Kamis, 29 Desember 2011

Tips Foto di kebun binatang

Kebun binatang adalah salah satu tempat favorit penggemar fotografi, mungkin karena kebanyakan dari kita menyukai hewan sebagai obyek foto namun merasa berat dan repot kalau harus benar-benar ke hutan, maka kebun binatang adalah jalan tengahnya. Kalau anda belum pernah menjajal kemampuan fotografi anda di kebun binatang, maka memotret di kebun binatang wajib dicoba.
Oke, sebelum anda benar-benar berangkat terlebih dahulu, kita akan membahas beberapa tips memotret di kebun binatang supaya hasil foto anda nanti bagus, silahkan:

Apa Yang perlu Anda Masukkan Ke Tas Kamera?

Peralatan yang saya rekomendasikan untuk dibawa adalah kombinasi kamera SLR + lensa medium tele diatas 85 mm (baca tentang panjang focal disini) atau kamera saku Super Zoom dengan zoom optik 10-12 kali (baca lagi beda antara kamera SLR, superzoom dan saku), kalau anda memiliki lensa makro bolehlah dibawa serta.
Lensa sepanjang ini diperlukan karena kebanyakan hewan dikebun binatang ditempatkan dalam jarak yang agak jauh dari pengunjung, bahkan seringkali ditambahi pagar kawat diantaranya. Lensa medium tele/ super zoom bisa mengatasi kondisi ini. Namun kalau anda hanya memiliki lensa pendek, jangan berkecil hati, anda tetap bisa menggunakannya untuk memotret atraksi hewan, hewan jinak yang dibiarkan berkeliaran atau bahkan suasana di kebun binatang itu sendiri.

Arahkan Fokus Pada Mata

Seperti kata pepatah, mata adalah jendela jiwa, maka untuk menangkap jiwa “kebinatangan” mereka secara jernih, fokuskan jepretan anda pada mata si hewan. Kalau anda sukses menangkap tatapan khas seekor hewan, foto anda akan berasa lebih dalam dan memiliki sentuhan
Shy

Teroboslah Pagar Kawat Itu

He he… tentu saja kata-kata diatas hanya kiasan (saya sih cuma sayang kameranya kalau anda sampai diterkam si maung). Maksud saya sebenarnya, jangan biarkan pagar kawat itu muncul di hasil foto anda nantinya. Trik menghilangkan kawat supaya tidak tampak di foto adalah begini:
  • Gunakan aperture priority (atau manual)
  • Set aperture sebesar-besarnya (pahami lagi konsep aperture)
  • Atur zoom (focal length) di posisi maksimal
  • Tempelkan lensa anda di pagar serapat-rapatnya
  • Lalu atur fokus agar jatuh di hewan (terutama matanya)
  • Jepret
Dalam kasus anda menggunakan kamera tanpa tersedia mode manual (aperture priority), gunakan mode portrait.
Cara diatas pada intinya adalah untuk mengatur Depth of Field (Apa itu Depth of Field?) sedangkal-dangkalnya (shallow), sehingga saat anda menjatuhkan fokus pada hewan maka pagar kawat menjadi sangat kabur seolah-olah hilang.
Seorang kawan punya trik lebih hebat dalam mengatasi pagar kawat, “Cari pagar kawat yang agak sobek, biasanya kebun binatang di Indonesia perawatannya agak kurang, sehingga keumngkinan besar anda bisa menemukan lobang yang cukup agar lensa bisa masuk sedikit.” Nah itu kata kawan saya bukan saya sendiri.

Tunggu Momen Ketika Hewan Berinteraksi/Beraksi

Memotret hewan yang sedang dalam posisi diam itu sudah biasa, namun memotret hewan yang sedang berinteraksi atau beraksi, itu baru beda. Interaksi disini bisa jadi interaksi hewan dengan sesama hewan, dengan pengunjung (atau pawang) atau bahkan dengan lingkungannya (misal bermain-main dengan ranting atau air). Beraksi bisa jadi hewan yang sedang mengaum, berlari atau bermain.
Kalau anda amati para juara lomba foto satwa, anda akan menemukan sebagian besar foto yang menang adalah foto yang menunjukkan hewan yang sedang berinteraksi. Kuncinya adalah kesabaran anda, karena momen seperti ini tidak bisa diatur.
Ferruginous Hawk 007

Tips Untuk Hewan Hiperaktif

Dalam beberapa kasus anda akan menghadapi hewan yang gerakannya amat cepat seperti burung. Dalam kondisi seperti ini, atur setelan ISO (apa itu ISO?) di auto ISO, gunakan continous mode (burst) dan set shutter speed yang cukup tinggi (diatas 2 kali panjang fokal) serta atur aperture selebar-lebarnya agar foto anda tetap tajam.

Jadilah Selektif

Memotret di kebun binatang dengan pilihan hewan yang banyak dan beraneka ragam menuntut kita harus selektif dan tertata, jangan memaksakan diri ingin memotret semuanya. Cari tahu daftar hewan yang ada dan lebih baik lagi kalau anda bisa mengetahui lokasi hewan tersebut sebelumnya. Dengan begitu anda bisa memilih urutan hewan mana saja yang ingin anda foto. Pilih sasaran anda dan usahakan tetap disitu sampai anda menghasilkan paling tidak beberapa jepretan yang dirasa memenuhi standar anda. Jangan tergesa-gesa, anda tidak sedang diburu tenggat waktu bukan?
Tigers Playing

Lihat Kondisi Cahaya

Saat anda memotret hewan dialam terbuka, anda membutuhkan cahaya yang cukup, namun juga tidak berlebihan. Datanglah pagi-pagi karena saat pagi cahaya yang ada cukup namun tidak berlebihan. Cahaya di siang bolong kurang mendukung untuk pemotretan karena terlalu kuat, sifatnya datar dan keras sehingga foto akan memiliki banyak bayangan gelap dan terlalu kontras. Anda bisa mulai memotret lagi saat mulai mendekati sore hari.
Namun kalau kebun binatang yang dikunjungi cukup rimbun, maka anda beruntung karena bisa terlindung dari sinar matahari siang hari yang berlebihan. Saat diang datang, carilah lokasi yang cukup rimbun dan potretlah di area yang ada dibalik bayangan pohon.

Jangan Lupakan Obyek Lain

Meskipun anda pergi ke kebun binatang dan meniatkan diri memotret hewan, jangan lupakan obyek lain selain itu. Perhatikan juga ekspresi pengunjung saat melihat hewan-hewan tersebut, seringkali ekspresi mereka juga cukup menarik untuk diabadikan dalam foto anda.
Seringkali pihak kebun binatang juga mengadakan berbagai atraksi menarik untuk menyedot pengunjung, cari tahu apa saja atraksi yang tersedia, siapa tahu anda bisa menemukan obyek menarik disitu.
Nah selamat berburu di kebun binatang kesayangan anda :)
Kredit foto (atas ke bawah): Schristia, Art G, Joshua Barnett, Toddy Ryburn.

Tidak ada komentar: