Selasa, 29 Oktober 2013

Mengapa orang cenderung merasa tak cukup dengan uang, walau gaji sudah besar?

Beberapa waktu lalu, sejumlah pembaca bertanya di artikel "Anda, Masa Lalu, dan Kebiasaan Soal Uang"  Kali ini, kami kembali menjawab satu pertanyaan pilihan dari pembaca. Anda punya pertanyaan lain? Silakan tinggalkan di kolom komentar.

Pertanyaan: Mengapa orang cenderung merasa tak cukup dengan uang, walau gaji sudah besar? (Arya)

Hai Arya, saya ingin berbagi kisah yang saya peroleh ini pada Anda dan pembaca lain. Suatu malam, dalam perjalanan dengan taksi, saya berbincang dengan supir. Menurut saya cukup menakjubkan.

Si supir bercerita, setiap hari dia harus memenuhi target pendapatan Rp450 ribu agar bisa bawa pulang komisi 15 persen. Dengan lain kata, penghasilannya Rp67.500 per hari atau Rp2.025.000 per bulan dengan waktu kerja 30 hari. Tentu saja pendapatan pegawai negeri lebih besar dari supir taksi ini.

Supir taksi ini pensiunan pegawai negeri golongan 3A dengan pendapatan rutin dari pensiun Rp3 juta per bulan. Pilihan menjadi supir bertujuan agar tidak stres saat menganggur.

Tentu ini merupakan kasus yang relatif langka di sini. Umumnya, pensiunan terpaksa bekerja kembali demi memenuhi kebutuhan.

Supir taksi ini hanya lulusan sekolah rakyat (SR), setingkat sekolah dasar saat ini. Dengan pendapatan pas-pasan sebagai pegawai negeri, empat anaknya bisa lulus kuliah. Bagaimana dia melakukannya?

Jawaban pertamanya, "Saya tidak mungkin melakukannya tanpa istri saya."

Ini rahasianya. Dia melanjutkan, "Kalau mau dihitung secara riil, gaji saya dulu tidak cukup untuk hidup di Jakarta, ditambah menyekolahkan empat anak dan membayar cicilan rumah."

Rupanya, sang istri berperan sebagai "asisten rumah tangga". "Dia tidak malu menyeterika baju di beberapa rumah atau bantu dapur katering tetangga," ujarnya.

Anaknya yang kuliah kerap menjadi tukang ojek atau berdagang jika butuh dana ekstra. Bagaimana dengan utang? "Tentu pernah beberapa kali," dia mengaku, meski tak sering.

Ini yang penting. Utang, katanya, hanya untuk kebutuhan biaya besar semacam sekolah anak-anaknya. "Kami selalu berkomitmen melunasinya secepat mungkin," tandasnya.

Supir taksi ini memiliki tujuan yang jelas dan tegas dalam memperlakukan dan memenuhi kebutuhan finansialnya. Sebab menurut saya, cukup atau tidak uang yang kita miliki, sangat tergantung seberapa cerdas kita mengelola emosi dan rasa.

Ironis, sebagian orang dapat hidup dengan gaji Rp3 juta per bulan dan mampu menyekolahkan anaknya sampai ke perguruan tinggi, sementara ada yang berpendapatan lebih merasa uangnya tak pernah cukup. Ini terjadi karena naluri ingin memiliki peningkatan kualitas hidup dari waktu ke waktu. Akibatnya, peningkatan pendapatan selalu diikuti dengan peningkatan "kualitas hidup". Sayangnya, kualitas hidup di sini dimaknai sebagai gaya hidup.

Di sinilah pentingnya memiliki tujuan finansial dalam kehidupan. Bila kita tidak memiliki tujuan, maka uang yang kita dapat akan dikeluarkan tanpa makna. Di akhir waktu, kita akan bertanya, mengapa uang tidak pernah cukup.

Pelajaran yang bisa dipetik dari kisah supir taksi ini: miliki kesadaran penuh atas apa pun yang kita lakukan!

To serenity,


Dwita Ariani, MM, RFA, RIFA

Financial educator dari Zelts Consulting

Selasa, 22 Oktober 2013

Penghina Islam Itu Kini Naik Haji


TRIBUNNEWS.COM -- SIAPA sangka seorang penghina Islam menunaikan ibadah haji? Begitulah faktanya yang dialami Arnoud Van Doorn.
Awal 2008 lalu, Van Doorn pernah membuat gempar dunia. Kala itu ia bersama Geert Wilders, membuat film berjudul Fitna yang menghina umat Islam dan Alquran.
Namun, sekitar lima tahun kemudian situasi berbalik 180 derajat. Tepatnya 27 Februari 2013, Van Doorn sekali lagi mengejutkan dunia. Melalui Twitter, mantan politisi Partai Kebebasan Belanda itu mengumumkan dirinya masuk Islam dan kemudian naik haji.
Dan, musim haji tahun ini, ia berangkat ke Tanah Suci untuk menunaikan rukun Islam kelima. "Saya menemukan diri saya di antara hati-hati yang yakin. Saya berharap air mata penyesalan saya mengeluarkan semua dosa-dosa setelah pertaubatan saya," kata Van Doorn, seperti dilansir Tribunnews dari Saudi Gazette, Sabtu (19/10/2013).
Van Doorn berjanji, sebagai tanda penebusan, ia akan memproduksi film baru yang menunjukkan esensi sejati Islam dan kepribadian yang benar tentang Nabi Muhammad SAW. Van Doorn pun menegaskan, film Fitna benar-benar salah, karena sarat informasi yang menyesatkan.
Sejak kedatangannya di Tanah Suci, Van Doorn mengaku telah menjalani hari terbaik dalam hidupnya. Ia pun berharap bisa menghabiskan lebih banyak waktu di Madinah.
"Saya merasa malu berdiri di depan makam Nabi. Saya pikir kesalahan besar yang telah saya buat dengan memproduksi film tercela itu. Saya berharap bahwa Allah akan mengampuni saya dan menerima taubat saya," ujar Van Doorn seraya menitikkan air mata.
Sang produser film Fitna ini mengakui, sejak kedatangannya di Mekkah, ia tak mampu membendung air matanya. Ia merasakan bahwa haji adalah momen paling indah dalam hidupnya.
Kepada suratkabar Saudi Ukaz, mantan wakil Ketua Partai Kebebasan (PVV) Belanda itu mengaku bahwa dalam Islam, ia mendapatkan apa yang selama ini dicarinya.
Ibadah haji pun dimanfaatkannya untuk memohon ampun atas kesalahannya selama ini. Sejak filmnya memantik heboh di dunia, dan kebijakan partainya yang selalu memusuhi Islam, sejak itu pula hatinya terusik.
Rasa penasaran Van Doorn terhadap Islam makin tak terbendung. Ia mulai mempelajari apa itu Islam yang sebenarnya. "Saya benar-benar mulai memperdalam pengetahuan saya tentang Islam karena penasaran," kenangnya kala hidayah Islam menghampirinya.
Rasa penasaran itu membuat Van Doorn mencari terjemah Alquran, hadits, dan buku-buku referensi Islam. Hari demi hari ia lalui dengan membaca dan mengkaji buku-buku itu satu per satu, tanpa meninggalkan aktifitasnya yang lain.
Selama ini Van Doorn hanya tahu Islam dari perkataan orang-orang yang membencinya. Orang-orang yang dekat dengan Van Doorn sebenarnya tahu, bahwa Van Doorn membaca referensi Islam, tapi agaknya mereka tak sampai berpikir bahwa itu akan menjadi jalan hidayah bagi Van Doorn.
Damai Nan Indah
Lazim dalam dunia mereka, mengkaji pemikiran atau paham tanpa harus mempercayai dan mengikutinya. Bahkan, tak sedikit orang yang mempelajari Islam untuk kemudian menyerangnya.
Van Doorn menghabiskan waktu hampir setahun untuk mengkaji Alquran, sunnah dan sejumlah referensi Islam. Ia juga menyempatkan berdialog dengan penganut Islam untuk mengetahui lebih dalam tentang agama yang menarik hatinya itu.
"Orang-orang di sekitar saya tahu bahwa saya telah aktif meneliti Alquran, sunnah dan tulisan-tulisan lain selama hampir setahun ini. Selain itu, saya juga telah banyak melakukan percakapan dengan muslimin tentang agama," tutur Van Doorn dilansir televisi Al-Jazirah Inggris.
Semakin lama mempelajari Islam, Van Doorn makin tertarik. Ia mulai merasakan Islam sebagai sesuatu yang spesial. Meskipun sebelumnya ia juga memiliki pondasi agama lain yang dipeluk sejak kecil.
Apa yang selama ini ada di benaknya, bahwa Islam itu fanatik, menindas wanita, tak toleran, membabi-buta memusuhi Barat, perlahan sirna. Van Doorn menemukan Islam sebagai sesuatu yang sama sekali berbeda dari apa yang pernah ia sangka.
Van Doorn juga menemukan, Islam sebagai agama yang cinta damai. Tidak seperti tuduhan Barat yang selama ini mencitrakan Islam sebagai teroris.
"99 persen kaum muslimin adalah pekerja keras dan pecinta damai. Jika lebih banyak orang mempelajari Islam yang benar, makin banyak orang yang akan melihat keindahan itu," tegas Van Doorn.
Jalan hidayah bagi Van Doorn kian terbuka lebar ketika bertemu muslimin, Aboe Khoulani yang notabene rekannya yang menjabat di Dewan Kota Den Haag. Selain menjelaskan Islam lebih mendalam, menghubungkan Van Doorn dengan Masjid As-Soennah.
Kini, sebagai penebus atas kesalahannya membuat film Fitna, Van Doorn berjanji membuat karya besar untuk melayani Islam.
"Saya berdoa semoga air mata saya ini mampu menghapus segala dosa yang telah saya lakukan di masa lalu, dan saya akan bekerja untuk menghasilkan karya besar guna melayani Islam dan kaum muslimin setelah kembali dari ibadah haji ini," tandas Van Doorn dengan wajah berseri. (tribunnews/alb)

Selasa, 08 Oktober 2013

Amerika Memiliki Hutang 57 ribu Ton Emas Kepada Indonesia

"The Green Hilton Memorial Agreement" di Geneva pada 14 November 1963


Inilah perjanjian yang paling menggemparkan dunia. Inilah perjanjian yang menyebabkan terbunuhnya Presiden Amerika Serikat John Fitzgerald Kennedy (JFK) 22 November 1963. Inilah perjanjian yang kemudian menjadi pemicu dijatuhkannya Bung Karno dari kursi kepresidenan oleh jaringan CIA yang menggunakan ambisi Soeharto. Dan inilah perjanjian yang hingga kini tetap menjadi misteri terbesar dalam sejarah ummat manusia.


Perjanjian "The Green Hilton Memorial Agreement" di Geneva (Swiss) pada 14 November 1963


Dan, inilah perjanjian yang sering membuat sibuk setiap siapapun yang menjadi Presiden RI. Dan, inilah perjanjian yang membuat sebagian orang tergila-gila menebar uang untuk mendapatkan secuil dari harta ini yang kemudian dikenal sebagai "salah satu" harta Amanah Rakyat dan Bangsa Indonesia. Inilah perjanjian yang oleh masyarakat dunia sebagai Harta Abadi Ummat Manusia. Inilah kemudian yang menjadi sasaran kerja tim rahasia Soeharto menyiksa Soebandrio dkk agar buka
mulut. Inilah perjanjian yang membuat Megawati ketika menjadi Presiden RI menagih janji ke Swiss tetapi tidak bisa juga. Padahal Megawati sudah menyampaikan bahwa ia adalah Presiden RI dan ia adalah Putri Bung Karno. Tetapi tetap tidak bisa. Inilah kemudian membuat SBY kemudian membentuk tim rahasia untuk melacak harta ini yang kemudian juga tetap mandul. Semua pihak repot dibuat oleh perjnajian ini.


Perjanjian itu bernama "Green Hilton Memorial Agreement Geneva". Akta termahal di dunia ini diteken oleh John F Kennedy selaku Presiden AS, Ir Soekarno selaku Presiden RI dan William Vouker yang mewakili Swiss. Perjanjian segitiga ini dilakukan di Hotel Hilton Geneva pada 14 November 1963 sebagai kelanjutan dari MOU yang dilakukan tahun 1961. Intinya adalah, Pemerintahan AS mengakui keberadaan
emas batangan senilai lebih dari 57 ribu ton emas murni yang terdiri dari 17 paket emas dan pihak Indonesia menerima batangan emas itu menjadi kolateral bagi dunia keuangan AS yang operasionalisasinya dilakukan oleh Pemerintahan Swiss melalui United Bank of Switzerland (UBS).


Pada dokumen lain yang tidak dipublikasi disebutkan, atas penggunaan kolateral tersebut AS harus membayar fee sebesar 2,5% setahun kepada Indonesia. Hanya saja, ketakutan akan muncul pemimpinan yang korup di Indonesia, maka pembayaran fee tersebut tidak bersifat terbuka. Artinya hak kewenangan pencairan fee
tersebut tidak berada pada Presiden RI siapa pun, tetapi ada pada sistem perbankkan yang sudah dibuat sedemikian rupa, sehingga pencairannya bukan hal mudah, termasuk bagi Presiden AS sendiri.


Account khusus ini dibuat untuk menampung aset tersebut yang hingga kini tidak ada yang tahu keberadaannya kecuali John F Kennedy dan Soekarno sendiri. Sayangnya sebelum Soekarno mangkat, ia belum sempat memberikan mandat pencairannya kepada siapa pun di tanah air. Malah jika ada yang mengaku bahwa dialah yang dipercaya Bung Karno untuk mencairkan harta, maka dijamin orang tersebut bohong, kecuali ada tanda-tanda khusus berupa dokumen penting yang tidak tahu siapa yang menyimpan hingga kini.


Menurut sebuah sumber di Vatikan, ketika Presiden AS menyampaikan niat tersebut kepada
Vatikan, Paus sempat bertanya apakah Indonesia telah menyetujuinya.


Kabarnya, AS hanya memanfaatkan fakta MOU antara negara G-20 di Inggris dimana Presiden Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ikut menanda tangani suatu kesepakatan untuk memberikan otoritas kepada keuangan dunia IMF dan World Bank untuk mencari sumber pendanaan alternatif. Konon kabarnya, Vatikan berpesan agar Indonesia diberi bantuan. Mungkin bantuan IMF sebesar USD 2,7 milyar dalam fasilitas SDR (Special Drawing Rights) kepada Indonesia pertengahan tahun lalu merupakan realisasi dari kesepakatan ini, sehingga ada isyu yang berkembang bahwa bantuan tersebut tidak perlu dikembalikan.


Oleh Bank Indonesia memang bantuan IMF sebesar itu dipergunakan untuk memperkuat
cadangan devisa negara. Kalau benar itu, maka betapa nistanya rakyat Indonesia. Kalau benar itu terjadi betapa bodohnya Pemerintahan kita dalam masalah ini. Kalau ini benar terjadi betapa tak berdayanya bangsa ini, hanya kebagian USD 2,7 milyar. Padahal harta tersebut berharga ribuan trilyun dollar Amerika.


Aset itu bukan aset gratis peninggalan sejarah, aset tersebut merupakan hasil kerja keras nenek moyang kita di era masa keemasan kerajaan di Indonesia.


Asal Mula Perjanjian "Green Hilton Memorial Agreement"

Setelah masa perang dunia berakhir, negara-negara timur dan barat yang terlibat perang mulai membangun kembali infrastrukturnya. Akan tetapi, dampak yang telah diberikan oleh perang tersebut bukan secara materi saja tetapi juga secara psikologis
luar biasa besarnya. Pergolakan sosial dan keagamaan terjadi dimana-mana. Orang-orang ketakutan perang ini akan terjadi lagi. Pemerintah negara-negara barat yang banyak terlibat pada perang dunia berusaha menenangkan rakyatnya, dengan mengatakan bahwa rakyat akan segera memasuki era industri dan teknologi yang lebih baik. Para bankir Yahudi mengetahui bahwa negara-negara timur di Asia masih banyak menyimpan cadangan emas. Emas tersebut akan di jadikan sebagai kolateral untuk mencetak uang yang lebih banyak yang akan digunakan untuk mengembangkan industri serta menguasai teknologi. Karena teknologi Informasi sedang menanti di zaman akan datang.


Sesepuh Mason yang bekerja di Federal Reserve (Bank Sentral di Amerika) bersama bankir-bankir dari Bank of International Settlements / BIS (Pusat
Bank Sentral dari seluruh Bank Sentral di Dunia) mengunjungi Indonesia. Melalui pertemuan dengan Presiden Soekarno, mereka mengatakan bahwa atas nama kemanusiaan dan pencegahan terjadinya kembali perang dunia yang baru saja terjadi dan menghancurkan semua negara yang terlibat, setiap negara harus mencapai kesepakatan untuk mendayagunakan kolateral Emas yang dimiliki oleh setiap negara untuk program-program kemanusiaan. Dan semua negara menyetujui hal tersebut, termasuk Indonesia. Akhirnya terjadilah kesepakatan bahwa emas-emas milik negara-negara timur (Asia) akan diserahkan kepada Federal Reserve untuk dikelola dalam program-program kemanusiaan. Sebagai pertukarannya, negara-negara Asia tersebut menerima Obligasi dan Sertifikat Emas sebagai tanda kepemilikan. Beberapa negara yang terlibat diantaranya Indonesia, Cina dan Philippina. Pada masa itu, pengaruh Soekarno sebagai pemimpin dunia timur sangat besar, hingga Amerika
merasa khawatir ketika Soekarno begitu dekat dengan Moskow dan Beijing yang notabene adalah musuh Amerika.


Namun beberapa tahun kemudian, Soekarno mulai menyadari bahwa kesepakatan antara negara-negara timur dengan barat (Bankir-Bankir Yahudi dan lembaga keuangan dunia) tidak di jalankan sebagaimana mestinya. Soekarno mencium persekongkolan busuk yang dilakukan para Bankir Yahudi tersebut yang merupakan bagian dari Freemasonry.


Tidak ada program-program kemanusiaan yang dijalankan mengunakan kolateral tersebut. Soekarno protes keras dan segera menyadari negara-negara timur telah di tipu oleh Bankir International.


Akhirnya Pada tahun 1963, Soekarno membatalkan perjanjian dengan para Bankir Yahudi
tersebut dan mengalihkan hak kelola emas-emas tersebut kepada Presiden Amerika Serikat John F.Kennedy (JFK). Ketika itu Amerika sedang terjerat utang besar-besaran setelah terlibat dalam perang dunia. Presiden JFK menginginkan negara mencetak uang tanpa utang.


Karena kekuasaan dan tanggung jawab Federal Reserve bukan pada pemerintah Amerika melainkan di kuasai oleh swasta yang notabene nya bankir Yahudi. Jadi apabila pemerintah Amerika ingin mencetak uang, maka pemerintah harus meminjam kepada para bankir yahudi tersebut dengan bunga yang tinggi sebagai kolateral. Pemerintah Amerika kemudian melobi Presiden Soekarno agar emas-emas yang tadinya dijadikan kolateral oleh bankir Yahudi di alihkan ke Amerika. Presiden Kennedy bersedia meyakinkan Soekarno untuk membayar bunga 2,5% per tahun dari nilai emas yang digunakan dan mulai berlaku 2 tahun setelah perjanjian ditandatangani. Setelah dilakukan MOU sebagai tanda persetujuan, maka dibentuklah Green Hilton Memorial Agreement di Jenewa (Swiss) yang ditandatangani Soekarno dan John F.Kennedy. Melalui perjanjian itu pemerintah Amerika mengakui Emas batangan milik bangsa Indonesia sebesar lebih dari 57.000 ton dalam kemasan 17 Paket emas.


Melalui perjanjian ini Soekarno sebagai pemegang mandat terpercaya akan melakukan reposisi terhadap kolateral emas tersebut, kemudian digunakan ke dalam sistem perbankan untuk menciptakan Fractional Reserve Banking terhadap dolar Amerika. Perjanjian ini difasilitasi oleh Threepartheid Gold Commision dan melalui perjanjian ini pula kekuasaan terhadap emas tersebut berpindah tangan ke pemerintah Amerika. Dari kesepakatan tersebut, dikeluarkanlah Executive Order bernomor 11110, di tandatangani oleh Presiden JFK yang memberi kuasa penuh kepada Departemen Keuangan untuk mengambil alih hak menerbitkan mata uang dari Federal Reserve. Apa yang pernah di lakukan oleh Franklin, Lincoln, dan beberapa presiden lainnya, agar Amerika terlepas dari belenggu sistem kredit bankir Yahudi juga diterapkan oleh presiden JFK. salah satu kuasa yang diberikan kepada Departemen keuangan adalah menerbitkan sertifikat uang perak atas koin perak sehingga pemerintah bisa menerbitkan dolar tanpa utang lagi kepada Bank Sentral (Federal Reserve)


Tidak lama berselang setelah penandatanganan Green Hilton Memorial Agreement tersebut, presiden Kennedy di tembak mati oleh Lee Harvey Oswald. Setelah kematian Kennedy, tangan-tangan gelap bankir Yahudi memindahkan kolateral emas tersebut ke International Collateral Combined Accounts for Global Debt Facility di bawah pengawasan OITC (The Office of International Treasury Control) yang semuanya dikuasai oleh bankir Yahudi. Perjanjian itu juga tidak pernah efektif, hingga saat Soekarno ditumbangkan oleh gerakan Orde baru yang didalangi oleh CIA yang kemudian mengangkat Soeharto sebagai Presiden Republik Indonesia. Sampai pada saat Soekarno jatuh sakit dan tidak lagi mengurus aset-aset tersebut hingga meninggal dunia. Satu-satunya warisan yang ditinggalkan, yang berkaitan dengan Green Hilton Memorial Agreement tersebut adalah sebuah buku bersandi yang menyembunyikan ratusan akun dan sub-akun yang digunakan untuk menyimpan emas, yang terproteksi oleh sistem rahasia di Federal Reserve bernama The Black screen. Buku itu disebut Buku Maklumat atau The Book of codes. Buku tersebut banyak di buru oleh kalangan Lembaga Keuangan Dunia, Para sesepuh Mason, para petinggi politik Amerika dan Inteligen serta yang lainnya. Keberadaan buku tersebut mengancam eksistensi Lembaga keuangan barat yang berjaya selama ini.


Sampai hari ini, tidak satu rupiah pun dari bunga dan nilai pokok aset tersebut dibayarkan pada rakyat Indonesia melalui pemerintah, sesuai perjanjian yang disepakati antara JFK dan Presiden Soekarno melalui Green Hilton Agreement.


Padahal mereka telah menggunakan emas milik Indonesia sebagai kolateral dalam mencetak setiap dollar.

Hal yang sama terjadi pada bangsa China dan Philipina. Karena itulah pada awal tahun 2000-an China mulai menggugat di pengadilan Distrik New York. Gugatan yang bernilai triliunan dollar Amerika Serikat ini telah mengguncang lembaga-lembaga keuangan di Amerika dan Eropa. Namun gugatan tersebut sudah lebih dari satu dasawarsa dan belum menunjukkan hasilnya. Memang gugatan tersebut tidaklah mudah, dibutuhkan kesabaran yang tinggi, karena bukan saja berhadapan dengan negara besar seperti Amerika, tetapi juga berhadapan dengan kepentingan Yahudi bahkan kabarnya ada kepentingan dengan Vatikan. Akankah Pemerintah Indonesia mengikuti langkah pemerintah Cina yang menggugat atas hak-hak emas rakyat Indonesia yang bernilai Ribuan Trilyun Dollar… (bisa untuk membayar utang Indonesia dan membuat negri ini makmur dan sejahtera)?

Written By beritalima

Kamis, 03 Oktober 2013

Tips dari Dokter Agar Lekas Hamil


Pertama-tama harus disadari bahwa kehamilan merupakan pemberian Tuhan, kita sebagai manusia hanya bisa berusaha dan berdoa.

Secara teori, kehamilan terjadi bila ada pertemuan antara sperma dan sel telur.
Pertemuan tersebut memerlukan kualitas sperma yang baik, sel telur yang baik serta saluran yang juga baik. Bila salah satu faktor diatas (sperma, sel telur atau saluran) tidak baik, maka kemungkinan terjadinya kehamilan menjadi kecil.

Kualitas sperma dapat diperiksa dengan melakukan analisis sperma pada laboratorium. Sementara kualitas sel telur serta saluran yang memungkinkan pertemuan sperma dan sel telur, memerlukan pemeriksaan yang lebih banyak, diantaranya pemeriksaan USG dan pemeriksaan hormonal. Sehingga pemeriksaan laki-laki dan wanita harus dilakukan secara bersama-sama: tidak boleh hanya salah satu pasangan saja yang dilakukan pemeriksaan.

Beberapa faktor yang dapat berpengaruh terhadap terjadinya kehamilan, sebagai berikut:

Gaya hidup sehat
•    Konsumsi makanan yang bergizi.
•    Konsumsi suplemen multivitamin.
•    Hindari makanan yang dapat meningkatkan kegemukan (obesitas).
•    Olahraga yang teratur.
•    Hentikan kebiasaan merokok dan minum alkohol.

Kondisi dan kebersihan organ reproduksi
•    Perhatikan kelembaban daerah reproduksi terutama pada wanita.
•    Suhu yang terlalu panas (misalnya berendam dalam air panas dalam waktu lama) dapat merusak sperma
•    Menjaga kebersihan dengan penggunaan cairan pembersih secara terus menerus merupakan suatu kebiasaan yang kurang baik.

Stres
Stres merupakan suatu kondisi yang sulit dikendalikan, terutama bila berhubungan dengan kehamilan. Faktor stres ini yang seringkali menghambat terjadinya kehamilan, karena stres dapat mengakibatkan gangguan hormonal yang dapat berdampak terhadap terjadinya kehamilan.

Waktu berhubungan intim
Seorang wanita dalam kondisi yang baik akan mengalami siklus haid yang normal, dimana pada pertengahan siklus akan mengalami masa subur. Perhitungan masa subur pada setiap wanita berbeda-beda. Berhubungan intim harus dilakukan pada masa subur ini. Banyak kasus yang ditemui bahwa kesulitan terjadinya kehamilan karena waktu berhubungan yang tidak dilakukan pada masa subur.

Pada masa subur biasanya seorang wanita akan merasakan beberapa perubahan pada tubuhnya misalnya perubahan suhu badan, tetapi tidak semua wanita dapat merasakan perubahan tersebut. Penghitungan masa subur dewasa ini dapat dibantu dengan menggunakan alat pendeteksi masa subur yang bisa didapatkan di apotek. Pemberian obat-obat untuk merangsang masa subur kadang diperlukan, tetapi penggunaannya harus diawasi dengan ketat, agar tidak timbul efek samping yang merugikan di kemudian hari.

Konsultasi dengan dokter
Penting bagi pasangan suami istri untuk berkonsultasi dengan dokter bila segala usaha telah dilakukan tetapi tidak membuahkan hasil. Konsultasi ini diperlukan untuk mengobati kelainan yang ada serta memantau sejauh mana keberhasilan pengobatannya. Sehingga harus dipahami bahwa pengobatan untuk mendapatkan keturunan kadang kala membutuhkan waktu yang panjang.

Harus diingat juga bahwa yang wajib berkonsultasi adalah suami dan istri, tidak boleh hanya salah satu pasangan saja.

Ditulis oleh dr. Ricky Susanto, M.Kes, SpOG yang berpraktik di RS Bethsaida, RSIA Karunia Bunda dan RS Permata Sarana Husada