INILAH.COM, Jakarta - Bursa saham Indonesia pada perdagangan
Selasa (8/11) diprediksi masih akan tertekan dengan perkembangan krisis
utang Eropa.
"Kami proyeksikan indeks besok (hari ini)
akan bergerak mixed dengan kecenderungan melemah. Kisaran support -
resistance 3.700-3.789," kata analis saham Panin Sekuritas, Purwoko
Sartono kemarin.
IHSG kemarin ditutup melemah 5,3 poin atau 0,1%
ke 3.778,24. Volume perdagangan mencapai 2,8 miliar saham senilai Rp2,9
triliun. IHSG mengalami net foreign buy sebesar Rp357,5 miliar dengan
pembelian asing mencapai Rp1,08 triliun dan penjualan asing Rp724,1
miliar.
IHSG pada perdagangan Senin kemarin bergerak mixed
sebelum akhirnya ditutup pada zona merah, dengan nilai transaksi yang
sangat minim. Berlarut-larutnya penyelesaian utang Yunani, yang merambat
ke arah politik dalam negeri Yunani, membuat investor global melakukan
wait and see atas perkembangan terlanjut.
Kenaikan yang terjadi
pada hari Jumat juga mulai tertahan. "Sementara untuk besok (hari ini)
kami proyeksikan investor masih akan fokus pada pemberitaan masalah
hutang Eropa, yang kabarnya mulai mengancam Italia," jelasnya.
Sementara
analis saham AM Capital, Andre Mahardika merekomendasikan saham LPKR
yang memiliki sinyal beli untuk jangka pendek. Rekomendasi beli di 630
dan jual di 660-690 dengan stop loss di 610-620. Saham LPKR ada tekanan
beli yang mulai meningkat yang lebih besar dari tekanan jual.
Saham
KRAS disarnakan beli di 820 dengan saran jual di 880-940 dan stop loss
di 800. Secara teknikal saham KRAS sudah mengkonfirmasi potensi bullish
diarea jenuh jual.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar