Sebagai orang yang beradab kita harus menjaga diri kita dari berbagai hal yang bisa membuat
tubuh kita menjadi kotor yang dapat merusak penampilan kita. Beberapa
hal yang dapat membuat diri kita kotor adalah seperti debu, tanah,
lumpur, asap, kotoran hewan, makanan, minuman, kotoran diri kita
sendiri, dan lain sebagainya. Jika tubuh kita tidak bersih maka
penampilan kita pun akan menjadi tidak baik sehingga akan merusak
penilaian kita di mata orang lain. Orang lain pun akan enggan untuk
dekat-dekat dengan kita sehingga hubungan sosial akan menjadi terganggu.
Selain menjaga
kebersihan dari kotoran yang berasal dari luar, kita pun juga harus
menjaga badan kita dari kotoran yang berasal dari dalam tubuh kita
sendiri. Tubuh kita mengeluarkan zat-zat yang tidak digunakan lagi
beserta racun-racun yang dapat merusak tubuh kita jika tidak
dikeluarkan. Beberapa di antaranya yaitu seperti keringat, belek, upil,
congek, air seni, feses, darah haid, dan lain-lain. Biasanya kita
melakukan kegiatan mandi dengan air bersih untuk membersihan tubuh kita
dari berbagai kotoran baik dari luar maupun dalam.
Salah satu hal yang
cukup penting bagi umat islam adalah menjaga dirinya dari berbagai
najis yang berasal dari dalam tubuh kita. Urin dan feses adalah najis
umum yang berasal dari dalam tubuh manusia. Sebelum melakukan ibadah
sholat seseorang wajib membersihkan dirinya dari najis kecil dan najis
besar dengan cara mandi atau wudhu. Dari segi pakaian yang dipakai pun
juga harus bersih dari segala najis agar sholatnya sah diterima oleh
Allah SWT.
Buang air kecil
atau kencing atau pipis adalah kegiatan ekskresi rutin manusia
sehari-hari. Cara buang air kecil yang buruk sangat rentan membuat tubuh
atau pakain kita terkena cipratannya. Untuk umat islam ini adalah suatu
hal yang membahayakan jika terus dibiarkan karena bisa membuat
ibadahnya tertolak. Setelah pipis alat vital juga wajib dibilas hingga
bersih dengan air bersih sebelum memakai celana kembali. Sunat pun juga
menjadi sesuatu yang penting agar terhindar dari air seni yang
bersembunyi di balik kulit kulup kemaluan laki-laki.
Berikut ini adalah
beberapa cara atau teknik buang air kecil / kencing / pipis yang bisa
memperkecil resiko mengenai pakaian atau anggota badan kita :
1. Kencing Jongkok
Turunkan celana
luar dan celana dalam anda lalu ambil posisi jongkok dan arahkan
kemaluan ke arah jauh menuju lubang pembuangan air kotor secara
hati-hati. Setelah kencing siramlah bekas air kencing anda secara
perlahan agar lantainya bersih dari air kencing. Setelah lantai terbebas
dari air kencing selanjutnya adalah cebok bagian kemaluan anda dengan
air bersih dengan hati-hati sampai bersih. Bilas kembali lantai agar
bersih kembali.
2. Menggunakan Pispot
Agar tidak
memercikkan air seni ke mana-mana adalah dengan cara menggunakan suatu
wadah tertentu yang pas dengan kemaluan contohnya seperti pospot atau
botol air minum pet. Setelah kencing kita tinggal membilas kemaluan
dengan air bersih secara hati-hati dan membuang air kencing yang ada di
dalam wadah dan mencucinya hingga bersih agar bisa digunakan kembali di
lain waktu.
3. Jongkok di Kloset Jongkok
Saat buang air
kecil di kloset jongkok, turunkan celana anda dan arahkan alat kemaluan
ke lubang kloset yang ada airnya agar tidak nyiprat-nyiprat ke sana ke
mari. Setelah itu siram hingga air di lubang jenih kembali, lalu
cuci-cuci kemaluan hingga bersih dengan air bersih dengan penih
kehati-hatian.
4. Memakai Urine Protector / Pelindung Urin
Gunakan alat
proteksi dari cipratan urin pada kloset kencing berdiri pria agar saat
buang air kecil cipratannya tidak mengenai celana, baju serta tubuh
kita. Setelah buang air kecil selesai, bilas kemaluan hingga bersih
dengan air bersih secara hati-hati.
5. Menggunakan Kloset Kencing Spesial
Biasanya di
masjid-masjid tertentu ada yang menggunakan tempat pipis yang didesain
spesial untuk laki-laki dengan lubang yang menjorok ke dalam sehingga
air seni tidak menciptrat ke mana-mana. Jangan lupa untuk membersihkan
kemaluan dengan air bersih dengan hati-hati.
6. Bilas Total
Lepaskan saja
celana luar, celana dalam dan alas kaki anda lalu buang air kecil dengan
hati-hati dan siram hingga bersih bekas air seni anda. kemudian bilas
dengan air bersih untuk bagian tubuh kemaluan ke bawah secara penuh
beserta lantai-lantainya.
Faktor Penyebab Siksa Kubur
Siksa kubur memiliki beberapa faktor penyebab, antara lain diantaranya sebagaimana yang disebut dalam hadits berrmatan. ikut :
"Dari Ibnu Abbas radhiallhu anhu, beliau berkata : Nabi pernah melewati dua kuburan, kemudian beliau bersabda: Sesungguhnya penghuni kubur ini sedang disiksa, salah satunya karena tidak menjaga dari air kencing, adapun yang kedua suka mengadu domba (namimah). Lalu beliau mengambil pelepah kurma yang masih basah dan membelahnya menjadi dua dan menancapkan pada masing-masing kubur satu buah. Mereka (para shahabat) bertanya: "Ya Rasulullah, kenapa engkau lakukan hal ini? Beliau -shallallahu 'alaihi wasallam- menjawab: "Agar diringankan siksanya selama (pelepah kurma) ini belum kering" [HR. Bukhari 216 dan Muslim 292]
Hadits ini menjelaskan kepada kita tentang sebagian faktor penyebab adzab kubur, yaitu meremehkan najisnya air kencing dan namimah. Al-Hafizh Ibn Rojab berkata: "Sebagian ulama menyebutkan rahasia dibalik pengkhususan 'kencing dan namimah' sebagai faktor siksa kubur, yaitu karena alam kubur adalah rumah utama menuju kampung akhirat. Kemaksiatan yang akan diberi balasan esok pada hari kiamat ada dua macam : Hak Allah dan hak hamba. Hak Allah pertama kali yang diadili adalah sholat, sedang hak hamba adalah darah. Adapun barzakh adalah tempat untuk mengadili perantara dua hak tersebut. Perantara sholat adalah suci dari hadats dan najis, sedangkan perantara pertumpahan darah adalah namimah dan mencela kehormatan. Jadi dalam alam barzakh dimulai untuk membalas kedua perantara tersebut."
[Ahwal Qobr hlmn.89]
Waktu Siksa Kubur
Hadits diatas juga menjelaskan tentang waktu siksa kubur, apakah seterusnya hingga hari kiamat ataukah hanya sementara?!
Jawabannya diperinci: Bagi orang kafir, maka siksaannya kekal sampai hari kiamat, seperti kaum Nuh dan pengikut Fir'aun, mereka akan disiksa sampai kiamat tiba. Adapun bagi orang mu'min yang bermaksiat, maka siksaan mereka tidak kekal, bisa lama atau bisa juga sebentar sesuai dengan dosa dan ampunan Allah azza wa jalla.
Mengapa Siksa Kubur Tidak Dinampakkan?
Merupakan hikmah mengapa Allah tidak menampakkan siksa kubur bagi manusia adalah:
1. Untuk menguji keimanan seorang terhadap masalah ghoib. Seandainya dinampakkan berarti apa faedahnya ujian, sebab manusia akan beriman kepada sesuatu yang mereka saksikan dengan mata kepala mereka. Berbeda halnya bila tidak nampak maka hanya akan diimani oleh orang yang beriman saja.
2. Untuk menutupi aib mayit
3. Untuk menenangkan keluarga mayit
4. sebagai bentuk kasih sayang kepada manusia. Karena Allah mengetahui bahwa manusia tidak akan mampu melihatnya. Mungkin kita akan selalu ketakutan manakala adzab itu ditampakkan.
[b]
Faktor Penyebab Siksa Kubur
Siksa kubur memiliki beberapa faktor penyebab, antara lain diantaranya sebagaimana yang disebut dalam hadits berrmatan. ikut :
"Dari Ibnu Abbas radhiallhu anhu, beliau berkata : Nabi pernah melewati dua kuburan, kemudian beliau bersabda: Sesungguhnya penghuni kubur ini sedang disiksa, salah satunya karena tidak menjaga dari air kencing, adapun yang kedua suka mengadu domba (namimah). Lalu beliau mengambil pelepah kurma yang masih basah dan membelahnya menjadi dua dan menancapkan pada masing-masing kubur satu buah. Mereka (para shahabat) bertanya: "Ya Rasulullah, kenapa engkau lakukan hal ini? Beliau -shallallahu 'alaihi wasallam- menjawab: "Agar diringankan siksanya selama (pelepah kurma) ini belum kering" [HR. Bukhari 216 dan Muslim 292]
Hadits ini menjelaskan kepada kita tentang sebagian faktor penyebab adzab kubur, yaitu meremehkan najisnya air kencing dan namimah. Al-Hafizh Ibn Rojab berkata: "Sebagian ulama menyebutkan rahasia dibalik pengkhususan 'kencing dan namimah' sebagai faktor siksa kubur, yaitu karena alam kubur adalah rumah utama menuju kampung akhirat. Kemaksiatan yang akan diberi balasan esok pada hari kiamat ada dua macam : Hak Allah dan hak hamba. Hak Allah pertama kali yang diadili adalah sholat, sedang hak hamba adalah darah. Adapun barzakh adalah tempat untuk mengadili perantara dua hak tersebut. Perantara sholat adalah suci dari hadats dan najis, sedangkan perantara pertumpahan darah adalah namimah dan mencela kehormatan. Jadi dalam alam barzakh dimulai untuk membalas kedua perantara tersebut."
[Ahwal Qobr hlmn.89]
Waktu Siksa Kubur
Hadits diatas juga menjelaskan tentang waktu siksa kubur, apakah seterusnya hingga hari kiamat ataukah hanya sementara?!
Jawabannya diperinci: Bagi orang kafir, maka siksaannya kekal sampai hari kiamat, seperti kaum Nuh dan pengikut Fir'aun, mereka akan disiksa sampai kiamat tiba. Adapun bagi orang mu'min yang bermaksiat, maka siksaan mereka tidak kekal, bisa lama atau bisa juga sebentar sesuai dengan dosa dan ampunan Allah azza wa jalla.
Mengapa Siksa Kubur Tidak Dinampakkan?
Merupakan hikmah mengapa Allah tidak menampakkan siksa kubur bagi manusia adalah:
1. Untuk menguji keimanan seorang terhadap masalah ghoib. Seandainya dinampakkan berarti apa faedahnya ujian, sebab manusia akan beriman kepada sesuatu yang mereka saksikan dengan mata kepala mereka. Berbeda halnya bila tidak nampak maka hanya akan diimani oleh orang yang beriman saja.
2. Untuk menutupi aib mayit
3. Untuk menenangkan keluarga mayit
4. sebagai bentuk kasih sayang kepada manusia. Karena Allah mengetahui bahwa manusia tidak akan mampu melihatnya. Mungkin kita akan selalu ketakutan manakala adzab itu ditampakkan.
[b]