Mengenakan buah hati dengan gaun, sepatu cantik, lengkap dengan mahkota
berhias manik-manik, mungkin terlihat wajar. Namun, menurut seorang
psikolog, hal ini bisa berdampak negatif pada perkembangan psikologisnya
karena menyampaikan pesan berbahaya.
Yaitu, membuat putri Anda
mempercayai sebuah dongeng yang ceritanya selalu berakhir bahagia
selamanya. Menurut Dr. Jennifer L. Hardstein, penulis buku 'Princess Recovery: A How-To Guide to Raising Strong, Empowered Girls Who Can Create Their Own Happily Ever Afters', seseorang yang mengadaptasi ide dari buku dongeng dapat berdampak langsung pada tingkat kepercayaan dirinya.
Ia mencontohkan, seperti dongeng klasik Sleeping Beauty dan Cinderella,
yang sebenarnya menggambarkan ide kalau seseorang yang cantik dan
memiliki banyak busana dan sepatu bagus, akan bisa dengan mudah
menemukan cinta dan popularitas. Kondisi ini oleh Hardstein digambarkan
sebagai 'Princess Syndrome'.
Pesan semacam ini, menurut
Hardstein, memiliki dampak besar pada kepercayaan diri seorang gadis dan
membuat sulit bagi anak untuk memahaminya saat tumbuh dewasa. Bahwa
kecerdasan, kemurahan hati dan keinginan besar merupakan nilai yang
lebih penting.
"Para gadis mendapatkan pesan ini di mana-mana.
Nilai yang mereka pahami didasarkan pada bagaimana mereka melihat
hal-hal yang mereka miliki dan itu sangat dangkal," Dr. Jennifer L.
Hardstein, dikutip Daily Mail.
Ia juga memperingatkan
tentang pengaruh mainan, seperti boneka barbie atau tokoh lain, yang
mengenakan riasan tebal. Hal ini akan memberikan ide yang buruk pada
anak-anak terkait penampilan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar