Oleh Jenny Tiegs, galtime.com
Danny Devito dan Rhea Perlman telah
berpisah setelah 30 tahun menikah. Mengapa itu rasanya sangat
menyedihkan? Mungkin karena kita sudah terlalu terbiasa melihat hubungan
ala Kim Kardashian. Berikut adalah cara mengesampingkan berita
menyedihkan tentang perpisahan dan fokus mempertahankan pernikahan
dengan pasangan Anda selama 50 tahun (atau lebih).
Bertahan hidup
Ini
mungkin terdengar seperti sebuah jawaban diplomatis, tapi ini benar.
Lihat diri Anda dengan baik dan sadari bahwa Anda tidak berusia 20 tahun
lagi dan Anda harus menjaga kesehatan agar bisa menjalani pernikahan 50
tahun pernikahan.
Joe Hewitt, pensiunan pendeta, mediator, dan
sudah menjalani pernikahan selama 50 tahun menjawab secara gamblang
ketika ditanya bagaimana mempertahankan pernikahannya.
“Untuk
mempertahankan pernikahan hingga 50 tahun, pertama, pasangan suami-istri
harus tetap hidup.” Buatlah pilihan dan keputusan yang menyehatkan
untuk Anda, pasangan, dan keluarga.
Luangkan waktu berkomunikasi
Hidup
memang sibuk bagi semua orang, tapi penting untuk pernikahan Anda
meluangkan waktu setiap harinya dan berkomunikasi dengan pasangan.
Christina Steinorth adalah seorang ahli psikoterapi bersertifikat dan
pengarang yang tinggal di Santa Barbara, California dan yakin 30 menit
adalah waktu yang dibutuhkan untuk tetap terhubung dengan pasangan.
“Dengan
semua interupsi yang dialami pasangan karena pekerjaan, anak, dan
smartphone, mudah sekali kehilangan komunikasi dengan satu sama lain
selama bertahun-tahun, hanya untuk menyadari 5-10 tahun ke depan Anda
tidak memiliki kesamaan lagi.”
Jika Anda tidak bisa melakukan
komunikasi yang baik dalam waktu 90 menit, Steinorth menyarankan agar
berbicara selama 15 menit. Bukan pembicaraan serius yang membutuhkan
tisu — hanya diperlukan percakapan yang sederhana. “Cerita tentang
keseharian Anda, buatlah rencana untuk akhir pekan atau cerita tentang
hal-hal terkini yang menjadi topik perbincangan hangat,” saran Steinorth
— semua itu untuk membangun dan mempertahankan sebuah hubungan yang
kuat.
Terapi pasangan
Semua yang kita miliki
membutuhkan perawatan: mobil, gigi, bahkan teknologi juga perlu
diperbaharui. Jadi mengapa kita tidak melakukan hal sama untuk sebuah
pernikahan? Dr. Carletta Perry, seorang profesor psikologi, terapis dan
penasehat kehidupan dan pasangan, mengatakan pasangan tidak perlu takut
mengikuti konseling, sebuah pelatihan atau terapi pasangan yang
menyenangkan.
“Terapi bisa memberikan Anda gambaran pihak ketiga
tentang masalah yang Anda bicarakan saat pagi hari,” tuturnya. Latihan
ini akan membantu Anda belajar hal yang baik untuk hubungan, mengajarkan
hal baru kepada Anda tentang bagaimana menjadi pasangan yang lebih kuat
atau belajar bagaimana bersenang-senang dengan pasangan.
Yang
paling penting, berpartisipasi dalam terapi pasangan juga bisa
meyakinkan kalau Anda tidak sendiri, tutur Dr. Perry. “Semua orang
memiliki masalah...bahkan juga dialami pasangan yang menurut Anda
sempurna.”
Kapan harus bicara, kapan harus diam
Penasihat
hubungan bersertifikat Yvone Chase mengatakan kunci pernikahan
orangtuanya adalah terampil dalam merespon dengan kata-kata dan diam.
Ibunda Chase mengatakan kepadanya, “Kau tidak harus merespon semua hal
yang kau alami dalam pernikahan. Berhentilah mempermasalahkan hal-hal
kecil. Memang kenapa kalau dia tidak menutup odol gigi? Itu bukan hal
penting. Ketahui kapan harus bicara dan kapan harus diam.”
Chase juga memberikan refleksi dari Gandhi: Jadilah perubahan yang ingin kita lihat.
“Ubah
diri Anda. Jangan buang-buang waktu mencoba mengubah pasangan. Itu
usaha sia-sia. Mulai dari diri Anda dan hal tersebut akan membawa
perubahan yang Anda inginkan terjadi dalam pernikahan.”
Bertengkar!
Kita pernah mendengar itu sebelumnya. Pasangan yang bahagia memerlukan penyegaran – dan menemukan solusi ketidakpuasan mereka.
“Pasangan
yang tidak pernah bertengkar sama sekali sebenarnya lebih rentan
mengalami perceraian dari pada yang terlibat pertengkaran, tapi lakukan
itu secara produktif,” ujar Jennifer Soos, seorang terapis keluarga dan
pernikahan di San Antonio, Texas.
Pasangan yang berbahagia
menemukan cara mengatasi masalah mereka dengan sebuah langkah yang baik
dan benar. Untuk melakukan ini, Anda harus mengatahui “peraturan
pertengkaran.” Diawali dengan percakapan yang halus dan jangan dengan
kata-kata yang menyakitkan. Anda juga harus mengetahui kapan harus diam
jika emosi Anda sudah tidak terkendali.
Waktu selama 90 menit
bisa membuat perbedaan ketika emosi semakin meningkat, jadi pergilah dan
kembali ketika Anda sudah tenang. Dan terakhir, jangan terlalu ekstrem
saat mulai terjadi pertengkaran.
Akhirnya, Jack Quinn, yang sudah
menikah selama 52 tahun, mengatakan, “Jangan mempermasalahkan hal-hal
kecil dan jangan melakukan hal apa pun yang akan memalukan Anda jika
dikatakan kepada anak dan istri.”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar