baik. Dengan naiknya pamor puring saat ini otomatis proses perbanyakan harus lebih cepat dan evisien sebagai konsekuensi permintaan pasar yang meningkat.
Puring yang mempunyai batang keras mempunyai karakter yang berbeda dengan tanaman lainnya dengan karakter batang lunak. Bila di sejajarkan maka perbanyakan puring sama dengan tanaman yang sering kita lihat di sekitar kita dan yang paling mudah di dapatkan adalah tanaman buah. Berikut kami berikan dua alternatif tips dan trik perbanyakan puring.
·         SYARAT TUMBUH
            Tanaman puring di Indonesia dapat tumbuh di dataran rendah ataupun di dataran tinggi, dengan ketinggia mencapai 1.500 m dpl. Untuk mendapatkan warna yang jelas dan cerah, puring menghendaki intensitas cahaya yang penuh dan temperatur udara berkisar 200 C – 350 C. Kebutuhan air tidak terlalu banyak sehingga tanaman puring dapat tumbuh di daerah-daerah yang agak kering dengan kelembaban udara sekitar 30% - 60%.
            Tanaman puring sering dijuluki tanaman kuburan. Tanaman dapat tumbuh pada berbagai jenis tanah, tidak memerlukan jenis tanah khusus. Puring tumbuh mulai tanah berat, lempung berpasir, hingga tanah ringan. Sebagai tanaman yang dibudidayakan, puring dapat ditanam dalam pot atau langsung di kebun terbuka. Untuk mendapatkan pertumbuhan yang baik diperlukan tanah yang mengandung bahan organik, subur dan gembur, tata udara dan tata airnya baik, serta pH tanah berkisar 5 – 8.
Puring yang saat ini mulai diperhitungkan sebagai tanaman hias yang punya potensi dan penggemar yang luas ternyata mampu melakukan perbanyakan dengan mudah. Dari batang keras yang dimiliki, metode stek dan cangkok menjadi yang paling mudah untuk dilakukan. Selain punya waktu yang relatif singkat hasil perbanyakan juga 100 % sama dengan indukan.
Tanaman hias dengan batang keras seperti halnya puring memang bisa tumbuh dengan mengandalkan penyerubukan alami. Namun butuh waktu yang cukup lama dan juga biji yang dihasilkan tidak bisa stabil kadang banyak dan sedikit. Dan yang utama hasil anakan dari biji punya kemungkinan besar tidak sama dengan indukan   
III. PELAKASANAAN PRAKTIKUM
A.    Waktu dan tempat
            Waktu             :
      Tempat            : Fakultas Pertanian dan Lahan Percobaan Fakultas Pertanian
B.     Alatdanbahan
·         Pisau atau cutter
·         Polibag
·         Plastik es lilin
·         Rumah plastik
C.     Cara kerja
·         Siapkan alat dan bahan yang telah ditentukan
·         Bagi kelompok berdasarkan nim (ganjil dan genap)
·         Pilih puring yang memiliki ukuran yang sama
·         Potong bagian ujung batang dengan bentuk V
·         Satukan btang puring yg satu dengan puring yang lain
·         Ikat dengan plastik es lilin,jangan sampai goyang
·         Tanam pada polibag jangan sampai goyang
·         Letakkan pada tempat nya
·         Amati selama 2 minggu dengan interval 1 minggu 1 kali
·         Catat hasil ny
IV.             HASIL DAN PEMBAHASAN
A.    HASIL
`
Hasil dari praktikum ini setelah dilakukan pengamatan adalah sebagai berikut :
Tanggal
Pengamatan ke-
Jumlah Tunas
Jumlah Daun
Deskripsi Tanaman
11 Desember 2012
1 (pertama)
-
3 (tiga)
Mulai menghasilkan Tunas.
18 Desember 2012
2 (kedua)
1 (satu)
4 (emapat)
Telah bertunas dan berkembang.
Catatan:
            Berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan maka dari satu tanaman yang ditanam secara stek pada beberapa cabang tumbuh dengan baik. Pada pengamatan pertama yang dilakukan seminggu setelah tanam, sudah tampak tumbuh tunas dan daun, namun jumlah setiap cabang yang dilakukan stek memiliki jumlah daun yang berbeda. Sedangkan pada pengamatan kedua dilakukan pada dua minggu setelah dilakukan penanaman, jumlah daun sudah bertambah dan sudah bertunas.
            Kegagalan dalam melakukan penyambungan tanaman puring  disebabkan oleh kontaminasi oleh virus serta suhu an kelembapannya yang tidak teratur, kurangnya ketelitian dalam penyambungan sehingg pada penggabungan kedua tanaman, kambium dari batang atas atau batang induk dan batang bawah tidak bersentuhan dan bersinggungan. Tujuan dari perbanyakan tanaman secara vegetatif yaitu untuk mendapatkan sifat individu yang sama dengan individunya.
Tugas:
1.      Sebutkan keuntungan dan kerugian perbanyakan vegetatif dibandingkan dengan cara generatif.
Jawab: Keuntungan:
-          Tanaman akan lebih cepat berbunga dan berbuah. Sedangkan perbanyakan secara generatif waktu untuk mulai berbuah lebih lama..
-          Sifat keturunan sama dengan induknya sedangkan secara generatif sifat keturunan tidak sama dengan induk.
-          Dapat digabung sifat-sifat yang diinginkan.
Kerugian:
-          Perakaran kurang baik, sedangkan perbanyakan secara generatif sistem perakarannya kuat.
-          Lebih sulit dikerjakan karena membutuhkan keahlian tertentu, sedangkan pada generatif mudah diperbanyak.
-          Jangka waktu berbuah lebih pendek jika dibandingkan dengan perbanyakan tanaman secara generatif.
2.      Sebutkan keuntungan dan kerugian perbanyakan dengan cara stek jika dibandingkan dengan perbanyakan vegetatif lainnya.
Jawab: Keuntungan:
-          Memiliki keunggulan seperti tanaman induk
-          Mudah cara mengerjakannyaj jika dibandingkan dengan cara perbanyakan vegetatif lainnya.
-          Bisa diperoleh bibit dalam jumlah yang banyak.
Kerugian:
-          Perakaran tidak kuat, karena tidak ada akar tunggang.
-          Pada tanaman tertentu tingkat keberhasilannya sangat rendah.
3.      Tulisakan sepuluh tanaman yang bisa diperbanyak dengan cara stek.
Jawab:
1.      Mawar                                     6. Tebu
2.      Cocor bebek                            7. Tanaman pagar
3.      Melati                                      8. Ubi kayu
4.      Asoka                                      9. Ubi karet
5.      Puring                                      10. Bunga kamboja
4.      Tuliskan 10 tanaman yang bisa diperbanyak dengan cara garfting.
Jawab:
1.      Nangka                        6. Kopi
2.      Duku                           7. Kakao
3.      Mangga                       8. Kweni
4.      Manggis                      9. Puring
5.      Alpokat                       10. Kelengkeng
5.Tulisakan 10 tanaman yang bisa diperbanyak dengan cara okulasi.
Jawab:
1.      Alpokat                       6. Langsat
2.      Belimbing                    7. Jambu
3.      Jeruk                            8. Durian
4.      Mangga                       9. Teh
Sirsak                          10. Kopi
Perbanyakan Vegetatif
Keuntungan :
1.      lebih cepat berbuah
2.      sifat turunan sesuai dengan induk
3.      dapat digabung sifat-sifat yang diinginkan
Kelemahan :
  1. perakaran kurang baik
  2. lebih sulit di kerjakan karena membutuhkan keahlian tertentu
  3. jangka waktu berubah menjadi pendek
Dibawah ini merupakan sedikit penjelasan tentang keuntungan perbanyakan tanaman secara stek :
Memiliki keunggulan seperti tanaman induk
Mudah cara pengerjaannya
Bisa diperoleh bibit dalam jumlah yang banyak
·         Kelemahan
Adapun kelemahan perbanyakan tanaman secara stek batang ialah :
Perakarannya tidak kuat, karena tidak ada akar tunggang
Pada tanaman tertentu tingkat keberhasilannya sangat rendah
·         Keunggulan / Kelebihan mencangkok
1.      Sifat tanaman baru sama seperti induknya
2.      Menghasilkan buah dalam waktu yang relative singkat ± 4 tahun
3.      Waktu yang diperlukan untuk perbanyakan relative singkat antara 1 – 3 bulan.
·         Kelemahan / Kekurangan mencangkok
1.  kuat dan dangkal
2.  kurang cangkokan Bentuk pohon induk jadi rusak
3.  Perakaran Tidak dapat menyediakan bibit yang relative banyak dalam waktu yang cepat
4.  Cara pengerjaan sedikit lebih rumit dan memerlukan ketelatenan
5.  Jika sering dilakukan pencangkokan terhadap pohon induk maka produksi buah induk menjadi terganggu.
·         Kelebihan Okulasi
Keuntungan-keuntungan pembiakan vegetatif antara lain adalah bahan-bahan heterozigot dapat dilestarikan tanpa pengubahan pembiakan vegetatif lebih baik dibandingkan pembiakan secara generatif. Karena pada pembiakan vegetatif satu tumbuhan induk dapat menghasilkan beberapa individu baru dalam waktu yang cukup singkat, banyak tanaman yang dikembangkan secara vegetatif dapat melestarikan sifat hasil yang dimiliki oleh tanaman induk
Keuntungan dari memperbanyak dengan cara okulasi dan sambungan ialah, bahwa kita dapat membuat bibit dalam jumlah yang banyak dan dalam waktu yang relatif singkat
·         Kelemahan Okulasi
Kekurangan dan kerugian dari pembiakan vegetatif adalah biasanya tanaman yang berfungsi sebagai tanaman induk mudah rusak. Jumlah biji yang diperoleh terbatas, perakaran tanaman hasil biakan vegetatif kurang, dan umur tanaman lebih pendek
Keuntungan dan Kerugian Perbanyakan Tanaman Secara Grafting adalah :
·         Keuntungan
a. Mengekalkan sifat-sifat klon yang tidak dapat dilakukan pada pembiakan vegetatif lainnya seperti stek, cangkok dan lain-lainnya.
b. Bisa memperoleh tanaman yang kuat karena batang bawahnya tahan terhadap keadaan tanah yang tidak menguntungkan, temperatur yang rendah, atau gangguan lain yang terdapat di dalam tanah.
c. Memperbaiki jenis-jenis tanaman yang telah tumbuh, sehingga jenis yang tidak di inginkan diubah dengan jenis yang dikehendaki.
d. Dapat mempercepat berbuahnya tanaman (untuk tanaman buah-buahan) dan mempercepat pertumbuhan pohon dan kelurusan batang (jika tanaman kehutanan).
·         Kerugian
a. Bagi tanaman kehutanan, kemungkinan jika pohon sudah besar gampang patah jika ditiup angin kencang
b. Tingkat keberhasilannya rendah jika tidak cocok antara scion dan rootstock
·         Tanaman yang dapat di stek yaitu : puring,bunga kertas,jeruk,bougenfil.dll
·         Tanaman yang dapat diperbanyak dengan cara grafting : durian,jeruk,jambu air,bougenvil, kembang sepatu, beringin soka.
·         Tanaman yang diperbanyak dengan cara okulasi : mangga , manggis
B.     .PEMBAHASAN
Reproduksi vegatatif buatan
Selain itu tumbuhan dapat juga berkembang biak dengan cara tak kawin dan dengan bantuan manusia, biasa disebut reproduksi secara vegetatif buatan, misalnya: mencangkok, stek, okulasi, mengenten, dan merunduk.
a. Mencangkok
Tumbuhan yang biasa dicangkok adalah tumbuhan dikotil seperti jambu, sawo, rambutan, mangga, jeruk, dan lain-lain. Tujuan mencangkok adalah agar diperoleh tumbuhan baru yang cepat berbuah dan sifatnya sama dengan induknya.
b. Menempel (okulasi)
Menempel adalah menggabungkan bagian tubuh dua tanaman yang berbeda. Umumnya dua jenis tanaman yang digabungkan tersebut masing-masing mempunyai kelebihan. Misalnya tumbuhan mangga berakar kuat, buahnya sedikit, dengan tumbuhan mangga yang berakar lemah, buahnya banyak. Maka cara menempelnya, pada batang tumbuhan yang berakar kuat, ditempelkan kulit yang mempunyai calon tunas dari batang tumbuhan mangga yang berbuah banyak tetapi berakar lemah tadi.
c. Merunduk
Cara ini dilakukan dengan merundukkan dan kemudian membelokkan ke bawah batang atau cabang tanaman. Pada bagian cabang yang tertimbun tanah kemudian akan tumbuh akar-akar. Setelah akar-akarnya kuat cabang yang berhubungan dengan batang induk dipotong. Tanaman yang biasa dikembangkan dengan merunduk adalah apel, anyelir, alamanda, selada air, anggur, dan lain sebagainya.
d. Mengenten (menyambung/kopulasi)
Pada dasarnya menyambung sama dengan menempel. Cara ini banyak dilakukan pada singkong dan buah-buahan. Mula-mula biji disemaikan. Setelah tumbuh lalu disambung dengan ranting/cabang dari pohon sejenis yang buahnya baik. Kemiringan potongan ± 45°. Diameter batang atas harus sesuai dengan diameter batang bawah. Kedua sambungan itu diikat dengan kuat. Diusahakan agar tidak terjadi infeksi. Buah yang dihasilkannya akan sama dengan buah yang dihasilkan pohon asalnya.
e. Stek
Stek adalah memperbanyak dengan potongan-potongan batang, yang ditanam, lalu tumbuh menjadi tanaman baru. Potongan-potongan tersebut harus punya buku-buku. Banyak dilakukan terhadap ubi kayu, tebu, tanaman pagar, dan lain-lain.
Keuntungan dan kerugian reproduksi vegetatif buatan
Banyak petani yang mengembangkan cara reproduksi pada tanaman buah-buah, tanaman liar, dan lain-lain dengan cara mencangkok, stek, merunduk, okulasi, mengenten dan lain-lain. Cara ini memberikan beberapa keuntungan antara lain:
  • Sifat tanaman baru akan sama persis dengan sifat tanaman induk.
  • Cepat menghasilkan buah.
Disamping itu ada pula beberapa kerugian, antara lain:
  • Tanaman yang berasal dari stek ataupun mencangkok umumnya mempunyai sistem perakaran yang kurang kuat.
  • Perkembangbiakan secara vegetatif dapat menghasilkan sedikit keturunan.
  • Bila tanaman hasil reproduksi vegetatif dipotong ranting-rantingnya maka dapat menyebabkan menurun pertumbuhannya.
Karena dalam reproduksi secara vegetatif tidak terjadi penggabungan sifat-sifat dari induknya, maka dihasilkan keturunan baru yang sifatnya sama dengan sifat induknya.
HAMA TANAMAN
1.     Tungau (Tetranychus sp.)
Hama ini bersifat poliphag dan menyerang lebih dari 100 jenis tanaman. Tungau betina sekali bertelur kurang lebih 100 butir. Umur satu generasi mencapai 10 hari pada temperatur 300 C atau 22 hari pada temperatur 180 C. tungau aktif pada siang hari dan membuat benang-benang halus. Tungau dewasa berukuran 0,5 mm warnanya kuning pucat hingga kemerahan. Penyebaran tungau dapat terjadi karena angin yang menghembuskan hingga berhamburan, ikut bersama daun yang jatuh, melalui pakaian orang yang lewat didekatnya, alat pertanian, serangga. Hama ini menyerang tanaman pada musim kemarau yang ditandai dengan adanya bintik-bintik pucat dan banyak sarang pada daun. Serangan yang berat menyebabkan daun menggulung berwarna coklat, kemudian berguguran.
2.     Wereng putih (Empoasca sp.)
Serangga ini berwarna putih, bentuknya kecil, memiliki sepasang sayap berukuran 0,5 mm. hama ini terdapat di permukaan bawah daun menyerang tanaman hingga menimbulkan noda pada daun. Daun yang terserang berwarna coklat kemerahan seperti terbakar, tepi daun menggulung ke bawah kemudian mongering. Hama meletakkan telurnya di bagian bawah daun. Pengendalian hama ini dengan membakar daun-daun yang terserang hama atau tanaman yang diserang disemprot insektisida Tamaron, Decis, atau Matados dengan konsentrasi 0,2%.
3.     Thrips sp.
Hama ini berkembang pesat jika udara kering dan temperatursekitar 260 C – 280 C. panjangnya 1 mm – 2 mm, berwarna hitam, bertelur hingga 50 butir. Lama perkembangan mulai telur sampai dewasa sekitar 33 hari. Kebanyakan thrips bersifat parthenogenesis. Thrips menyerang dengan cara menghisap cairan dari permukaan hingga terjadi bercak berwarna putih seperti perak. Bercak tersebut akan berubah menjadi warna coklat, kemudian daun mati dan gugur. Serangan yang berat menyebabkan daun menjadi keriput seperti terserang virus. Pengendaliannya dengan cara menyemprot insektisida Decis 0,5 cc – 1 cc/liter ait atau Thiodan 2 cc/liter air.
PENYAKIT TANAMAN
1.     Penyakit Karat
Penyakit ini menyerang tanaman pada malam hari yang udaranya lembap, banyak hujan, dan berkabut. Serangan berat dapat menimbulkan bercak-bercak berwarna kecoklatan, kemudian daun mongering. Pengendaliannya dengan membuat Drainase media tanam agar air tidak menggenang, daun-daun yang terserang dipotong dan dibakar dan tanaman disemprot dengan fungisida Zineb 2%, atau Dithane M-45 sebanyak 2 – 3 gram/liter air.
2.     Lumut Kerak
Lumut ini menempel pada batang dan percabangan tanaman yang tidak terkena cahaya matahari. Serangannya tidak membahayakan, tetapi ganggu kebersihan dan penampilan tanaman karena batang dan percabangan tampak kotor. Pengendaliannya yaitu : (1) Bagian batang yang diserang dipangkas dan dibakar. Cahaya matahari diusahakan dapat menembus seluruh bagian tanaman. (2) Lumut pada batang dibersihkan dengan cara dikerok menggunakan pisau secara hati-hati, jangan sampai kulit batang terluka atau tergores. (3) Batang tanaman yang diserang diolesi dengan fungisida dengan menggunakan kuas, misalnya, Cobox, Zineb, Benlate dan Ridomil dengan konsentrasi 2%.
V.                KESIMPULAN DAN SARAN
A.    KESIMPULAN
1.       Perbanyakan vegetatif yang bertujuan untuk mendapatkan hasil, yaitu kualitas dan sifat-sifat tanaman yang sama dengan induknya dapat dilakukan dengan cara stek batang, stek daun dan cangkok.
2.      Untuk mendapatkan hasil yang beragam dan meningkatkan sifat-sifat unggul tanaman dapat dilakukan dengan sambung pucuk (grafting).
3.       Dari hasil percobaan rata-rata persentase yang tinggi dalam perbanyakan vegetatif yang dilakukan adalah stek daun. Karena teknik ini paling mudah dilakukan dan tidak memerlukan keahlian khusus.
4.       Persentase yang paling rendah adalah sambung pucuk (grafting) karena diperlukan kecermatan yang lebih dan keahlian dalam melakukan perbanyakan dengan cara ini.
5.      Untuk mendapatkan bibit yang berkualitas yang sifatnya sama dengan induknya serta dapat memberi hasil secara cepat maka dapat dilakukan dengan cara perbanyakan secara vegetatif buatan. Namun perlu diperhatikan kondisi batang yang akan diperbanyak, perlakuan saat perbanyakan  serta perlu memperhatikan  kondisi lingkungan tumbuh sekitar.
A.    Saran
1.      Perhatikan setiap praktikan dalam pemotongan dan penyambungan tanaman agar tanaman dapat tumbuh.
2.      Berikan kembali pengetahuan kepada praktikan, apakah yang telah di dapat dalam pengamatan tersebut dan faktor-faktor apa saja yang dapat menghambat dari pengamatan tersebut.
3.      Berikan pengetahuan kepada praktikan bagaimana cara memilih puring yang baik.
4.      Agar percobaan memiliki tingkat keberhasilan yang baik, agar diberi pengajaran yang lebih bagaimana menyatukan kedua tanaman yang akan disambung.
VI. DAFTAR PUSTAKA
Anonim, 1984. Beberapa Cara Perbanyakan Vegetatif. Departemen Pertanian Balai
Informasi Pertanian. Ungaran. 92p.
Hadiati, S. 1994. Interaksi Antara Beberapa Macam Batang Bawah dan Batang Atas
Pada Pembibitan Rambutan (Nephelium lappaceum L.). Penelitian
Holtikultura 6 (3):1-11.
Jawal et al., 1995. Pengaruh Umur dan Varietas Batang Bawah Terhadap
Keberhasilan Sambung Mini Mangga Arum Manis. Penelitian Holtikultura
7(1):34-44.
Jumin, Hasan. Basri, 1994, Dasar-Dasar Agronomi, PT. Raja Garfindo, Jakarta. 140p
Sugito, L., Jawal. M., Wijaya. 1991.  Pengaruh IBA dan Pengeratan Terhadap
Keberhasilan Stek Rambutan Binjai. Penelitian Holtikultura 4 (2):1-8.
Sutiyoso, Y. 1995. Mencangkok Pohon Buah. Trubus. XVI(187):192p.
Wijaya. 1985. Sambung Pucuk Untuk Tanaman Buah. Trubus. XVI(185):192p.
Wudianto. Rini, 1991.  Membuat Setek, Cangkok dan Okulasi. Penebar Swadaya.
Jakarta. 150p.