Pastinya
kita semua jengkel dengan kehadiran nyamuk di sekitar kita bukan hanya
gigitannya yang mengganggu namun juga karena banyaknya bahaya yang bisa
disebabkan oleh
nyamuk ini!
Berikut ini ada 2 cara usir nyamuk tanpa bahan kimia dari berbagai sumber:
Usir Nyamuk Dengan Kipas Angin ?
Bagaimana
cara Anda menangkal gigitan nyamuk? Penggunaan antinyamuk, baik dioles
di kulit atau disemprot mungkin
lebih banyak dipilih karena lebih efektif mengusir nyamuk. Namun,
produk berbahan kimia itu pada umumnya bersifat toksik, bisa menimbulkan
iritasi kulit, serta meninggalkan bau. Kipas angin
Untuk Anda yang lebih menyukai cara alami dan non kimia, sebenarnya kipas angin di rumah bisa jadi penangkis
nyamuk yang efektif.
Penelitian
menunjukkan angin adalah metode yang efektif untuk melawan nyamuk dan
serangga udara lainnya. Hembusan
angin akan membuat nyamuk tidak bisa mendarat di kulit Anda, seperti
halnya badai yang menyebabkan pesawat tidak bisa mendarat di bandara.
Alasan
lain yang lebih ilmiah adalah, kipas angin akan menipiskan
karbondioksida yang dihirup. Karbon dioksida
adalah senyawa kimia yang paling menarik nyamuk. Angin dari kipas angin
juga akan membuat suhu tubuh Anda lebih dingin di mana keringat, asam,
dan panas tubuh akan menarik nyamuk mendekat.
Dalam
sebuah studi yang dilakukan di tahun 2003, ahli epidemiologi dari
Michigan State University menggunakan
perangkap yang dipasang di dataran basah untuk menarik nyamuk.
Pelepasan karbon dioksida ternyata menarik lebih banyak serangga ke
dalam perangkap. Dan, makin banyak karbon dioksida, makin banyak nyamuk.
Menggunakan kipas angin dengan variasi kecepatan dinilai lebih efektif untuk mengusir nyamuk, baik di dalam
atau di luar ruangan.
Usir Nyamuk Secara Alami Dengan Bunga geranium ?
Ada
dua jenis obat pengusir nyamuk yang dijual secara komersil di pasaran,
yaitu yang terbuat dari bahan kimia
sintetis dan minyak tanaman. Yang telah diteliti dan diakui secara
internasional mengandung bahan aktif N, N-diethyl-3-methylbenzamide
(DEET). Bunga Geranium
DEET
bekerja dengan cara menghambat reseptor kimia karbondioksida dan asam
laktat. Kedua zat itu merupakan substansi
yang dihasilkan tubuh manusia, yang dapat “menarik” nyamuk. DEET tak
boleh dioleskan pada kulit yang sedang terluka. Senyawa ini bersifat
racun bila tertelan atau terkena mukosa mata.
Karena itu, dianjurkan untuk menggunakan bahan-bahan alami saja. Selain lebih efektif mengusir nyamuk, juga
tanpa efek samping. Jenis tanaman yang berkhasiat sebagai pengusir nyamuk adalah geranium, yang mengandung senyawa geraniol.
Penelitian terbaru membuktikan, lilin aromaterapi yang mengandung geraniol bekerja lima kali lebih efektif dalam
mencegah gigitan nyamuk, daripada lilin sitronela (sereh).
Center
for Disease Control and Prevention juga merekomendasikan minyak lemon
eucalyptus sebagai repelan (obat
anti nyamuk). Studi menunjukkan, minyak lemon eucalyptus mampu
menangkal nyamuk selama 6 jam. Sama dengan jika kita menggunakan DEET.
Kesimpulannya, geraniol dan minyak lemon eucalyptus adalah pilihan
terbaik seabgai obat atau krim anti nyamuk.
Narasumber: Andrew Weil, MD Pendiri dan direktur Program Pengobatan Integratif di College of Medicine, University
of Arizona.