Minggu, 28 Juli 2013
KISAH MOTIVASI : BERHENTILAH MENJADI GELAS...!
Seorang guru sufi mendatangi seorang muridnya ketika wajahnya belakangan ini selalu tampak murung.
" Kenapa kau selalu murung, Nak ?
Bukankah banyak hal yang indah di dunia ini ?
Kemana perginya wajah bersyukurmu ? " sang guru bertanya.
" Guru, belakangan ini hidup saya penuh masalah. Sulit bagi saya untuk tersenyum.
Masalah datang seperti tak ada habis-habisnya," jawab sang murid muda.
Sang Guru terkekeh.
" Nak, ambil segelas air dan dua genggam garam. Bawalah kemari. Biar kuperbaiki suasana hatimu itu."
Si murid pun beranjak pelan tanpa semangat. Ia laksanakan permintaan gurunya itu, lalu kembali lagi membawa gelas dan garam sebagaimana yang diminta.
" Coba ambil segenggam garam, dan masukkan ke segelas air itu," kata Sang Guru.
" Setelah itu coba kau minum airnya sedikit." Si murid pun melakukannya. Wajahnya kini meringis karena meminum air asin.
" Bagaimana rasanya?" tanya Sang Guru.
" Asin, dan perutku jadi mual," jawab si murid dengan wajah yang masih meringis.
Sang Guru terkekeh-kekeh melihat wajah muridnya yang meringis keasinan.
" Sekarang kau ikut aku." Sang Guru membawa muridnya ke danau di dekat tempat mereka.
" Ambil garam yang tersisa, dan tebarkan ke danau." Si murid menebarkan segenggam garam yang tersisa ke danau, tanpa bicara. Rasa asin di mulutnya belum hilang. Ia ingin meludahkan rasa asin dari mulutnya, tapi tak dilakukannya. Rasanya tak sopan meludah di hadapan mursyid, begitu pikirnya.
" Sekarang, coba kau minum air danau itu," kata Sang Guru sambil mencari batu yang cukup datar untuk didudukinya, tepat di pinggir danau.
Si murid menangkupkan kedua tangannya, mengambil air danau, dan membawanya ke mulutnya lalu meneguknya. Ketika air danau yang dingin dan segar mengalir di tenggorokannya, Sang Guru bertanya kepadanya,
"Bagaimana rasanya?"
"Segar, segar sekali," kata si murid sambil mengelap bibirnya dengan punggung tangannya. Tentu saja, danau ini berasal dari aliran sumber air di atas sana. Dan airnya mengalir menjadi sungai kecil di bawah. Dan sudah pasti, air danau ini juga menghilangkan rasa asin yang tersisa di mulutnya.
"Terasakah rasa garam yang kau tebarkan tadi?"
"Tidak sama sekali," kata si murid sambil mengambil air dan meminumnya lagi. Sang Guru hanya tersenyum memperhatikannya, membiarkan muridnya itu meminum air danau sampai puas.
"Nak," kata Sang Guru setelah muridnya selesai minum.
"Segala masalah dalam hidup itu seperti segenggam garam. Tidak kurang, tidak lebih. Hanya segenggam garam. Banyaknya masalah dan penderitaan yang harus kau alami sepanjang kehidupanmu itu sudah dikadar oleh Allah, sesuai untuk dirimu. Jumlahnya tetap, segitu-segitu saja, tidak berkurang dan tidak bertambah. Setiap manusia yang lahir ke dunia ini pun demikian. Tidak ada satu pun manusia, walaupun dia seorang Nabi, yang bebas dari penderitaan dan masalah."
Si murid terdiam, mendengarkan.
"Tapi Nak, rasa `asin' dari penderitaan yang dialami itu sangat tergantung dari besarnya 'qalbu' (hati) yang menampungnya. Jadi Nak, supaya tidak merasa menderita, berhentilah jadi gelas. Jadikan qalbu dalam dadamu itu jadi sebesar danau."
Strawberry
Ukhti Muslimah.......
Ukhti muslimah …
Kehidupan itu tidak bisa diduga dan ajal kematian tidak diketahui. Tapi
hidup pasti ada ujungnya. Apa yang mungkin ukhti kerjakan hari ini belum
tentu bisa ukhti kerjakan esok hari.
Ketahuilah. Hari ini adalah waktu beramal, bukan waktu hisab. Dan esok
adalah waktu hisab, bukan waktu beramal.
Sesungguhnya kesempatan hari ini jika tidak dimanfaatkan sebaik-baiknya
belum tentu besok terulang kembali. Tidak pada setiap waktu dan
kesempatan tersedia peluang untuk berbuat kebaikan. Maka jika
memungkinkan, bersegeralah memanfaatkannya dan takutlah jika kesempatan
itu lenyap dan engkau tidak memiliki kesempatan untuk kedua kali.
Ukhti
muslimah …
Berbekallah dengan ketaqwaan. Karena engkau tidak tahu jika malam datang
apakah engkau masih hidup saat fajar menjelang. Engkau tidak tahu
apakah kehidupan kita berakhir dengan baik (husnul khotimah) ataukah
sebaliknya. Engkau tidak tahu apakah mudah pertanggungjawaban amal kita
di hadapan Allah ataukah sebaliknya.
Ketahuilah ukhti, bahwa
sebaik-baik jalan yang bisa mengantarkanmu kepada kebahagiaan dan
ketenangan di dunia, keselamatan dan keberuntungan di akhirat adalah
ketaatan kepada Allah dan Rasul-Nya.
Allah berfirman, yang
artinya, “Dan barang siapa menaati Allah dan Rasul-Nya, maka
sesungguhnya ia telah mendapatkan kemenangan yang besar.” (Qs. Al Ahzab:
71)
Tahukah ukhti di mana engkau bisa meraih jalan ketaatan yang
benar dan diridhai Allah? Yaitu dengan menuntut ilmu syar’i.
Bersegeralah meraih keselamatan dan keberuntunganmu. Bersegeralah
menuntut ilmu syar’i ….
Ukhti muslimah ….
Sesungguhnya di antara kebaikan keislaman seorang wanita adalah
mengetahui agamanya. Maka Islam mewajibkan para wanita mencari ilmu
sebagaimana yang diwajibkan terhadap kaum laki-laki.
” Mencari ilmu itu fardhu (wajib) atas setiap muslim.” (HR Ahmad dan Ibnu Majah)
Perhatikanlah firman Allah, yang artinya,
“Adakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak mengetahui” (Qs. Az Zumar: 9)
“Allah
akan meninggikan orang-orang yang beriman di antara kalian dan
orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat.” (Qs.
Mujadillah: 11)
Rasulullah bersabda,
“Barang siapa meniti suatu jalan untuk mencari ilmu, maka Allah mudahkan baginya jalan menuju surga.” (HR. Muslim)
“Sesungguhnya
para malaikat benar-benar meletakkan sayapnya kepada orang yang mencari
ilmu, karena ridha terhadap apa yang dicarinya.” (HR. Ahmad dan Ibnu
Majah)
“Barang siapa yang Allah kehendaki kebaikan pada dirinya, maka Allah pahamkan dia tentang masalah agama.” (HR. Bukhari Muslim)
Ukhti
muslimah…
Jangan lagi menunda-nunda untuk mengerjakan perintah Allah. Jangan
menunda-nunda untuk menuntut ilmu syar’i. Karena sungguh kita tidak tahu
kapan nafas ini berhenti… dan bila ajal benar-benar menjemput kita saat
ini juga, dengan hati yang bagaimanakah kita menghadap Allah… dengan
amal yang manakah kita memohon keselamatan dari adzab-Nya…
Ukhti, bersegeralah…
Kisah2 Taubat Paling Mengagumkan Dalam Sejarah
Oleh: Zakiy Muhammad, dari Kitab Qishshah wa ‘Ibrah Imam Muslim dalam Shahihnya (9/69), dan juga para penulis kitab sunnah telah meriwayatkan sebuah kisah taubat yang paling mengagumkan yang diketahui oleh manusia. Pada suatu hari Rasul duduk di dalam masjid, sementara para sahabat beliau duduk mengitari beliau. Beliau mengajari, mendidik dan mensucikan (hati) mereka. Majelis tersebut dipenuhi oleh sahabat besar Nabi. Tiba-tiba datanglah seorang wanita berhijab masuk ke pintu masjid. Kemudian Rasul pun diam, dan diam pula para sahabat beliau Shalallahu ‘alaihi wa sallam. Wanita tersebut menghadap dengan perlahan, dia berjalan dengan penuh gentar dan takut, dia lemparkan segenap penilaian dan pertimbangan manusia, dia lupakan aib dan keburukan, tidak takut kepada manusia, atau mata manusia dan apa yang akan dikatakan oleh manusia. Dia menghadap untuk mencari kematian. Kematian lebih ringan, jika disertai oleh pengampunan dan penghapusan dosa. Menjadi ringan jika setelah kematian tersebut terdapat keridhaan dan penerimaan dari sisi Allah Ta’ala. Hingga dia sampai kepada beliau Shalallahu ‘, kemudian dia berdiri di hadapan beliau, dan mengabarkan kepada beliau bahwa dia telah berzina!! Dia berkata: “Wahai Rasulullah, aku telah melakukan (maksiat yang mewajibkan adanya) hukuman had (atasku), maka sucikanlah aku!” Apa yang diperbuat oleh Rasulullah Shalallhu ‘alaihi wa sallam?! Apakah beliau meminta persaksian dari para sahabat atas wanita tersebut? Tidak, bahkan memerahlah wajah beliau hingga hampir-hampir meneteskan darah. Kemudian beliau mengarahkan wajah beliau ke arah kanan, dan diam, seakan-akan beliau tidak mendengar sesuatu. Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa sallam berusaha agar wanita ini mencabut perkataannya, akan tetapi wanita tersebut adalah wanita yang istimewa, wanita yang shalihah, wanita yang keimanannya telah menancap di dalam hatinya. Maka Nabi r bersabda kepadanya: “Pergilah, hingga engkau melahirkannya.” Berlalulah bulan demi bulan, dia mengandung putranya selama 9 bulan, kemudian dia melahirkannya. Maka pada hari pertama nifasnya, diapun datang dengan membawa anaknya yang telah diselimuti kain dan berkata: “Wahai Rasulullah, sucikanlah aku dari dosa zina, inilah dia, aku telah melahirkannya, maka sucikanlah aku wahai Rasulullah!” Maka Nabipun melihat kepada anak wanita tersebut, sementara hati beliau tercabik-cabik karena merasakan sakit dan sedih, dikarenakan beliau menghidupkan kasih sayang terhadap orang yang berbuat maksiat, rahmat kepada burung, dan menyayangi hewan. Sebagian ahli ilmu berkata: “Bahkan beliau Shalallahu ‘alaihi wa sallam, memberikan rahmat hingga kepada orang kafir. Allah Ta’ala berfirman tentang beliau: “Dan tidakklah aku utus kamu Muhammad, kecuali sebagai rahmat bagi alam semesta.” Siapa yang akan menyusui bayi tersebut jika ibunya mati? Siapakah yang akan mengurusi keperluannya jika had (hukuman) ditegakkan atas ibunya? Maka Nabi Shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Pulanglah, susuilah dia, maka jika engkau telah menyapihnya, kembalilah kepadaku.” Maka wanita itupun pergi ke rumah keluarganya, dia susui anaknya, dan tidaklah bertambah keimanannya di dalam hatinya kecuali keteguhan, seperti teguhnya gunung. Tahunpun bergulir berganti tahun. Kemudian wanita itu datang dengan membawa anaknya yang sedang memegang roti. Dia berkata: “Wahai Rasulullah, aku telah menyapihnya, maka sucikanlah aku!” Dia dan keadaannya sungguh sangat menakjubkan! Iman yang bagaimanakah yang membuatnya berbuat demikian. Tiga tahun lebih atau kurang, yang demikian tidaklah menambahnya kecuali kekuatan iman. Nabi Shalallahu ‘alaihi wa sallam mengambil anaknya, seakan-akan beliau membelah hati wanita tersebut dari antara kedua lambungnya. Akan tetapi ini adalah perintah Allah, keadilan langit, kebenaran yang dengannya kehidupan akan tegak. Nabi Shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Siapa yang mengkafil (mengurusi) anak ini, maka dia adalah temanku di sorga seperti ini…” Kemudian beliau memerintahkan agar wanita tersebut dirajam (dilempari dengan batu hingga mati). Maka manusiapun berkumpul, dan merajamnya. Muncratlah darah dari kepala wanita tersebut mengenai Khalid bin Walid, maka diapun mencacinya pada jarak pendengaran Nabi Shalallahu ‘alaihi wa sallam. Maka beliau bersabda kepadanya: “Tenang wahai Khalid, demi Allah, dia telah bertaubat dengan pertaubatan yang seandainya penarik pajak (pungli) bertaubat dengannya pastilah akan diterima darinya.” Dalam sebuah riwayat bahwa Nabi Shalallahu ‘alaihi wa sallam memerintahkan agar wanita itu dirajam, kemudian beliau menshalatinya. Maka berkatalah Umar Radhiyallahu ‘anhu: “Anda menshalatinya wahai Nabi Allah, sungguh dia telah berzina.” Maka beliau Shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Sungguh dia telah bertaubat dengan satu taubat, seandainya taubatnya itu dibagikan kepada 70 orang dari penduduk Madinah, maka taubat itu akan mencukupinya. Apakah engkau mendapati sebuah taubat yang lebih utama dari pengorbanan dirinya untuk Allah Ta’ala?” (HR. Ahmad (40/399)) Sesungguhnya ini adalah rasa takut kepada Allah. Sesungguhnya itu adalah perasaan takut yang terus menerus berada pada diri wanita mukminah tersebut saat dia terjerumus ke dalam jerat-jerat syetan, dia menjawab jerat-jerat tersebut pada saat lemah. Ya, dia telah berbuat dosa, akan tetapi dia berdiri dari dosanya dengan hati yang dipenuhi oleh iman, dan jiwa yang digerakkan oleh panasnya maksiat. Ya, dia telah berdosa, akan tetapi telah berdiri pada hatinya tempat pengagungan terhadap Dzat yang dia bermaksiat kepada-Nya. Sesungguhnya ini adalah taubat sejati wahai hamba-hamba Allah. Ya, ini taubat nashuha wahai hamba-hamba Allah.
Kisah Taubatnya Malik Bin Dinar
Kehidupanku dimulai dengan kesia-siaan, mabuk-mabukan, maksiat, berbuat zhalim kepada manusia, memakan hak manusia, memakan riba, dan memukuli manusia. Kulakukan segala kezhaliman, tidak ada satu maksiat melainkan aku telah melakukannya. Sungguh sangat jahat hingga manusia tidak menghargaiku karena kebejatanku. Malik bin Dinar Rohimahullah menuturkan: Pada suatu hari, aku merindukan pernikahan dan memiliki anak. Maka kemudian aku menikah dan dikaruniai seorang puteri yang kuberi nama Fathimah. Aku sangat mencintai Fathimah. Setiap kali dia bertambah besar, bertambah pula keimanan di dalam hatiku dan semakin sedikit maksiat di dalam hatiku. Pernah suatu ketika Fathimah melihatku memegang segelas khamr, maka diapun mendekat kepadaku dan menyingkirkan gelas tersebut hingga tumpah mengenai bajuku. Saat itu umurnya belum genap dua tahun. Seakan-akan Allah Subhanahu wa Ta’ala -lah yang membuatnya melakukan hal tersebut. Setiap kali dia bertambah besar, semakin bertambah pula keimanan di dalam hatiku. Setiap kali aku mendekatkan diri kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala selangkah, maka setiap kali itu pula aku menjauhi maksiat sedikit demi sedikit. Hingga usia Fathimah genap tiga tahun, saat itulah Fathimah meninggal dunia. Maka akupun berubah menjadi orang yang lebih buruk dari sebelumnya. Aku belum memiliki sikap sabar yang ada pada diri seorang mukmin yang dapat menguatkanku di atas cobaan musibah. Kembalilah aku menjadi lebih buruk dari sebelumnya. Setanpun mempermainkanku, hingga datang suatu hari, setan berkata kepadaku: “Sungguh hari ini engkau akan mabuk-mabukan dengan mabuk yang belum pernah engkau lakukan sebelumnya.” Maka aku bertekad untuk mabuk dan meminum khamr sepanjang malam. Aku minum, minum dan minum. Maka aku lihat diriku telah terlempar di alam mimpi. Di alam mimpi tersebut aku melihat hari kiamat. Matahari telah gelap, lautan telah berubah menjadi api, dan bumipun telah bergoncang. Manusia berkumpul pada hari kiamat. Manusia dalam keadaan berkelompok-kelompok. Sementara aku berada di antara manusia, mendengar seorang penyeru memanggil: Fulan ibn Fulan, kemari! Mari menghadap al-Jabbar. Aku melihat si Fulan tersebut berubah wajahnya menjadi sangat hitam karena sangat ketakutan. Sampai aku mendengar seorang penyeru menyeru namaku: “Mari menghadap al-Jabbar!” Kemudian hilanglah seluruh manusia dari sekitarku seakan-akan tidak ada seorangpun di padang Mahsyar. Kemudian aku melihat seekor ulat besar yang ganas lagi kuat merayap mengejar kearahku dengan membuka mulutnya. Akupun lari karena sangat ketakutan. Lalu aku mendapati seorang laki-laki tua yang lemah. Akupun berkata: “Hai, selamatkanlah aku dari ular ini!” Dia menjawab: “Wahai anakku aku lemah, aku tak mampu, akan tetapi larilah kearah ini mudah-mudahan engkau selamat!” Akupun berlari kearah yang ditunjukkannya, sementara ular tersebut berada di belakangku. Tiba-tiba aku mendapati api ada dihadapanku. Akupun berkata: “Apakah aku melarikan diri dari seekor ular untuk menjatuhkan diri ke dalam api?” Akupun kembali berlari dengan cepat sementara ular tersebut semakin dekat. Aku kembali kepada lelaki tua yang lemah tersebut dan berkata: “Demi Allah, wajib atasmu menolong dan menyelamatkanku.” Maka dia menangis karena iba dengan keadaanku seraya berkata: “Aku lemah sebagaimana engkau lihat, aku tidak mampu melakukan sesuatupun, akan tetapi larilah kearah gunung tersebut mudah-mudahan engkau selamat!” Akupun berlari menuju gunung tersebut sementara ular akan mematukku. Kemudian aku melihat di atas gunung tersebut terdapat anak-anak kecil, dan aku mendengar semua anak tersebut berteriak: “Wahai Fathimah tolonglah ayahmu, tolonglah ayahmu!” Selanjutnya aku mengetahui bahwa dia adalah putriku. Akupun berbahagia bahwa aku mempunyai seorang putri yang meninggal pada usia tiga tahun yang akan menyelamatkanku dari situasi tersebut. Maka diapun memegangku dengan tangan kanannya, dan mengusir ular dengan tangan kirinya sementara aku seperti mayit karena sangat ketakutan. Lalu dia duduk di pangkuanku sebagaimana dulu di dunia. Dia berkata kepadaku: “Wahai ayah, “belumkah datang waktunya bagi orang-orang yang beriman, untuk tunduk hati mereka mengingat Allah.” (Qs. Al-Hadid:16) Maka kukatakan: “Wahai putriku, beritahukanlah kepadaku tentang ular itu.” Dia berkata: “Itu adalah amal keburukanmu, engkau telah membesarkan dan menumbuhkannya hingga hampir memakanmu. Tidakkah engkau tahu wahai ayah, bahwa amal-amal di dunia akan dirupakan menjadi sesosok bentuk pada hari kiamat? Dan lelaki yang lemah tersebut adalah amal shalihmu, engkau telah melemahkannya hingga dia menangis karena kondisimu dan tidak mampu melakukan sesuatu untuk membantu kondisimu. Seandainya saja engkau tidak melahirkanku, dan seandainya saja tidak mati saat masih kecil, tidak akan ada yang bisa memberikan manfaat kepadamu.” Dia Rohimahullah berkata: Akupun terbangun dari tidurku dan berteriak: “Wahai Rabbku, sudah saatnya wahai Rabbku, ya, “Belumkah datang waktunya bagi orang-orang yang beriman, untuk tunduk hati mereka mengingat Allah.” Lantas aku mandi dan keluar untuk shalat subuh dan ingin segera bertaubat dan kembali kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Dia Rohimahullah berkata: Akupun masuk ke dalam masjid dan ternyata imampun membaca ayat yang sama: “Belumkah datang waktunya bagi orang-orang yang beriman, untuk tunduk hati mereka mengingat Allah.” (Qs. Al-Hadid: 16) ….. Itulah kisah taubatnya Malik bin Dinar Rohimahullah yang beliau kemudian menjadi salah seorang imam generasi tabi’in, dan termasuk ulama Basrah. Dia dikenal selalu menangis sepanjang malam dan berkata: “Ya Ilahi, hanya Engkaulah satu-satunya Dzat Yang Mengetahui penghuni sorga dan penghuni neraka, maka yang manakah aku di antara keduanya? Ya Allah, jadikanlah aku termasuk penghuni sorga dan jangan jadikan aku termasuk penghuni neraka.” Malik bin Dinar Rohimahullah bertaubat dan dia dikenal pada setiap harinya selalu berdiri di pintu masjid berseru: “Wahai para hamba yang bermaksiat, kembalilah kepada Penolong-mu! Wahai orang-orang yang lalai, kembalilah kepada Penolong-mu! Wahai orang yang melarikan diri (dari ketaatan), kembalilah kepada Penolong-mu! Penolong-mu senantiasa menyeru memanggilmu di malam dan siang hari. Dia berfirman kepadamu: “Barangsiapa mendekatkan dirinya kepada-Ku satu jengkal, maka Aku akan mendekatkan diri-Ku kepadanya satu hasta. Jika dia mendekatkan dirinya kepada-Ku satu hasta, maka Aku akan mendekatkan diri-Ku kepadanya satu depa. Siapa yang mendatangi-Ku dengan berjalan, Aku akan mendatanginya dengan berlari kecil.” Aku memohon kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala agar memberikan rizki taubat kepada kita. Tidak ada sesembahan yang hak selain Engkau, Maha Suci Engkau, sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang zhalim. Malik bin Dinar Rohimahullah wafat pada tahun 130 H. Semoga Allah Subhanahu wa Ta’ala merahmatinya dengan rahmat-Nya yang luas. (Misanul I’tidal, III/426).
Kehidupanku dimulai dengan kesia-siaan, mabuk-mabukan, maksiat, berbuat zhalim kepada manusia, memakan hak manusia, memakan riba, dan memukuli manusia. Kulakukan segala kezhaliman, tidak ada satu maksiat melainkan aku telah melakukannya. Sungguh sangat jahat hingga manusia tidak menghargaiku karena kebejatanku. Malik bin Dinar Rohimahullah menuturkan: Pada suatu hari, aku merindukan pernikahan dan memiliki anak. Maka kemudian aku menikah dan dikaruniai seorang puteri yang kuberi nama Fathimah. Aku sangat mencintai Fathimah. Setiap kali dia bertambah besar, bertambah pula keimanan di dalam hatiku dan semakin sedikit maksiat di dalam hatiku. Pernah suatu ketika Fathimah melihatku memegang segelas khamr, maka diapun mendekat kepadaku dan menyingkirkan gelas tersebut hingga tumpah mengenai bajuku. Saat itu umurnya belum genap dua tahun. Seakan-akan Allah Subhanahu wa Ta’ala -lah yang membuatnya melakukan hal tersebut. Setiap kali dia bertambah besar, semakin bertambah pula keimanan di dalam hatiku. Setiap kali aku mendekatkan diri kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala selangkah, maka setiap kali itu pula aku menjauhi maksiat sedikit demi sedikit. Hingga usia Fathimah genap tiga tahun, saat itulah Fathimah meninggal dunia. Maka akupun berubah menjadi orang yang lebih buruk dari sebelumnya. Aku belum memiliki sikap sabar yang ada pada diri seorang mukmin yang dapat menguatkanku di atas cobaan musibah. Kembalilah aku menjadi lebih buruk dari sebelumnya. Setanpun mempermainkanku, hingga datang suatu hari, setan berkata kepadaku: “Sungguh hari ini engkau akan mabuk-mabukan dengan mabuk yang belum pernah engkau lakukan sebelumnya.” Maka aku bertekad untuk mabuk dan meminum khamr sepanjang malam. Aku minum, minum dan minum. Maka aku lihat diriku telah terlempar di alam mimpi. Di alam mimpi tersebut aku melihat hari kiamat. Matahari telah gelap, lautan telah berubah menjadi api, dan bumipun telah bergoncang. Manusia berkumpul pada hari kiamat. Manusia dalam keadaan berkelompok-kelompok. Sementara aku berada di antara manusia, mendengar seorang penyeru memanggil: Fulan ibn Fulan, kemari! Mari menghadap al-Jabbar. Aku melihat si Fulan tersebut berubah wajahnya menjadi sangat hitam karena sangat ketakutan. Sampai aku mendengar seorang penyeru menyeru namaku: “Mari menghadap al-Jabbar!” Kemudian hilanglah seluruh manusia dari sekitarku seakan-akan tidak ada seorangpun di padang Mahsyar. Kemudian aku melihat seekor ulat besar yang ganas lagi kuat merayap mengejar kearahku dengan membuka mulutnya. Akupun lari karena sangat ketakutan. Lalu aku mendapati seorang laki-laki tua yang lemah. Akupun berkata: “Hai, selamatkanlah aku dari ular ini!” Dia menjawab: “Wahai anakku aku lemah, aku tak mampu, akan tetapi larilah kearah ini mudah-mudahan engkau selamat!” Akupun berlari kearah yang ditunjukkannya, sementara ular tersebut berada di belakangku. Tiba-tiba aku mendapati api ada dihadapanku. Akupun berkata: “Apakah aku melarikan diri dari seekor ular untuk menjatuhkan diri ke dalam api?” Akupun kembali berlari dengan cepat sementara ular tersebut semakin dekat. Aku kembali kepada lelaki tua yang lemah tersebut dan berkata: “Demi Allah, wajib atasmu menolong dan menyelamatkanku.” Maka dia menangis karena iba dengan keadaanku seraya berkata: “Aku lemah sebagaimana engkau lihat, aku tidak mampu melakukan sesuatupun, akan tetapi larilah kearah gunung tersebut mudah-mudahan engkau selamat!” Akupun berlari menuju gunung tersebut sementara ular akan mematukku. Kemudian aku melihat di atas gunung tersebut terdapat anak-anak kecil, dan aku mendengar semua anak tersebut berteriak: “Wahai Fathimah tolonglah ayahmu, tolonglah ayahmu!” Selanjutnya aku mengetahui bahwa dia adalah putriku. Akupun berbahagia bahwa aku mempunyai seorang putri yang meninggal pada usia tiga tahun yang akan menyelamatkanku dari situasi tersebut. Maka diapun memegangku dengan tangan kanannya, dan mengusir ular dengan tangan kirinya sementara aku seperti mayit karena sangat ketakutan. Lalu dia duduk di pangkuanku sebagaimana dulu di dunia. Dia berkata kepadaku: “Wahai ayah, “belumkah datang waktunya bagi orang-orang yang beriman, untuk tunduk hati mereka mengingat Allah.” (Qs. Al-Hadid:16) Maka kukatakan: “Wahai putriku, beritahukanlah kepadaku tentang ular itu.” Dia berkata: “Itu adalah amal keburukanmu, engkau telah membesarkan dan menumbuhkannya hingga hampir memakanmu. Tidakkah engkau tahu wahai ayah, bahwa amal-amal di dunia akan dirupakan menjadi sesosok bentuk pada hari kiamat? Dan lelaki yang lemah tersebut adalah amal shalihmu, engkau telah melemahkannya hingga dia menangis karena kondisimu dan tidak mampu melakukan sesuatu untuk membantu kondisimu. Seandainya saja engkau tidak melahirkanku, dan seandainya saja tidak mati saat masih kecil, tidak akan ada yang bisa memberikan manfaat kepadamu.” Dia Rohimahullah berkata: Akupun terbangun dari tidurku dan berteriak: “Wahai Rabbku, sudah saatnya wahai Rabbku, ya, “Belumkah datang waktunya bagi orang-orang yang beriman, untuk tunduk hati mereka mengingat Allah.” Lantas aku mandi dan keluar untuk shalat subuh dan ingin segera bertaubat dan kembali kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Dia Rohimahullah berkata: Akupun masuk ke dalam masjid dan ternyata imampun membaca ayat yang sama: “Belumkah datang waktunya bagi orang-orang yang beriman, untuk tunduk hati mereka mengingat Allah.” (Qs. Al-Hadid: 16) ….. Itulah kisah taubatnya Malik bin Dinar Rohimahullah yang beliau kemudian menjadi salah seorang imam generasi tabi’in, dan termasuk ulama Basrah. Dia dikenal selalu menangis sepanjang malam dan berkata: “Ya Ilahi, hanya Engkaulah satu-satunya Dzat Yang Mengetahui penghuni sorga dan penghuni neraka, maka yang manakah aku di antara keduanya? Ya Allah, jadikanlah aku termasuk penghuni sorga dan jangan jadikan aku termasuk penghuni neraka.” Malik bin Dinar Rohimahullah bertaubat dan dia dikenal pada setiap harinya selalu berdiri di pintu masjid berseru: “Wahai para hamba yang bermaksiat, kembalilah kepada Penolong-mu! Wahai orang-orang yang lalai, kembalilah kepada Penolong-mu! Wahai orang yang melarikan diri (dari ketaatan), kembalilah kepada Penolong-mu! Penolong-mu senantiasa menyeru memanggilmu di malam dan siang hari. Dia berfirman kepadamu: “Barangsiapa mendekatkan dirinya kepada-Ku satu jengkal, maka Aku akan mendekatkan diri-Ku kepadanya satu hasta. Jika dia mendekatkan dirinya kepada-Ku satu hasta, maka Aku akan mendekatkan diri-Ku kepadanya satu depa. Siapa yang mendatangi-Ku dengan berjalan, Aku akan mendatanginya dengan berlari kecil.” Aku memohon kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala agar memberikan rizki taubat kepada kita. Tidak ada sesembahan yang hak selain Engkau, Maha Suci Engkau, sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang zhalim. Malik bin Dinar Rohimahullah wafat pada tahun 130 H. Semoga Allah Subhanahu wa Ta’ala merahmatinya dengan rahmat-Nya yang luas. (Misanul I’tidal, III/426).
Minggu, 21 Juli 2013
Ta'aruf
Taaruf
berasal dari bahasa Arab, secara harfiah maknanya adalah saling
mengenal. Tetapi dalam penggunaan populer, taaruf sering berarti upaya
saling mengenal antara dua calon pasangan yang akan mengikat diri dalam
pernikahan. Teknisnya, taaruf adalah pertemuan antara calon suami dan
calon istri untuk mengenal — baik fisik maupun sifat masing-masing.
Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling mengenal. (QS. Al-Hujurat: 13)
Dalam Islam, pernikahan bukan semacam transaksi gelap dan tidak jelas — seperti orang membeli kucing dalam karung. Pasangan yang menikah justru harus saling mengenal dan saling menerima kelebihan dan kekurangan masing-masing.
Dalil perlunya melihat calon istri/suami antara lain tiga hadits berikut ini.
“Apabila salah seorang di antara kamu hendak meminang seorang perempuan, kemudian dia dapat melihat sebahagian apa yang kiranya dapat menarik untuk mengawininya, maka kerjakanlah”. (HR Ahmad dan Abu Daud)
“Dari Abu Hurairah RA bahwa Nabi SAW bertanya kepada seseorang yang hendak menikahi wanita, “Apakah kamu sudah pernah melihatnya?” “Belum,” jawabnya. Nabi SAW bersabda, ‘Pergilah melihatnya dahulu.’” (HR. Muslim)
Mughirah bin Syu’bah RA berkata, “Aku meminang seorang wanita. Dan Rasulullah SAW bertanya padaku, “Apakah kamu sudah melihatnya?” Aku menjawab ‘Tidak.” Lalu beliau berkata, “Lihatlah dia karena melihat itu lebih dapat menjamin untuk mengekalkan kamu berdua.” (HR. Ibnu Majah)
Mughirah kemudian pergi rumah calon istrinya, tetapi tampaknya kedua calon mertua tidak suka. Si calon istri, yang mendengar dari dalam biliknya, kemudian berkata, “Kalau Rasulullah menyuruh kamu supaya melihat aku, maka lihatlah.” Mughairah pun melihatnya dan kemudian mengawini perempuan itu. (HR. Ibnu Majah)
Mazhab Hanafi, Maliki, Syafii dan sebagian Hambali menganggap melihat calon istri/suami adalah sunah — karena itulah perintah Nabi Muhammad kepada Mughirah. Sedangkan secara resmi, mazhab Hambali memandangnya sebagai sebuah kebolehan, bukan sunah (Musthafa Asy-Suyuthi Ar-Rahaibani, Mathalib Ulin Nuha fi Syarhi Ghayatil Muntaha, jilid 5 hal. 11).
Tentu saja, ada kaidah sesuai syariah yang harus dipatuhi saat taaruf. Apa saja? Ini dia:
1. Niat ingin menikahi
Hanya pria yang benar-benar berniat menikahi sang perempuan saja yang dibolehkan melihat. Sedangkan mereka yang cuma sekadar iseng-iseng atau coba-coba, padahal di dalam hati belum berniat menikahi, tentu tidak dibenarkan melihat.
Bahkan ulama Maliki, Syafii, dan Hambali mensyaratkan bahwa orang yang melihat calon istrinya sudah punya keyakinan bahwa wanita itu sendiri pun akan menerimanya.
Sementara mazhab Hanafi tidak mensyaratkan sampai sejauh itu, mereka hanya membatasi adanya keinginan untuk menikahinya saja, tidak harus ada timbal-balik antara keduanya (Al-Hathab Ar-Ra'ini, Mawahibul Jalil Syarah Mukhtashar Khalil, jilid 3 hal. 405).
2. Tidak harus seizin wanita
Mughirah menemui calon istrinya spontan, tanpa pemberitahuan lebih dahulu. Dari sini jumhur ulama berpendapat, tak ada ketentuan bahwa wanita mesti tahu sejak awal bahwa dia akan dilihat.
Sebagian ulama berpandangan sebaiknya sang wanita memang tidak diberitahu, agar dia tampil alami di mata yang melihat, sehingga tidak perlu menutupi apa yang ingin ditutupi.
Sebab kalau wanita itu mengetahui bahwa dirinya sedang dilihat, secara naluri dia akan berdandan sedemikian rupa untuk menutupi aib-aib yang mungkin ada pada dirinya. Maka dengan begitu, tujuan inti dari melihat malah tidak akan tercapai.
Namun mazhab Maliki berpendapat kalau pun bukan izin dari wanita yang bersangkutan, setidaknya harus ada izin dari pihak walinya. Hal itu agar jangan sampai tiap orang merasa bebas memandang wanita mana saja dengan alasan ingin melamar (Shalih Abdussami' Al-Abi Al-Azhari, Jawahirul Iklil, jilid 1 hal. 275).
3. Sebatas wajah dan kedua tangan hingga pergelangan
Jumhur ulama sepakat bahwa batasan yang boleh dilihat dalam taaruf adalah bagian tubuh yang bukan aurat.
Bila calon suami ingin melihat calon istrinya, maka dia hanya boleh melihat wajah dan kedua tangannya hingga pergelangan. Sedangkan bila calon istri ingin melihat calon suaminya, maka batasan auratnya adalah antara pusar dan lututnya.
4. Tidak boleh menyentuh
Yang dibolehkan hanya melihat bagian tubuh yang bukan aurat, sedangkan menyentuh, apalagi dengan nafsu justru dilarang.
5. Melihat berulang-ulang
Pria boleh melihat calon pasangan lebih dari sekali, sebab bisa saja penglihatan yang pertama akan berbeda hasilnya dengan penglihatan kedua, ketiga dan seterusnya.
Oleh karena itu, pada prinsipnya asalkan bertujuan mulia dan terjaga dari fitnah, dibolehkan melihat calon istri beberapa kali, hingga si pria betul merasa mantap dengan pilihan.
6. Tidak boleh berduaan
Sebagian kalangan ada yang dengan sangat ketat melarang calon pasangan untuk saling bertemu muka langsung. Alasannya karena takut nanti menimbulkan gejolak di dalam hati.
Padahal sebenarnya pertemuan langsung itu tidak dilarang secara mutlak. Apabila ada ayah kandung, atau laki-laki mahram yang ikut mendampingi, maka pertemuan yang bersifat langsung boleh saja dilakukan.
Pasangan itu bisa saja berjalan-jalan sambil bercakap-cakap, misalnya sambil berbelanja, berekreasi, atau melakukan perjalanan bersama. Yang penting tidak berduaan, dan pihak calon istri didampingi oleh laki-laki yang menjadi mahramnya.
Yang dilarang adalah posisi berduaan dan bersepi-sepi di tempat yang tidak ada orang tahu.
7. Mengirim utusan untuk melihat
Untuk hal-hal yang lebih dalam, terkait dengan aib dan cacat, apabila dirasa kurang etis untuk dibicarakan secara langsung, maka masing-masing pihak baik suami atau istri boleh mengirim utusan untuk melihat secara langsung.
Pihak calon suami boleh mengirim kakak atau adik perempuannya kepada pihak calon istri, untuk melihat hal-hal yang sekiranya masih haram dilihat langsung oleh calon suami. Sehingga detail keadaan fisik calon istri bisa diketahui oleh sang utusan.
Dan demikian pula sebaliknya, calon istri boleh mengirim kakak atau adiknya yang laki-laki untuk mendapatkan informasi lebih detail tentang sang calon suami.
Wallahua'lam bishshawab
Wassalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Ahmad Sarwat, Lc MA
yahoo.com
Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling mengenal. (QS. Al-Hujurat: 13)
Dalam Islam, pernikahan bukan semacam transaksi gelap dan tidak jelas — seperti orang membeli kucing dalam karung. Pasangan yang menikah justru harus saling mengenal dan saling menerima kelebihan dan kekurangan masing-masing.
Dalil perlunya melihat calon istri/suami antara lain tiga hadits berikut ini.
“Apabila salah seorang di antara kamu hendak meminang seorang perempuan, kemudian dia dapat melihat sebahagian apa yang kiranya dapat menarik untuk mengawininya, maka kerjakanlah”. (HR Ahmad dan Abu Daud)
“Dari Abu Hurairah RA bahwa Nabi SAW bertanya kepada seseorang yang hendak menikahi wanita, “Apakah kamu sudah pernah melihatnya?” “Belum,” jawabnya. Nabi SAW bersabda, ‘Pergilah melihatnya dahulu.’” (HR. Muslim)
Mughirah bin Syu’bah RA berkata, “Aku meminang seorang wanita. Dan Rasulullah SAW bertanya padaku, “Apakah kamu sudah melihatnya?” Aku menjawab ‘Tidak.” Lalu beliau berkata, “Lihatlah dia karena melihat itu lebih dapat menjamin untuk mengekalkan kamu berdua.” (HR. Ibnu Majah)
Mughirah kemudian pergi rumah calon istrinya, tetapi tampaknya kedua calon mertua tidak suka. Si calon istri, yang mendengar dari dalam biliknya, kemudian berkata, “Kalau Rasulullah menyuruh kamu supaya melihat aku, maka lihatlah.” Mughairah pun melihatnya dan kemudian mengawini perempuan itu. (HR. Ibnu Majah)
Mazhab Hanafi, Maliki, Syafii dan sebagian Hambali menganggap melihat calon istri/suami adalah sunah — karena itulah perintah Nabi Muhammad kepada Mughirah. Sedangkan secara resmi, mazhab Hambali memandangnya sebagai sebuah kebolehan, bukan sunah (Musthafa Asy-Suyuthi Ar-Rahaibani, Mathalib Ulin Nuha fi Syarhi Ghayatil Muntaha, jilid 5 hal. 11).
Tentu saja, ada kaidah sesuai syariah yang harus dipatuhi saat taaruf. Apa saja? Ini dia:
1. Niat ingin menikahi
Hanya pria yang benar-benar berniat menikahi sang perempuan saja yang dibolehkan melihat. Sedangkan mereka yang cuma sekadar iseng-iseng atau coba-coba, padahal di dalam hati belum berniat menikahi, tentu tidak dibenarkan melihat.
Bahkan ulama Maliki, Syafii, dan Hambali mensyaratkan bahwa orang yang melihat calon istrinya sudah punya keyakinan bahwa wanita itu sendiri pun akan menerimanya.
Sementara mazhab Hanafi tidak mensyaratkan sampai sejauh itu, mereka hanya membatasi adanya keinginan untuk menikahinya saja, tidak harus ada timbal-balik antara keduanya (Al-Hathab Ar-Ra'ini, Mawahibul Jalil Syarah Mukhtashar Khalil, jilid 3 hal. 405).
2. Tidak harus seizin wanita
Mughirah menemui calon istrinya spontan, tanpa pemberitahuan lebih dahulu. Dari sini jumhur ulama berpendapat, tak ada ketentuan bahwa wanita mesti tahu sejak awal bahwa dia akan dilihat.
Sebagian ulama berpandangan sebaiknya sang wanita memang tidak diberitahu, agar dia tampil alami di mata yang melihat, sehingga tidak perlu menutupi apa yang ingin ditutupi.
Sebab kalau wanita itu mengetahui bahwa dirinya sedang dilihat, secara naluri dia akan berdandan sedemikian rupa untuk menutupi aib-aib yang mungkin ada pada dirinya. Maka dengan begitu, tujuan inti dari melihat malah tidak akan tercapai.
Namun mazhab Maliki berpendapat kalau pun bukan izin dari wanita yang bersangkutan, setidaknya harus ada izin dari pihak walinya. Hal itu agar jangan sampai tiap orang merasa bebas memandang wanita mana saja dengan alasan ingin melamar (Shalih Abdussami' Al-Abi Al-Azhari, Jawahirul Iklil, jilid 1 hal. 275).
3. Sebatas wajah dan kedua tangan hingga pergelangan
Jumhur ulama sepakat bahwa batasan yang boleh dilihat dalam taaruf adalah bagian tubuh yang bukan aurat.
Bila calon suami ingin melihat calon istrinya, maka dia hanya boleh melihat wajah dan kedua tangannya hingga pergelangan. Sedangkan bila calon istri ingin melihat calon suaminya, maka batasan auratnya adalah antara pusar dan lututnya.
4. Tidak boleh menyentuh
Yang dibolehkan hanya melihat bagian tubuh yang bukan aurat, sedangkan menyentuh, apalagi dengan nafsu justru dilarang.
5. Melihat berulang-ulang
Pria boleh melihat calon pasangan lebih dari sekali, sebab bisa saja penglihatan yang pertama akan berbeda hasilnya dengan penglihatan kedua, ketiga dan seterusnya.
Oleh karena itu, pada prinsipnya asalkan bertujuan mulia dan terjaga dari fitnah, dibolehkan melihat calon istri beberapa kali, hingga si pria betul merasa mantap dengan pilihan.
6. Tidak boleh berduaan
Sebagian kalangan ada yang dengan sangat ketat melarang calon pasangan untuk saling bertemu muka langsung. Alasannya karena takut nanti menimbulkan gejolak di dalam hati.
Padahal sebenarnya pertemuan langsung itu tidak dilarang secara mutlak. Apabila ada ayah kandung, atau laki-laki mahram yang ikut mendampingi, maka pertemuan yang bersifat langsung boleh saja dilakukan.
Pasangan itu bisa saja berjalan-jalan sambil bercakap-cakap, misalnya sambil berbelanja, berekreasi, atau melakukan perjalanan bersama. Yang penting tidak berduaan, dan pihak calon istri didampingi oleh laki-laki yang menjadi mahramnya.
Yang dilarang adalah posisi berduaan dan bersepi-sepi di tempat yang tidak ada orang tahu.
7. Mengirim utusan untuk melihat
Untuk hal-hal yang lebih dalam, terkait dengan aib dan cacat, apabila dirasa kurang etis untuk dibicarakan secara langsung, maka masing-masing pihak baik suami atau istri boleh mengirim utusan untuk melihat secara langsung.
Pihak calon suami boleh mengirim kakak atau adik perempuannya kepada pihak calon istri, untuk melihat hal-hal yang sekiranya masih haram dilihat langsung oleh calon suami. Sehingga detail keadaan fisik calon istri bisa diketahui oleh sang utusan.
Dan demikian pula sebaliknya, calon istri boleh mengirim kakak atau adiknya yang laki-laki untuk mendapatkan informasi lebih detail tentang sang calon suami.
Wallahua'lam bishshawab
Wassalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Ahmad Sarwat, Lc MA
yahoo.com
Rabu, 17 Juli 2013
Apa saja teladan keseharian Orang2 yang terlanjur Sukses ? !
PLASADANA.COM - Jika Anda berpikir menjadi miliarder
hanya butuh keberuntungan, Anda salah besar. Menjadi kaya dan sukses
ternyata sangat erat dengan perilaku sehari-hari.
Memanfaatkan waktu dengan tepat, dari terjaga hingga tidur kembali,
adalah salah satu kunci sukses para miliarder. Menurut perencana
keuangan asal Amerika Tom Corley, banyak teladan yang bisa diambil dari
keseharian para miliarder.Corley yang menghabiskan waktu bersama 350 orang "kaya" dan "miskin" di Amerika mengamati ada perilaku yang berbeda dari dua kela s sosial tersebut. Dalam buku "Rich Habits: The Daily Success Habits of Wealthy Individuals", Corley menyatakan perbedaan itu nampak dari sikap mereka sejak bangun hingga kembali tidur.
Jika Anda ingin menjadi miliarder, ini beberapa perilaku yang patut ditiru.
1. Bangun pagi
Menurut Corley, orang kaya berusaha mengambil kesempatan sepagi mungkin mereka bisa. Karena itu, 44 persen dari mereka biasa bangun tiga jam sebelum jam kerja, atau sekitar pukul 05.00. Pada jam-jam itu mereka berpikir, membaca koran atau majalah terbaru, membaca materi yang berguna sebelum kemudian mengaplikasikannya di kantor.
2. Jadwal yang ketat
Setiba di kantor, para miliarder langsung disodori sederet tugas dan jadwal yang ketat oleh sekretarisnya. Sebanyak 70 persen dari mereka biasa menyusun daftar kerja harian atau to-do list sendiri. Jarang yang mengedepankan rencana jangka pendek, karena mereka selalu berpikir untuk jangka panjang.
3. Istirahat sambil bekerja
Kalimat di atas memang membingungkan. Bagaimana cara beristirahat sambil bekerja? Namun kebanyakan orang kaya biasa melakukannya. Mereka biasa makan siang sambil membicarakan deal bisnis dengan mitra kerja serta memanfaatkan waktu senggang untuk mengerjakan apa yang bisa dikerjakan.
4. Menjaga makanan
Siapa bilang orang kaya cuma doyan makan enak? Di Amerika, para miliarder ternyata dikenal sangat perhitungan dengan nilai gizi makanan. Mereka juga menjaga asupan alkohol dan makanan cepat saji dalam batas rendah agar tidak mempengaruhi kinerjanya.
5. Anti-gosip
Corley punya fakta menarik. Sebanyak 79 persen orang miskin senang bergosip. Namun hanya 6 persen dari orang kaya yang melakukannya.
3 Alasan Pengusaha Sukses Bangun Lebih Pagi
Liputan6.com, London : Saat
menjalankan bisnis, waktu yang Anda miliki setiap hari sepertinya tak
pernah cukup dan cenderung kurang. Memanfaatkan kekuatan di pagi hari
dapat menjadi kunci untuk meningkatkan produktivitas Anda, khususnya
dalam berbisnis.
Bahkan seperti dilansir dari Entrepreneur.com, Rabu (17/7/2013),
Presiden Starbucks Michelle Gaas selama 15 tahun menjalani hidup teratur
guna meningkatkan produktivitas pribadi sekaligus bisnis yang
dikembangkannya.Dia diketahui selalu mengatur alarm agar bangun jam 04:30 untuk berolahraga dan menyegarkan pikiran. Pada pukul 6:00 pagi, dia bekerja untuk bisnisnya selama satu jam sebelum keluarganya bangun.
Ahli manajemen waktu Laura Vanderkam menyoroti beberapa alasan yang bisa membuat pagi hari menjadi waktu special bagi para pengusaha. Menurut penulis buku Most Succesful People Do Before Breakfast ini, berikut tiga alasan yang membuat para pengusaha sukses bangun pagi-pagi:
1. Bangun pagi memberi peluang untuk melakukan banyak hal penting
Hari-hari seorang pengusaha cenderung berlalu dengan cepat. Jika Anda menunggu hingga siang atau sore hari untuk melakukan sesuatu yang bermakna bagi bisnis Anda, maka Anda akan kehilangan banyak peluang.
Membaca sebelum memulai aktivitas juga dapat membantu Anda menambah informasi dan pengetahuan bisnis. Melakukannya di pagi hari dapat sangat mendorong bisnis Anda.
2. Bangun pagi memberi dorongan yang lebih kuat untuk beraktivitas
Bangun pagi bisa memberikan lebih banyak motivasi dalam menjalankan usaha, meski Anda bukan tipe orang yang sulit bangun pagi.
Dengan motivasi dan kemauan yang kuat karena tak terburu-buru di pagi hari, Anda mampu mengatasi berbagai kegiatan bisnis seharian. Bertemu rekan bisnis, membuat keputusan penting dan lainnya akan menguras energi Anda. Namun bangun pagi bisa menjaga energi Anda stabil hingga selesai bekerja.
3. Bangun pagi bisa menjaga mood kerja Anda seharian
Terlambat bangun dan tergesa-gesa menyiapkan keperluan kantor akan membuat mood Anda menurun seharian. Hal ini dapat mengganggu produktivitas Anda saat menjalankan usaha.
Bangun pagi bisa membuat Anda memulai hari dengan lebih menyenangkan. Dengan begitu, menjalankan bisnis akan terasa lebih ringan. (Sis/Ndw)
Selasa, 16 Juli 2013
Special Fruits Soup
Tak terasa sudah memasuki bulan puasa di tahun 2013.
Menu sehat kali ini yaitu menu dapat anda jadikan sebagai salah satu
menu sehat untuk berbuka puasa. Buah adalah salah satu makanan yang
disarankan untuk dikonsumsi selama bulan puasa.
Buah dan sayuran adalah dua jenis makanan sehat yang disebutkan dalam Al-Quran, termasuk di dalamnya seperti zaitun, bawang, ketimun, buah ara atau buah tin, kurma, anggur dan kacang-kacangan seperti lentil. Buah segar sebaiknya selalu ada dalam menu sahur ataupun buka puasa, karena memiliki banyak manfaat kesehatan bagi tubuh kita selama berpuasa. Buah termasuk juga kurma adalah salah satu makanan terpopuler untuk berbuka puasa. Apa sajakah manfaat buah tersebut?
- Buah memiliki kadar air yang cukup tinggi sehingga dapat segera menggantikan sejumlah kadar air tubuh yang hilang selama berpuasa.
- Buah mengandung sejumlah gula sederhana alami seperti glukosa, fruktosa dan sukrosa yang dapat segera mengembalikan kadar gula darah pada batas normal. Selain itu kandungan karbohidrat sederhana ini dapat memberikan energi instan buat tubuh. Meski buah mengandung karbohidrat sederhana akan tetapi total kalori per sajian secara keseluruhan adalah cukup rendah, sehingga kadar gula darah dan kadar insulin darah tidak meningkat drastis. Hal ini berkaitan juga dengan kadar serat pangannya.
- Buah mengandung sejumlah vitamin dan mineral penting yang dapat menjaga metabolisme tubuh saat berpuasa dan memberikan asupan vitamin dan mineral yang berkurang saat berpuasa.
- Buah memiliki kandungan natrium yang rendah sehingga baik untuk menjaga tekanan darah. Sisi baiknya juga ternyata buah pada umumnya kaya akan kalium yang dapat membantu menjaga tekanan osmotik darah tapi tidak meningkatkan tekanan darah, mengurangi resiko terbentuknya batu ginjal dan mengurangi terjadinya pengeroposan tulang.
- Kandungan serat pangan dalam buah dapat memberikan kita sedikit rasa kenyang sehingga jika dikonsumsi saat berbuka maka kita tidak akan menjadi terlalu lapar pada saat makan malam. Jika dikonsumsi saat sahur, kandungan serat pangan dalam buah dapat membantu pelepasan gula menjadi lebih lambat sehingga tubuh akan terasa berenergi lebih lama dan menahan lapar lebih lama.
- Buah juga mengandung sejumlah antioksidan sebut saja misalnya karoten dan antosianin yang dapat memberikan perlindungan tubuh terhadap efek merusak dari radikal bebas.
- Manfaat yang lain dari konsumsi buah secara teratur yaitu dapat mengurangi resiko penyakit jantung termasuk serangan jantung dan stroke. Selain itu dapat melindungi tubuh dari kanker, resiko obesitas dan mencegah timbulnya diabetes tipe 2.
Untuk 6 porsi
Bahan
100 g strawberry (potong 2 bagian)100 g anggur (potong 2 bagian)
150 g melon (potong dadu)
150 g apel (potong dadu)
150 g nangka (potong kotak)
150 g selasih siap pakai
150 g nata de coco
2 sdm air jeruk nipis
600 ml susu rendah lemak
35 g madu
175 g jus apel
70 g yogurt rendah lemak
Es batu secukupnya
Cara membuat
- Campurkan semua potongan buah termasuk selasih dan nata de coco dalam wadah mangkuk besar. Aduk rata.
- Tambahkan air jeruk nipis, susu, madu, jus apel, yogurt dan es batu. Aduk rata.
- Sajikan
Nilai gizi per porsi
Energi: 172,6 kkalLemak: 1,6 g
Karbohidrat: 34 g
Serat: 2,1 g
Protein: 5,7 g
Tips dan saran
- Sebaiknya suhu penyajian tidak terlalu dingin sehingga tidak mengganggu sistem pencernaan.
- Hindari penggunaan penggunaan minuman bersoda dalam membuat menu berbuka puasa karena dapat mengganggu sistem pencernaan selain itu minuan bersoda termasuk tinggi kalori dan indeks glikemik.
- Variasikan jenis buah untuk mendapatkan citarasa yang diinginkan.
Selasa, 09 Juli 2013
PUASA
Tak terasa bulan Ramadhan datang kembali dan umat Islam
di seluruh penjuru dunia akan melaksanakan ibadah puasa. Selain sebagai
ibadah, berpuasa juga terbukti bermanfaat besar bagi kesehatan tubuh.
Apa saja manfaat kesehatan dari berpuasa?
Menurut The National Academy of Sciences,
manfaat puasa bagi kesehatan diantaranya adalah menambah ketahanan
tubuh terhadap stres, meningkatkan sensitivitas insulin, mengurangi
risiko terkena berbagai penyakit, dan bahkan membuat awet muda dan
panjang umur.Penelitian jangka pendek pada beberapa subyek orang yang berpuasa menunjukkan manfaat dalam penurunan berat badan (weight loss). Hal ini dimungkinkan karena terjadinya perbaikan profil lipid darah, termasuk penurunan level LDL (kolesterol buruk) sehingga rasionya lebih rendah daripada HDL (kolesterol baik).
Meski juga terjadi penurunan level HDL yang sangat sedikit secara statistik, namun hasil tersebut akan memberi manfaat yang positif terhadap level obesitas seseorang yang sedang menjalankan puasa.
Untungnya puasa Ramadhan hanya berlangsung sekitar 30 hari, karena menurut penelitian, puasa lebih dari 30 hari dapat beresiko menimbulkan beberapa masalah kesehatan.
Manfaat Puasa bagi Kesehatan
Tanpa memandang dari segi agama, berikut adalah beberapa manfaat berpuasa bagi kesehatan kita :- Membantu membakar lemak lebih banyak karena terjadi perubahan drastis dalam pola asupan kalori sehingga dapat dimanfaatkan sebagai shock therapy bagi metabolisme badan dalam membakar lemak lebih banyak.
- Mengalihkan penggunaan glukosa ke lemak sebagai sumber energi secara perlahan sehingga mencegah kerusakan otot. Penggunaan lemak untuk energi akan membantu menurunkan berat badan, mempertahankan massa otot, dan dalam jangka panjang akan mengurangi kadar kolesterol darah.
- Penurunan berat badan dan meningkatnya sensitivitas insulin saat berpuasa akan membantu dalam kontrol terhadap diabetes dan mengurangi tekanan darah.
- Sebagai proses detoksifikasi atau proses pengurangan kadar racun dari dalam tubuh karena zat racun yang tersimpan lemak akan larut dan dikeluarkan dari tubuh.
- Meningkatkan kondisi mental, kewaspadaan, dan fokus karena beberapa hormon tertentu seperti endorfin mengalami peningkatan dalam darah setelah beberapa hari berpuasa.
- Menghentikan atau setidaknya mengurangi berbagai kebiasaan buruk atau pola hidup tidak sehat yang merugikan kesehatan seperti merokok, mengonsumsi minuman beralkohol, menggunakan narkoba, begadang, dan lain-lain. Jelas sekali menghentikan berbagai kebiasan yang merugikan kesehatan tersebut akan membuat Anda lebih sehat, awet muda, dan panjang umur.
- Mengurangi dan mengendalikan nafsu makan yang berlebihan. Saat berbuka puasa, Anda akan menyadari betapa sedikit saja mengonsumsi makanan dan minuman sudah cukup membuat perut kenyang dan memuaskan napsu makan Anda. Hal tersebut akan membuat Anda lebih bijak dalam menentukan seberapa banyak porsi makan Anda termasuk setelah bulan puasa berakhir.
- Melatih kedisiplinan dalam pola hidup menjadi lebih sehat. Dengan berpuasa, Anda belajar lebih disiplin kapan waktunya makan, tidur, dan beraktivitas. Pengaturan disiplin waktu makan dan kebutuhan untuk beristirahat (tidur) yang cukup agar dapat beraktivitas optimal di keesokan harinya akan membuat pola hidup Anda lebih sehat.
- Mencegah berbagai jenis penyakit kardiovaskular terkait kolesterol. Manfaat ini diperoleh karena saat berpuasa terjadi perbaikan profil lipid darah, termasuk penurunan level LDL (kolesterol buruk) sehingga rasionya lebih rendah daripada HDL (kolesterol baik).
Puasa bagi Penderita Sakit Maag dan Diabetes
Menurut dr. Jeffry Tenggara, Sp.PD., internisdi MRCCC Siloam Hospital Semanggi dan Hemato-Oncology residence FKUI-RSCM Jakarta, puasa akan menjadi hal yang cukup berat bagi para penderita diabetes dan sakit maag, namun hal ini juga bukan merupakan suatu halangan untuk berpuasa dengan beberapa catatan tentunya.Bagi penderita sakit maag, tentukan dahulu apakah Anda termasuk penderita yang aman atau tidak untuk ikut berpuasa. Penderita sakit maag organik tidak disarankan untuk berpuasa. Bagi para penderita sakit maag non organik, yang terpenting adalah pengaturan makan yang tepat dan penggunaan obat untuk menekan produksi asam lambung.
Berikut adalah hal-hal yang perlu diperhatikan bagi para penderita sakit maag yang akan berpuasa menurut dr. Jeffry :
- Konsumsi makanan tinggi serat dan dengan kadar indeks glikemik yang rendah seperti nasi merah dan roti gandum pada saat buka dan sahur.
- Pada saat berbuka, jangan langsung makan dalam porsi besar. Berbukalah dengan makanan ringan atau buah dalam porsi kecil dan dilanjutkan dengan makanan porsi lengkap setelah selesai sholat maghrib.
- Jangan pernah melewatkan makan sahur dan makanlah dengan porsi lengkap. Kebiasaan buruk yang terjadi adalah makan sahur sering terlewat karena ketiduran atau sahur hanya dengan nasi dan mi instan saja.
- Hindari makan yang berminyak dan berlemak karena justru mempercepat pengosongan lambung dan mudah menjadi cepat lapar.
- Hindari makanan yang terlalu manis saat sahur, karena akan memicu hormon insulin berlebihan dan terjadi kondisi hipoglikemi (kadar gula rendah).
- Hindari sayuran seperti kubis atau kol karena dapat meningkatkan produksi gas dalam lambung.
Sedangkan bagi diabetisi pengguna obat oral, perlu dilakukan penyesuaian dosis dan waktu minum obat dengan waktu berpuasa. Berikut adalah hal-hal yang perlu diperhatikan bagi para penderita diabetes yang akan berpuasa menurut dr. Jeffry :
- Tidak boleh melewatkan makan saat berbuka dan sahur dengan alasan apapun. Pola makan saat puasa adalah sama dengan pada saat tidak berpuasa. Makan berlebihan saat berbuka dan melewatkan atau hanya makan sahur sekedarnya berbahaya bagi diabetisi karena bisa menyebabkan peningkatan dan penurunan gula darah secara drastis.
- Saat berbuka, konsumsilah karbohidrat kompleks seperti nasi merah dengan banyak serat dari sayuran atau buah kurma (bukan manisan kurma). Jangan mengonsumsi karbohidrat sederhana seperti sirup atau kolak manis untuk mencegah lonjakan gula darah.
- Saat sahur, tidak disarankan makan sekadarnya seperti hanya mi instan atau sepiring nasi goreng karena bisa berakibat tidak dapat mempertahankan gula darah saat berpuasa. Namun juga tidak disarankan makan sahur berlebihan karena bisa menyebabkan lonjakan gula darah yang akan membuat Anda merasa lemas seharian.
- Pengaturan obat penurun gula atau insulin. Untuk pengguna obat oral, dosis disesuaikan dengan perubahan pola makan saat puasa. Untuk obat dosis sekali sehari, minumlah saat berbuka dengan dosis yang sama. Untuk obat dosis 2 kali sehari, dosis pertama diminum saat berbuka, lalu setengah dari dosis kedua saat sahur. Untuk obat dosis 3 kali sehari, turunkanlah menjadi 2 kali sehari saat berbuka dan sahur. Bagi pengguna suntikan insulin sekali sehari, suntikkan saat berbuka.Untuk dosis suntikan 2 kali sehari, dosis awal diberikan penuh saat berbuka dan setengah dari dosis kedua saat sahur.
INFO DARI
Ghiboo.com - Memasuki bulan suci Ramadhan, umat Muslim diharuskan untuk menahan makan dan minum selama 14 jam.
Lalu, bagaimana cara agar tubuh tidak mudah lemes saat berpuasa?Hindari minuman berkafein dan soda. Ahli medis mengatakan bahwa kafein dalam kopi bertindak sebagai diuretik, yang menyebabkan buang air kecil berlebihan setelah meminumnya dan mengakibatkan dehidrasi. Ketika mengalami dehidrasi, tubuh bisa menjadi lemas, pusing, bahkan pingsan.
Memenuhi kebutuhan cairan. Minum dua liter air mineral setiap hari secara teratur saat sahur, berbuka dan setelah solat taraweh untuk menghindari dehidrasi. Mengurangi minuman manis juga disarankan karena merangsang rasa haus cepat muncul.
Sayuran dan buah. Ingin mengatasi dehidrasi selama ramadhan? Manfaatkan buah dan sayuran kaya air, seperti semangka, melon, tomat dan jeruk. Selain kaya air, buah-buahan juga kaya akan nutrisi yang membantu mencukupi asupan stamina dan energi.
Minum susu. Untuk mencegah dehidrasi pada anak-anak, dapat diberikan susu saat menjelang imsak dan setelah berbuka puasa. Studi di McMaster University menunjukkan bahwa susu membantu kecukupan cairan tubuh, disamping kandungan protein, elektrolit, kalsium dan sebagainya yang bagus untuk kesehatan.
INFO DARI
DREAMERSRADIO.COM - Bulan puasa sebentar lagi tiba.
Biasanya saat berpuasa berbagai makanan enak disajikan sebagai
hindangan. Namun, penting untuk memilih dan memperhatikan asupan makanan
kedalam tubuh saat berpuasa. Karena bila sembarangan makan atau minum
bisa berakibat buruk bagi kesehatan. Nah, sebagai persiapan menghadapi
bulan ramadhan, simak makanan dan minuman yang perlu dihindari saat
berpuasa :
Makanan yang mengandung Keju dan Coklat BerlebihHmmm cheese cake dan berbagai makanan berbahan keju dan coklat memang menggoda. Setelah seharian berpuasa makanan manis sangat menggoda. Namun, sebaiknya hindari makanan ini atau jangan dikonsumsi berlebihan. Sebabnya, makanan tersebut sulit dicerna. Karena sulit dicerna maka lambung kita akan lambat untuk memprosesnya. Sehingga perut bisa menjadi kembung.
Kopi
Kopi mengandung kafein yang tinggi. Kafein pada kopi sangat tidak baik untuk lambung kita. Apalagi saat berpuasa lambung kita tidak terisi lebih dari 14 jam. Secara otomatis asam lambung akan meningkat. Kopi sendiri merangsang pengeluaran asam lambung. Produksi asam lambung berlebih akan membuat kita merasa mual.
Makanan Pedas Dan Mengandung Banyak Merica
Makanan pedas selalu menggoda selera makan. Rasa pedas bisa meningkatkan nafsu makan kita. Apalagi setelah seharian berpuasa. Hati-hati mengkonsumsi makanan pedas karena makanan pedas dapat merusak dinding lambung. Karena dinding lambung juga sensitif terhadap pedas.
Permen Karet dan Gorengan
Asam lambung sangat berbahaya bagi tubuh kita. Permen dan gorengan bisa memicu keluarnya asam lambung. Maka hindari memakan permen dan gorengan saat berbuka puasa, Karena saat berpuasa perut sangat sensitif dan asam lambung mudah meningkat.
Itulah beberapa makanan serta minuman yang baiknya tidak dikonsumsi secara belebihan dan dihindari saat berpuasa nanti.
INFO DARI
VISTA – Banyak orang puasa merasakan haus atau badan
lemas di siang. Ini bisa jadi akibat makanan yang dikonsumsi saat sahur
kurang tepat sehingga tidak mampu memberikan dukungan cairan kepada
tubuh yang sedang diajak berpuasa.
Ahli gizi dr. Wisnu Wardhana mengingatkan, saat berpuasa tubuh banyak kehilangan cairan. Untuk itulah, katanya kepada Vista, saat berbuka maupun sahur, konsumsi air putih harus memadai guna menghindari dehidrasi dan memenuhi kebutuhan cairan selama berpuasa.
“Kalau bisa delapan gelas,” ujarnya.
Berikut ini tips sahur sehat bagi yang berpuasa, seperti dituturkan dr. Wisnu Wardhana, agar tubuh tetap bugar walaupun menjalankan puasa.
Konsumsi wajib:
1. Utamakan mengonsumsi air putih secukupnya untuk menghindari dehidrasi dan memenuhi kebutuhan cairan selama berpuasa.
2. Konsumsi vitamin dan minuman elektrolit, misalnya air kelapa, untuk menggantikan elektrolit dalam tubuh selama berpuasa.
3. Makan buah yang banyak mengandung air, seperti semangka. Atau kalau mau praktis, bisa juga mengonsumsi jus buah.
4. Perbanyak konsumsi makanan kaya serat.
5. Konsumsi menu dengan karbohidrat kompleks yang banyak terdapat pada gandum, nasi merah, dan ubi. Jenis makanan yang mengandung karbohidrat kompleks dapat menstabilkan gula darah dan dapat memberikan efek kenyang lebih lama.
Ketika menjalankan ibadah puasa, dia menyarankan untuk menghindari olah raga berat. Alasannya, gerak badan seperti itu membutuhkan energi yang tinggi.
Selain itu, ada juga sejumlah makanan dan minuman yang sebaiknya dihindari selama sahur, sehingga tidak memberikan dampak buruk pada tubuh saat berpuasa:
Yang harus dihindari:Ahli gizi dr. Wisnu Wardhana mengingatkan, saat berpuasa tubuh banyak kehilangan cairan. Untuk itulah, katanya kepada Vista, saat berbuka maupun sahur, konsumsi air putih harus memadai guna menghindari dehidrasi dan memenuhi kebutuhan cairan selama berpuasa.
“Kalau bisa delapan gelas,” ujarnya.
Berikut ini tips sahur sehat bagi yang berpuasa, seperti dituturkan dr. Wisnu Wardhana, agar tubuh tetap bugar walaupun menjalankan puasa.
Konsumsi wajib:
1. Utamakan mengonsumsi air putih secukupnya untuk menghindari dehidrasi dan memenuhi kebutuhan cairan selama berpuasa.
2. Konsumsi vitamin dan minuman elektrolit, misalnya air kelapa, untuk menggantikan elektrolit dalam tubuh selama berpuasa.
3. Makan buah yang banyak mengandung air, seperti semangka. Atau kalau mau praktis, bisa juga mengonsumsi jus buah.
4. Perbanyak konsumsi makanan kaya serat.
5. Konsumsi menu dengan karbohidrat kompleks yang banyak terdapat pada gandum, nasi merah, dan ubi. Jenis makanan yang mengandung karbohidrat kompleks dapat menstabilkan gula darah dan dapat memberikan efek kenyang lebih lama.
Ketika menjalankan ibadah puasa, dia menyarankan untuk menghindari olah raga berat. Alasannya, gerak badan seperti itu membutuhkan energi yang tinggi.
Selain itu, ada juga sejumlah makanan dan minuman yang sebaiknya dihindari selama sahur, sehingga tidak memberikan dampak buruk pada tubuh saat berpuasa:
1. Minuman yang merangsang pengeluaran asam lambung yakni kopi, minuman beralkohol, sari buah sitrus seperti jeruk yang memberikan kesegaran sesaat, serta susu.
2. Makanan sulit dicerna yang dapat memperlambat pengosongan lambung. Misalnya kue tart, coklat, dan keju.
3. Makanan yang secara langsung merusak dinding lambung, yaitu makanan yang mengandung cuka dan pedas, serta merica dan bumbu yang merangsang.
4. Makanan yang menyebabkan cairan lambung dapat naik ke kerongkongan antara lain alkohol, coklat, makanan tinggi lemak, gorengan.
5. Harus dihindari juga, antara lain makan permen. Khususnya permen karet serta merokok karena memicu keluarnya asam tinggi.
Disiplin dengan konsumsi makanan dan minuman saat berpuasa akan membuat Anda tetap bugar.
Bau Mulut
Sebentar lagi umat Islam dari seluruh dunia akan
menjalankan ibadah puasa Ramadhan selama satu bulan penuh. Namun ada
satu hal yang bisa mengurangi kepercayaan diri sesorang pada saat
berpuasa, yaitu bau mulut. Ingin tahu cara mencegahnya?
Bau mulut secara medis disebut juga halitosis disebabkan oleh
kebiasaan perawatan gigi yang buruk dan juga merupakan tanda masalah
kesehatan lainnya. Bau mulut juga dapat disebabkan oleh jenis makanan
yang dikonsumsi dan kebiasaan gaya hidup tidak sehat lainnya. Kebiasan mengonsumsi makanan atau minuman manis pada saat berbuka puasa dapat menyebabkan nyeri terutama pada gigi berlubang dan berkontribusi pada bau mulut. Untuk menjaga kesegaran napas sepanjang hari dan kesehatan gigi diperlukan langkah-langkah untuk mempersiapkan diri sebelum melaksanakan ibadah puasa. Bau mulut yang kurang sedap akan sangat berpengaruh pada kepercayaan diri saat sedang berkomunikasi dengan orang lain.
Nah, ada 5 hal yang bisa membantu mencegah bau mulut Anda pada saat berpuasa, yaitu :
1. Minumlah air putih yang cukup pada saat sahur dan berbuka, untuk mencegah mulut kering. Salah satu penyebab bau mulut pada saat berpuasa disebabkan oleh mulut mengalami kekeringan akibat kurangnya cairan ludah (saliva).
2. Gosok gigi dan juga lidah Anda secara menyeluruh setelah sahur. Dua sumber utama bau mulut ialah bakteri dan sisa makanan yang membusuk, maka dari itu diperlukan perawatan yang teratur dengan cara menyikat gigi, bisa juga menggunakan dental floss, untuk bisa menjangkau sisa makanan yang terselip diantara gigi.
3. Minumlah teh hijau tanpa gula saat berbuka puasa, kerena teh hijau diketahui memiliki kandungan zat polyphenol yang dapat membantu membunuh bakteri yang menyebabkan bau mulut.
4. Kurangi makanan yang mengandung banyak gula, kerena makanan manis bisa menyebabkan nyeri pada gigi berlubang sehingga dapat menimbulkan bau mulut.
5. Hindari makanan yang yang bisa memicu bau mulut seperti misalnya cokelat. Cokelat adalah makanan yang bersifat diuretik (merangsang pengeluaran urin). Akibatnya, mulut akan cepat mengalami kekeringan.
INFO DARI
Ghiboo.com - Saat berpuasa, masalah bau mulut
sering kali dialami banyak orang. Hal ini wajar karena saat berpuasa
terjadi penurunan produksi air liur.
Demi menjaga kesehatan gigi dan rongga mulut selama berpuasa, Drg. Ratu Mirah Afifah GCClindent, MDSc, dokter gigi dan Professional Relationship Manager Oral Care, PT Unilever Indonesia, Tbk, membocorkan rahasianya.
"Karena bulan puasa, terjadi sedikit perubahan waktu dan jumlah sikat gigi. Jika biasanya sikat gigi dua kali sehari, kali ini ditambah menjadi tiga kali sehari," jelas Drg. Mirah saat pembukaan Pepsodent Dental Expert Center (PDEC) di Gandaria City beberapa waktu.
1. Sikat gigi sehabis sahur, sikat pula permukaan lidah karena lidah merupakan tempat bakteri berkumpul.
2. Setelah berbuka puasa juga disarankan agar mulut terasa lebih segar sebelum menjalankan ibadah solat taraweh.
3. Malam sebelum tidur, karena biasanya sehabis taraweh kita akan makan lagi dan sikat gigi sebelum tidur membantu membunuh bakteri-bakteri dalam mulut.
TRIBUNNEWS.COM - DIARE, kembung, dan rasa perih pada lambung kerap dirasakan tiap orang berpuasa karena keteledoran mengonsumsi makanan saat sahur. Padahal, pilihan makanan pada sahur saat berpengaruh pada aktivitas dan metabolisme tubuh selama puasa.
Rosihan Anwar SGz, dosen di Kemenkes Banjarmasin, mengingatkan agar jenis dan kualitas asupan makanan di saat sahur. Menjaga kualitas makanan saat sahur.
Jangan makan hidangan malam yang kemudian dipanaskan lagi pagi harinya karena kualitas makanannya jadi tidak fresh dan dikhawatirkan terkena bakteri atau bahan lain penyebab diare.
"Saat sahur boleh mengonsumsi hidangan malam yang dipanaskan, asal makanan itu dibuat pada malam hari, bukan pada siang harinya. Sehingga bukan makanan yang dipanaskan dua kali, dan kualitas makanannya tetap terjaga," kata Rosihan.
Cermat dalam memilh jenis makanan juga penting diperhatikan. Sebaiknya saat sahur jangan makan makanan yang mengandung lemak. Karena makanan berlemak membuat proses pencernaannya panjang dan juga sangat tidak dianjurkan untuk menyantap makanan berkadar lemak tinggi saat sahur kemudian diakhiri dengan tidur.
"Batasi minuman teh dan kopi. Kalau minum kopi bisa menyebabkan buang air kecil jadi terus-terusan. Sementara kita akan berpuasa selama 12 jam ke depan. Sebaiknya, konsumsi kopi dilakukan saat berbuka, bukan saat makan sahur," katanya.
Untuk memperlancar buang air besar saat sahur, dapat diganti dengan mengonsumsi buah dan sayur. Juga dianjurkan agar tiap orang yang berpuasa untuk meminum susu.
Minuman ini sangat penting dikonsumsi saat sahur karena mengandung lemak dan kalsium untuk penambah tenaga.
Di samping itu juga harus menjaga agar makanan jangan sampai tercemar atau terkena serangga. Pastikan air minum kita selalu dimasak dan hindari mengonsumsi es berlebihan karena es juga bisa menyebabkan diare.
INFO DARI YAHOO
Agama Islam memberikan pengecualian untuk wanita menyusui di bulan Ramadan. Mereka diperkenankan untuk tidak menjalankan ibadah puasa, namun tetap harus menggantinya melalui dua cara, yaitu mengganti dengan puasa di luar Ramadan atau membayar fidyah (barang penebus).
Dibolehkan tidak berpuasa bukan berarti dilarang berpuasa. Tentu saja banyak juga ibu menyusui yang memilih ikut menjalankan ibadah puasa selama Ramadan. Namun apa pengaruhnya dari segi kesehatan?
Ahli gizi Christine Natalie menyarankan sebaiknya tidak usah berpuasa jika ibu yang sedang menyusui itu memang merasa tidak sehat atau terganggu. Ini demi kebaikan ibu dan bayinya yang sedang disusui. “Tapi jika memang merasa sehat, silakan berpuasa,” tuturnya.
Menurut dia, hingga saat ini belum ada dampak negatif bagi seorang ibu yang menyusui saat menjalankan puasa. Tentu saja sepanjang hal itu dijalankan dalam kondisi tidak lemas dan asupan tetap terjaga. “Sebab saat berpuasa komposisi zat gizi pada ASI tidak akan berubah,” ujarnya.
Jika memang ibu yang sedang menyusui tetap ingin berpuasa di saat Ramadan, Christine menyarankan agar tetap makan tiga kali sehari. Yakni saat berbuka, selepas tarawih, dan sahur. Selain itu, pola gizinya harus seimbang, dengan tetap memperbanyak cairan yang masuk ke dalam tubuh. “Jangan lupa juga, istirahat harus mencukupi,” lanjutnya.
Dia juga mengungkapkan bahwa untuk menambah protein, sebaiknya saat makan ditambah dengan suplemen berupa jus buah, susu, atau madu.
Di tempat terpisah, Abas Jauhari, dosen di Universitas Islam Negeri menjelaskan, kondisi kesehatan atau alasan medis bisa dijadikan illat (motif penetapan hukum) diperbolehkannya ibu yang menyusui untuk tidak berpuasa. “Jadi agama memang memperkenankan,” katanya.
Karena itu, kata dia, penilaian kedokteran atau medis dalam hal puasanya ibu menyusui menjadi sangat penting. Jika memang mengganggu atau bisa mendatangkan dampak buruk terhadap kesehatannya maupun kesehatan bayinya, bisa jadi dasar tidak berpuasa.
Kendati demikian, sesuai ajaran agama, puasanya harus diganti di luar bulan Ramadan, seperti dilakukan oleh orang yang tidak mampu menjalankan puasa akibat larangan lain.
Bisa juga, lanjut Abas yang juga bekerja di Departemen Agama itu, diganti dengan membayar fidyah. “Yakni memberi makan fakir miskin sebagai pengganti tidak berpuasa,” katanya.
Ketentuan minimumnya adalah dengan menghitung jumlah puasa yang ditinggalkan. Jika satu hari, maka penebusnya diberikan kepada satu fakir miskin. Begitu seterusnya.
Sedangkan seberapa besar yang harus diberikan, katanya, soal fikih seperti ini banyak perbedaan pendapat. “Bisa juga ukurannya sesuai dengan kebiasaan atau selayaknya yang kita makan. Jangan dikurangi,” ungkapnya.
Abas menjelaskan, cara membayar fidyah ini bisa dilakukan setiap hari selama bulan Ramadan selepas waktu berbuka, bisa juga dikumpulkan di satu hari usai Ramadan. Agama juga memperkenankan memberikan makanan yang belum dimasak, misalnya berupa beras serta lauk-pauknya.
Namun Abas juga mengingatkan bahwa membayar fidyah tidak bisa digantikan dengan uang dalam jumlah tertentu. Jadi bentuknya adalah kebutuhan pokok. “Seandainya mau mengganti dengan puasa sebanyak yang ditinggalkan, itu lebih baik,” katanya.
INFO DARI
Ghiboo.com - Bulan Ramadhan sudah datang. Saatnya kewajiban puasa sebulan penuh dilaksanakan.
Bagi kesehatan, puasa itu baik. Sayangnya, masih banyak diantara kita yang salah mengatur pola makan saat berbuka dan sahur.
Ahli gizi klinis, dr. Samuel Oetoro, SpGK, menyarankan agar tetap mengonsumsi makanan sehat selama berpuasa.
"Rumusnya adalah 4J: jumlah, jadwal, jenis dan jurus masak," jelasnya.
Dokter yang bekerja di MRCC Siloam Hospital Semanggi, Jakarta, ini pun memberikan beberapa tip dan pola makan yang benar selama bulan puasa.
1. Jadwal
Tentu saja selama berpuasa terjadi perubahan jadwal makan. Dari biasanya tiga kali sehari, kini hanya dua kali sehari, yaitu saat sahur dan buka. Dokter Samuel mengajak kita agar pintar menyiasatinya.
"Pilih makanan saat sahur yang bisa bertahan lama di tubuh dan menjaga kadar gula darah tetap stabil. Jangan menyantap makanan yang memicu kadar gula darah cepat turun karena menyebabkan timbulnya rasa lapar lebih cepat," jelasnya.
2. Jumlah
Jumlah makanan yang kita santap saat sahur harus sama seperti saat kita makan di hari biasa. Saat melek untuk makan sahur, pilihlah makanan lengkap yang terdiri dari nasi, sumber protein dan lemak yang lengkap.
3. Jurus memasak
Nutrisi dari setiap makanan bisa diketahui dari cara masak. Selama puasa, kebanyakan orang asal memilih makanan asalkan kenyang. Padahal jika tahu triknya, makanan akan sangat membantu tubuh agar tidak mudah lapar, lemah, letih dan lesu.
"Jangan banyak makan makanan gorengan dan terlalu banyak protein karena bisa bikin cepat haus. Pilih karbohidrat kompleks, yaitu nasi merah, yang membantu menjaga kadar gula darah tetap stabil," ungkapnya.
4. Jenis
Dokter Samuel juga menyarankan untuk memasukkan sumber gula 10 menit menjelang imsak. Tapi, jangan masukkan gula kompleks atau makanan serba manis. Makanlah buah atau sayur yang mengandung karbohidrat dan berserat.
"Buahnya langsung dikunyah atau diblender, bukan di jus. Karbohidrat dalam buah akan diserap tubuh secara perlahan dan turun pelan-pelan sehingga serat ini membantu menjaga gula darah tetap stabil dan tidak bikin cepat lapar. Sesudahnya, minum air putih minimal empat gelas agar tidak dehidrasi," jelasnya.
Hampir 14 jam berpuasa, akhirnya tiba saatnya berbuka. Karena kadar gula darah sudah sangat rendah, maka segeralah berbuka dengan yang manis. Eits, bukan kolak, sirup, teh atau es buah. Pilih manis yang sehat, yaitu jus buah.
"Kalau pas sahur buahnya dikunyah, pas buka buahnya di jus, karena tidak ada seratnya. Pilih buah yang banyak airnya, seperti semangka, melon atau jeruk. Jus cuma mengandung air dan sangat dibutuhkan karena selama berpuasa kadar air dalam tubuh rendah," jelasnya.
Lanjut dengan sholat magrib. Sesudah sholat, Anda boleh makan lengkap seperti saat sahur. Kemudian solat taraweh. Pulangnya, boleh makan makanan mengandung karbohidrat kompleks untuk mengisi otot dan menjadi cadangan karbohidrat untuk puasa esok hari.
INFO DARI YAHOO
Olahraga bukan kegiatan yang dilarang saat berpuasa. Tapi kapan waktu yang tepat harus menjadi pertimbangan penting. Begitu juga dengan teknik dan jenis olahraga yang dilakoni.
Sejatinya, menurut ahli kesehatan dr Emmanuel Ventri, tidak ada pantangan berolahraga saat berpuasa. Gerak raga saat puasa justru membuat tubuh tetap bugar dan fit. Namun demikian aktivitas tersebut tetap harus memperhatikan faktor risiko dehidrasi (kekurangan cairan tubuh).
Karena itu dia menyarankan, olah raga sebaiknya dilakukan 1 sampai 1,5 jam sebelum berbuka. “Begitu berbuka, cairan atau keringat yang dikeluarkan tubuh saat berolah raga segera tergantikan. Segera minum setelah berlatih juga dapat menurunkan kembali suhu badan yang meningkat ketika berolah raga,” jelas Emmanuel.
Secara prinsip, Emanuel menjelaskan, puasa memberikan manfaat secara biopsikososial. Yakni, sehat jasmani, rohani dan sosial. Sementara olah raga merupakan serangkaian gerak raga secara teratur dan terencana untuk memelihara dan meningkatkan kemampuan gerak.
“Seperti halnya makan, gerak (olahraga) merupakan kebutuhan hidup yang sifatnya terus menerus. Artinya olahraga sebagai alat untuk memelihara dan membina kesehatan tidak dapat ditinggalkan,” kata Emmanuel.
Di tempat berbeda, dr Grace Tumbelaka, spesialis kedokteran olahraga sependapat dengan prinsip itu. Hal penting yang perlu diperhatikan adalah rambu-rambu berolah raga selama puasa, seperti risiko dehidrasi tadi.
Bila tidak ada masalah dengan jantung, Grace menyarankan, lakukan olah raga dengan intensitas sedang, yaitu 60-80 persen dari denyut jantung maksimal. Ada baiknya pula olahraga dilakukan di tempat sejuk supaya tidak dehidrasi.
Jenis olahraga yang direkomendasikan meliputi jogging ringan, aerobik low impact, yoga, taichi, atau bersepeda. “Pada prinsipnya lakukan olah raga yang bersifat meningkatkan kebugaran dan daya tahan buat paru-paru. Olah raga seperti jogging, bersepeda, aerobik, mudah terukur intensitasnya,” kata Grace.
Mengenai lamanya waktu berolah raga, menurut Grace, sangat tergantung pada kemampuan masing-masing orang. “Yang penting jangan lupa, 20-30 menit latihan inti harus didahului pemanasan antara 5-10 menit. Kemudian ada proses pendinginan selama 10 menit, di mana di dalamnya terdapat peregangan,” ujarnya.
Sebagai contoh, kalau berolah raga dengan treadmill sekitar 20-30 menit, ditambah pemanasan serta persiapannya bisa memakan waktu 45 menit-1 jam.
Untuk mencegah dehidrasi berlebihan saat berolahraga dalam kondisi puasa, Grace menyarankan perlunya menerapkan rumus olahraga FITT (frekuensi, intensitas, time, dan type) yakni:
Frekuensi: Lakukan antara 3-5 kali/minggu
Intensitas: 60-80 persen dari denyut jantung maksimal (Intensitas rendah-sedang, cukup berkeringat saja dan tidak bercucuran).
Time: 20-30 menit, namun sebaiknya disesuaikan dengan kemampuan.
Type: Pilihlah olah raga untuk meningkatkan daya tahan jantung dan paru, seperti aerobic low impact, jalan, jogging ringan, bersepeda, taichi, yoga.
TRIBUNNEWS.COM - Tidur setelah sahur
memang tidak haram. Namun, dari sisi ilmu gizi dan kesehatan tidur
setelah makan sangat tidak dianjurkan bahkan dalam kategori dilarang
karena dampak buruknya sangat banyak.
Pramono, ahli gizi dari Rumah Sakit Umum Daerah Ulin Banjarmasin
dalam tulisannya kepada Tribunnews.com mengatakan dampaknya antara lain
perut akan jadi buncit karena saat tidur tubuh jadi hemat energi dan
secara otomatis lemak akan mudah tertimbun di perut kita. Juga akan terjadi refluks, karena makanan belum dicerna maka bisa berbalik dari lambung ke kerongkongan (atau biasa disebut refluks) karena pengaruh gravitasi akibat kita tidur.
"Jika terjadi refluks maka asam lambung akan naik dan melukai kerongkongan. Karena mengalami luka, kerongkongan akan terasa panas seperti terbakar, dan mulut pun terasa pahit," tulis Pramono.
Normalnya isi lambung/maag akan kosong kembali sekitar dua jam setelah kita makan, tapi kalau posisi tubuh kita berada pada posisi baring, maka proses pengosongan lambung/maag akan terhambat/terlambat. Hal ini akan mengakibatkan timbulnya gangguan pencernaan seperti mencret atau sembelit tergantung bahan makanan yang kita makan.
Meningkatnya resiko terkena stroke juga bisa saja terjadi kalau kita tidur setelah sahur. Berdasarkan penelitian ditemukan bahwa orang yang memiliki jeda paling lama antara makan dan tidur mempunyai risiko terendah untuk mengalami stroke.
Jika seandainya kita masih ingin tidur setelah makan sahur atur saja minimal 2 jam setelah makan sahur baru tidur.
Tak heran jika banyak ulama berpendapat bahwa tidur setelah makan sahur sebaiknya tidak di lakukan .
Nabi Muhammad SAW telah memberika tuntunan bahwa makan sahur jangan ditinggalkan dan dianjurkan untuk diakhirkan waktunya jadi sampai menjelang subuh atau waktu imsyak sehingga secara logika maka setelah sahur maka langsung dilanjutkan ibadah Sholat Subuh dan jika setelah sholat subuh dilanjutkan dengan wirid yang cukup panjang maka matahari telah terbit dan sudah waktunya untuk bekerja.
Rasulullah SAW tidak langsung tidur setelah makan. Beliau beraktivitas terlebih dahulu supaya makanan yang dikonsumsi masuk lambung dengan cepat dan baik sehingga mudah dicerna.
Caranya bisa juga dengan shalat. Rasulullah SAW bersabda,"Cairkan makanan kalian dengan berdzikir kepada Allah SWT dan shalat, serta janganlah kalian langsung tidur setelah makan, karena dapat membuat hati kalian menjadi keras."(HR Abu Nu'aim dari Aisyah r.a.).
Nah, masih nekad tidur setelah sahur?
Langganan:
Postingan (Atom)