REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG – Saat ini, jumlah penyandang low vision
di seluruh dunia mencapai 245 juta orang. Angka tersebut lebih banyak
daripada jumlah penyandang tuna netra yang jumlahnya 39 juta orang.
“Low
vision adalah gangguan penglihatan dan lapang pandang menetap setelah
melalui tindakan pengobatan dan atau operasi yang maksimal.” jelas dr
Ine Renata Musa, SpM, dalam Seminar Sehari Rehabilitasi Penglihatan bagi
Low Vision, Bandung, Sabtu (15/10).
Beberapa tindakan yang bisa diberikan kepada para penderita gangguan
penglihatan tersebut, papar Ine, meliputi evaluasi dan rehabilitasi.
Evaluasi
bertujuan untuk menentukan alat bantu yang dibutuhkan oleh para
penderita. Alat bantu itu bisa berupa alat bantu optik seperti kaca
pembesar dan teropong, bisa juga berupa alat bantu nonoptik seperti buku
berhuruf besar, buku tulis bergaris tebal dan buku yang bersuara.
Sementara
itu, rehabilitasi bagi penyandang low vision meliputi pelatihan
orientasi, mobilitas, stimulasi dini dan pelatihan untuk melakukan
kegiatan sehari-hari. “Tindakan ini penting dilakukan, mengingat hal itu
dapat memaksimalkan peran para penderita dalam kehidupan sosial
kemasyarakatan walau dengan kemampuan mereka yang terbatas,” terang
dokter spesialis mata dari RSM Cicendo Bandung itu.
Rehabilitasi
bisa dilakukan dengan cara memberi warna kontras pada berbagai
peralatan atau perkakas rumah tangga. Penggunaan piring berwarna hitam
misalnya, kata Ine, akan memudahkan penderita mengenali nasi yang
berwarna putih. Demikian juga halnya dengan meletakkan gula atau garam
dalam wadah yang berwarna gelap.
Selain itu, memberi warna kontras
pada bibir tangga juga akan membantu para penderita low vision. “Jadi
mereka tidak hanya mengandalkan tongkat saja ketika menaiki tangga,”
imbuhnya.
Rehabilitasi penglihatan, tutur Ine lagi, memang tidak
akan mengembalikan penglihatan para penderita low vision ke keadaan
normal. Namun dengan tindakan tersebut, mereka dapat memaksimalkan
kemampuan penglihatan yang ada. Sehingga bisa lebih percaya diri,
mandiri dan menjadikan hidup lebih bermakna.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar