Senin, 29 Oktober 2012

Beberapa fakta Tentang Rokok

Merokok adalah sudah menjadi kebiasaan dan sepertinya sdh membudaya di negri ini, bahkan merokok bisa digunakan sebagai salah satu tema keakraban dalam sebuah pertemuan dan pertemanan. Padahal tidak satu pun hasil penelitian medis yang menyatakan bahwa rokok itu aman untuk kesehatan, beberapa penelitian aneh pernah dimuat di beberapa media yg menyatakan rokok dapat mengurangi resiko penyakit Partkinson namun penelitian itu banyak di bantah oleh beberapa ahli. dalam pandangan islam jelas diterangkan bahwa sagala sesuatu yg banyak mendatangkan Mudharatnya ketimbang manfaatnya HARAM. bila kita amati, apa bedanya Rokok dengan narkoba, sama2 mengandung candu dan sama2 membahayakan kesehatan, hanya kadarnya saja yang berbeda. sekarang keputusan ada ditangan kita, kalau masih menganggap rokok itu halal dan memberikan banyak manfaat, silahkan berfikir ulang, dan renungkan


Asap Rokok Mengancam dalam 20 Menit
Ghiboo.com - Jika ada orang yang merokok disebelah Anda, segeralah menjauh. Efek negatif asap rokok bagi perokok pasif terjadi dalam waktu singkat.
Hanya membutuhkan waktu 20 menit, paparan asap rokok di dalam ruangan tertutup, seperti bar atau mobil, sudah mampu mengganggu pernapasan Anda.
Menurut Panagiotis Behrakis dari University of Athens, orang yang terpapar asap rokok mengalami perubahan fisiologis secara langsung yang akhirnya menyebabkan saluran udara di paru-paru menyempit.
Akibatnya, tubuh kesulitan untuk mengambil oksigen dan asupan oksigen di tubuh terganggu.
"Non perokok dipaksa menghirup asap rokok dalam jumlah ekstrem secara langsung kemudian masuk kedalam paru-paru mereka. Temuan ini memberitahu kita bahwa paparan singkat asap rokok memang berbahaya bagi saluran udara normal," jelas Dr. Behrakis, dilansir melalui Dailymail (29/10).
Temuan lain di bulan lalu oleh peneliti Northumbria University juga mengungkapkan risiko lain yang mengancam perokok pasif. Non perokok yang teratur terkena paparan asap rokok juga berisiko mengalami kerusakan memori atau kepikunan

Merokok tidak hanya merugikan kesehatan, tapi juga berdampak buruk terhadap kulit Anda. Tenang, artikel ini tidak akan “menceramahi” Anda soal bahaya merokok. Saya yakin para pembaca adalah orang dewasa yang dapat menentukan pilihan.

Saya akan berbagi kiat-kiat menjaga kecantikan kulit bagi para perokok — agar kulit Anda bersinar sebagaimana seharusnya.

Jadi, apa sih dampak rokok terhadap kecantikan kulit Anda?

Foto sepasang saudara kembar. Nona A tidak merokok dan Nona B merokok. Terlihat kan perbedaan kulit mereka? (Foto: …



1. Merokok membuat kulit Anda kering!

FAKTA. Perempuan yang mengisap lebih dari 10 batang rokok perhari memiliki tingkat kelembapan kulit yang lebih rendah daripada yang tidak merokok. Akibatnya, kulit Anda bisa kekeringan alias mengalami dehidrasi. Ujungnya, kelenturan kulit berkurang dan dapat mengelupas.

YANG HARUS DILAKUKAN. Tambahkan serum atau praserum yang dapat membantu mengunci kelembapan kulit — tetapi tidak terlalu berat seperti pelembap. Serum dapat membantu mencegah kekeringan kulit sepanjang hari, dan biasanya teksturnya pun ringan sehingga tidak terlalu berat bagi kulit.

Produk seperti Lancome Genifique, SK-II Facial Treatment Essence dan L’Oreal Youth Code Pre Essence bisa dimasukkan dalam rutinitas perawatan kulit Anda. Gunakanlah setelah Anda membersihkan kulit dan memakai toner, dan sebelum memakai serum.


Foto sepasang saudara kembar. Nona A tidak merokok dan Nona B merokok. Terlihat kan perbedaan kulit mereka? (Foto: …
2. Kulit Anda lebih cepat menua

FAKTA. Tidak perlu mengutip sumber ilmiah, kita semua tahu bahwa banyak zat kimia yang terkandung dalam rokok dapat menghancurkan kolagen dan elastin — yang berpengaruh pada kelenturan dan kekenyalan kulit.

Ketika merokok, Anda akan kehilangan kolagen dan elastin tadi dan akibatnya kondisi kulit pun memburuk, keriput jadi lebih tampak dan tekstur kulit jadi tidak genap.

YANG HARUS DILAKUKAN. Segera setelah Anda berumur 30, lakukan perawatan yang berfokus pada pembentukan kembali kolagen dan elastin (sesuatu yang biasanya orang lakukan di umur 35). Bagi para perokok, tidak ada yang namanya terlalu cepat untuk mencari produk perawatan kulit yang melawan penuaan.

Bila sebelumnya hanya tersedia variasi retinol sebagai bahan utama antipenuaan, kini tersedia lebih banyak pilihan. Carilah produk yang berlabel antipenuaan.

3. Kulit Anda akan terlihat kusam dan pucat.

FAKTA. Kulit Anda mendapatkan nutrisi dari darah. Sebagaimana sudah sering kita dengar, para perokok memiliki metabolisme yang lebih lambat dan akibatnya, pasokan nutrisi bagi kulit pun berjalan amat lambat. Inilah mengapa para perokok biasanya berkulit kusam dan pucat.

YANG HARUS DILAKUKAN. Pilihlah serum yang dapat melawan ketidakseimbangan warna kulit. Saat ini ada banyak pilihan serum yang khusus menangani masalah ini — yang tidak sama dengan meningkatkan kecerahan kulit.

Sebagai contoh, ada Estee Lauder Idealist, Lancome Visionnaire dan Yves Saint Laurent Forever Youth Liberator. Rekomendasi lainnya adalah Pond’s Gold Radiance yang harganya terjangkau, namun bekerja dengan baik.

4. Merokok membuat mata dan bibir penuh kerutan

FAKTA. Para perokok lebih banyak menggunakan otot bibir mereka dan cenderung menyipitkan mata ketika mengisap/mengembuskan asap rokok. Tak heran jika kedua aktivitas ini dapat menyebabkan kerutan karena sering “dilatih”. Karena bibir adalah bagian tubuh pertama yang terpapar racun, maka kerutan di bibir pun lebih dalam.

YANG HARUS DILAKUKAN. Jangan pernah lupa memakai lip balm untuk memberi nutrisi tambahan bagi bibir. Bayangkan, mereka yang tidak merokok saja membutuhkan lip balm, apalagi Anda.

Sisihkan uang lebih banyak bagi perawatan bibir. Favorit saya adalah Erhalogy Eternalips karena memberi perlindungan dan nutrisi yang dibutuhkan, harganya pun terjangkau. Jangan lupa memakai krim mata yang secara khusus dibuat untuk mengurangi kerutan.

5. Merokok membuat tangan kering dan kerutan lebih tampak

FAKTA. Sederhana saja. Bagian tangan yang memegang rokok akan terpapar racun lebih dulu dan akan menua lebih cepat.

YANG HARUS DILAKUKAN. Gunakan krim tangan! Itu satu-satunya solusi yang bisa saya tawarkan. Krim tangan akan memberi nutrisi dan perlindungan tambahan. Produk yang terkenal bagus adalah L’Occitane, dan ada banyak variasi pilihan.

Jadi sebagai perokok, terbukti Anda harus mengeluarkan uang lebih banyak untuk perawatan kecantikan kulit.

Semoga bermanfaat.


EPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA - Penasehat Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI), Hakim Sorimuda Pohan, mengingatkan para ayah perokok agar berhati-hati ketika menggendong anaknya. Apalagi, anaknya yang masih berusia balita. Secara tidak sengaja, sang ayah bisa menularkan penyakit pada anak.
Ia menyebutkan kini ada tiga jenis perokok yang ada. “First hand smoker, second hand smoker dan third hand smoker,” kata Hakim di Jakarta, Rabu (2/11).
Soal perokok aktif dan pasif, menurutnya, itu sudah ‘pustaka’ lama. First hand smoker adalah perokok pertama. Orang ini merokok sehingga memasukkan sendiri racun ke dalam tubuhnya.
Second hand smoker merupakan orang yang menghirup asap rokok. Yang mungkin jarang disadari yakni third hand smoker. Mereka ialah orang yang tidak merokok, tidak menghirup asap rokok tetapi berhubungan langsung dengan perokok. Baginya, ketiga jenis perokok ini memiliki akibat yang sama saja bahayanya.
Ia mencontohkan seorang ayah yang biasa merokok di kantor, ketika pulang langsung menggendong anaknya tanpa terlebih dahulu ganti baju atau cuci muka. Tanpa disadari, ayah tersebut telah menjadikan si anak sebagai third hand smoker.
“Ayah merokok di kantor, pulang tanpa berwudhu, cium si anak. Niatnya si mau sayang, tapi secara tidak sengaja ia malah memberikan racun pada anak,” ujar dia.
Ia menjelaskan, sisa-sisa nikotin bisa saja masih menempel di wajah atau baju ayah. Racun itu akan menguap dan terhirup melalui udara. “Ya seperti orang yang merokok kan nafasnya juga bau rokok,” katanya.
Jika kebetulan si anak mempunyai penyakit bawaan asma, dengan udara yang kotor, maka asma akan sulit disembuhkan. “Jadi kalau anak asma dan nggak sembuh-sembuh, cek saja siapa yang bawa racun ke rumah,” ujarnya sambil tersenyum.

REPUBLIKA.CO.ID, MONTREAL---Akupunktur dan hipnotis telah dipromosikan sebagai cara bebas-narkotika guna membantu perokok meninggalkan kebiasaan itu, dan ada bukti kedua cara tersebut berhasil, demikian kajian penelitian atas 14 studi internasional.
Namun para peneliti itu, yang temuan mereka disiarkan di American Journal of Medicine, mengatakan masih ada banyak pertanyaan, termasuk seberapa efektif terapi alternatif itu dan bagaimana cara tersebut dibandingkan dengan metode konvensional untuk berhenti merokok.
Meskipun demikian, metode alternatif itu masih bisa jadi pilihan buat perokok yang ingin menghentikan kebiasaan mereka.
Menurut para peneliti yang dipimpin oleh Mehdi Tahiri dari McGill University di Montreal, Kanada, secara umum, perokok yang ingin berhenti mesti mula-mula mencoba pendekatan standar yang meliputi terapi pengganti nikotin, pengobatan dan penyuluhan perilaku, kata Tahiri.
"Tapi sebagian orang tak tertarik pada pengobatan," katanya. Ia menambahkan dalam banyak kasus, terapi standard tak berhasil. Lalu saya kira kita mesti dengan tegas menyarankan akupunktur dan hipnotis sebagai pilihan."
Para peneliti mendapati sebagian studi memperlihatkan perokok yang menjalani akupunktur tiga kali lebih mungkin untuk terbebas dari tembakau enam bulan atau satu tahun kemudian.
Hal serupa terjadi pada empat percobaan dengan menggunakan hipnotis; perokok memiliki angka keberhasilan lebih tinggi dengan terapi tersebut dibandingkan dengan orang yang mendapat sedikit bantuan.
Namun ada beberapa kekurangan, yaitu angka keberhasilan tidak selalu sama dalam semua percobaan yang dilakukan, kendati kecenderungan luas merujuk kepada manfaat pengobatan alternatif tersebut.
Satu studi pada 2008 yang menerapkan beberapa program akupunktur laser atas 258 perokok mendapati bahwa 55 persen perokok yang menerima pengobatan itu meninggalkan kebiasaan mereka dalam waktu enam bulan, sementara mereka yang tak diberikan pengobatan itu cuma berjumlah empat persen.
Namun satu studi 2007 dari Taiwan yang meneliti akupunktur jarum di sekitar telinga, daerah yang secara khusus menjadi sasaran bagi orang yang ingin berhenti merokok, melaporkan angka keberhasilan yang lebih rendah.
Hanya sembilan persen mereka yang menjalani tusuk jarum telah berhenti setelah enam bulan dibandingkan dengan enam persen orang yang berhenti merokok tanpa pengobatan tersebut.
Kondisinya serupa pada semua percobaan hipnotis. Dua studi memperlihatkan dampak mencolok: 20 sampai 45 persen pasien hipnosis bebas rokok enam bulan atau satu tahun kemudian. Dua percobaan lain memperlihatkan dampak yang lebih kecil.
Meskipun begitu, kata Tahiri, ada "kecenderungan" ke arah manfaat dalam seluruh studi mengenai akupunktur dan hipnotis.
Namun masih tetap ada pertanyaan, katanya, mengenai berapa banyak babak akupunktur atau hipnotis mungkin diperlukan, atau teknik khusus apa yang terbaik.
Sementara itu beberapa kajian lain telah menyimpulkan sang juri masih mencari terapi alternatif bagi orang yang ingin berhenti merokok.

TRIBUNNEWS.COM - Efek buruk asap rokok bagi kesehatan memang tak terbantahkan, baik pada mereka yang menghisap rokok maupun bagi perokok pasif yang terpapar asap pembakaran rokok atau juga dikenal dengan istilah secondhand smoke. Penelitian terbaru menunjukkan, remaja yang terpapar asap rokok memiliki risiko hampir dua kali lipat mengalami gangguan pendengaran.  
Para peneliti dari New York University School of Medicine menganalisis lebih dari 1.500 anak muda berusia 12-19 tahun yang berpartisipasi dalam riset gizi dan nutrisi berskala nasional tahun 2005-2006.
Peserta menjalani tes darah untuk mengukur tingkat zat kimia yang disebut continine, suatu bentuk pecahan dari nikotin. Para remaja ini juga diperiksa fungsi pendengarannya.
Hasilnya menunjukkan, remaja yang terpapar asap rokok lebih cenderung memiliki gangguan pendengaran yang berhubungan dengan masalah koklea. Koklea merupakan organ pendengaran yang berfungsi mengirim pesan ke syaraf pendengaran dan otak.
"Ini merupakan jenis gangguan pendengaran yang biasanya terjadi akibat faktor usia atau dialami anak yang lahir dengan tuli bawaan," kata Dr Michael Weitzman yang memublikasikan risetnya dalam  jurnal Archives of Otolarygonology.
Peneliti lainnya, dr Anil Lalwani, menilai, fakta mengenai asap rokok yang dapat menimbulkan gangguan pendengaran di kalangan remaja ini memiliki implikasi bagi kesehatan masyarakat.
Sementara dr Ralph Holme dari UK Charity Action on Hearing Loss,  menyatakan perlunya penelitian lebih lanjut tentang gangguan pendengaran untuk membuktikan hubungan kausal antara asap rokok dan gangguan pendengaran.
"Tetapi, sebagai tindakan pencegahan dan perlindungan terhadap pendengaran anak Anda, dianjurkan untuk menghindari asap rokok di sekitar mereka," ujarnya.


Ghiboo.com - Merokok tak hanya sekedar menyebabkan penyakit jantung, kanker paru-paru dan impoten. Penelitian terbaru menunjukkan kebiasaan merokok terus-menerus justru membuat Anda jadi bodoh.

Penelitian yang dipimpin oleh Severine Sabia dari University College London's Department of Epidemiology and Public Health mengamati data kesehatan dari 5.099 pria dan 2.137 wanita.

Untuk menilai hubungan kebiasaan perokok dengan penurunan kognitif, peneliti meninjau kembali laporan dengan menggunakan enam penilaian status merokok para partisipan selama 25 tahun dan tiga penilaian tes kognitif yang dikumpulkan selama 10 tahun.

Temuan yang dimuat dalam Archives of General Psychiatry menemukan perokok pria mengalami penurunan mental yang lebih cepat dibandingkan non perokok. Sementara perokok yang telah berhenti setidaknya selama 10 tahun sebelum penilaian pertama tes kognitif, masih menunjukkan adanya penurunan kognitif secara signifikan.

"Perokok pria berusia 50 tahun menunjukkan adanya penurunan kognitif yang sama seperti pria non perokok berusia 60 tahun," papar Sabia, dilansir melalui abcnews, Selasa (7/2).

Meskipun demikian, para peneliti tidak menemukan hubungan yang sama antara merokok dan penurunan fungsi kognitif pada wanita. Sabia menambahkan hal ini bisa saja terjadi karena wanita dalam kelompok usia ini lebih sedikit yang merokok dibandingkan pria.

"Hasil penelitian kami menunjukkan adanya hubungan antara merokok dan kognitif, terutama pada pria yang berusia lebih tua," tambah peneliti.


Ghiboo.com - Lebih dari 40 persen semua jenis kanker disebabkan karena pilihan gaya hidup. Berdasarkan survei yang dilakukan di Inggris, hampir setengah penderita yang terdiagnosa kanker disebabkan oleh pemilihan gaya hidup.

Obesitas, merokok, makanan dan alkohol, masing-masing dapat menjadi penyebab timbulnya tipe kanker. Namun, rokok menjadi pemicu utama terjadinya kanker. Merokok menyebabkan 23 persen kanker pada pria dan 15,6 persen pada wanita.

"Banyak orang percaya bahwa kanker disebabkan karena nasib atau gen. Namun, setelah melihat semua bukti, jelas bahwa sekitar 40 persen penyebab kanker disebabkan oleh hal-hal dimana kita sebenarnya bisa merubahnya," ungkap peneliti Prof Max Parkin.

Peneliti juga menemukan posisi kedua penyebab terjadinya kanker adalah disebabkan sedikitnya mengonsumsi buah dan sayuran segar pada makanan pria. Berbeda dengan pria, penyebab terjadinya kanker pada wanita setelah merokok adalah obesitas.

"Kami tak menduga saat menemukan makan buah dan sayur akan menjadi penting bagi pria untuk melawan kanker. Dan bagi wanita, tak mengira bila kegemukan berdampak lebih buruk dibandingkan alkohol," tambahnya.

Berikut ini 6 besar penyebab terjadinya kanker pada wanita dan pria.

Pria

1. Merokok 23 %
2. Sedikit Makan buah dan sayur 6,1 %
3. Bahaya/Risiko dalam pekerjaan 4,9 %
4. Alkohol 4,6 %
5. Kegemukan 4,1 %
6. Terpapar matahari 3,5 %

Wanita
1. Merokok 15,6 %
2. Kegemukan 6,9 %
3. Infeksi 3,7 %
4. Terpapar matahari 3,6 %
5. Sedikit makan buah dan sayur 3,4 %
6. Alkohol 3,3 %


(Berbagai Sumber)
 
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Hampir semua orang tahu bahwa rokok mengganggu kesehatan jantung. Tapi, mungkin tak banyak orang yang tahu bahwa rokok juga memiliki andil dalam kerontokan rambut, proses beruban dan kebotakan.
Rokok terdiri dari 4.000 bahan kimia berbahaya yang semuanya merusak kesehatan tubuh. Ketika rokok dihisap, semua bahan kimia juga terhirup. Dari keseluruhan zat kimia yang ada, nikotin dan karbon monoksida adalah ‘biang keladi’ kerusakan rambut.
Meskipun beruban adalah salah satu dari masalah keturunan, ahli kecantikan Dr Jamuna Pai mengatakan rokok dapat memperburuk hal itu. Nikotin dapat menyebabkan pembuluh darah mengerut sehingga mempersulit untuk memompa darah dari arteri. Merokok juga menghasilkan karbon monoksida yang menghambat kapasitas darah untuk membawa oksigen dan mengeluarkan racun.
"Kedua faktor ini mencegah oksigenasi jaringan rambut dan penghapusan efektif radikal bebas dari tubuh. Sehingga, ini memperparah masalah rambut beruban dan kerontokan rambut," ujar dia.
Baik pria maupun wanita berpotensi mengalami kebotakan. Kebotakan pada pria dipicu oleh hormon androgen laki-laki yang bertanggung jawab untuk kerusakan folikel rambut. Di sisi lain, wanita yang memiliki hormon androgen dan estrogen dalam tubuh mereka. Estrogen dapat berfungsi melawan efek dari androgen.
"Wanita mengalami kebotakan juga. Ancaman ini lebih tinggi dibandingkan laki-laki. Namun efek negatif dari merokok membuat rambut rontok lebih banyak dialami oleh pria dibandingkan wanita (diasumsikan lebih banyak pria yang merokok dibanding wan­­­ita)," kata trichologist Dr Shah Apoorva.
Karbon monoksida dalam asap menurunkan kapasitas oksigen dalam darah. Merokok dapat menyebabkan pertumbuhan rambut untuk mengganti sel rambut yang mati akibat kerontokan rambut menjadi terhambat.

REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN - Perokok aktif sangat rentan terkena penyakit kardiovaskuler yang merupakan penyebab utama kematian dan kecacatan di seluruh dunia juga merupakan pembunuh paling populer setelah kecelakaan lalu lintas.
"Fakta dari WHO menyebutkan bahwa terjadi satu kematian akibat penyakit kardiovaskuler setiap dua detik, serangan jantung setiap lima detik dan akibat stroke setiap enam detik," kata Guru Besar Universitas Sumatera Utara (USU), Prof Julia Reveny di Medan, Rabu (5/10).
Ia mengatakan, setiap tahunnya diperkirakan 17 juta orang di berbagai negara meninggal akibat penyakit kardiovaskuler. Terjadinya penyumbatan pembuluh darah (aterosklorosis) sebenarnya tidak hanya dipicu dari tingginya konsumsi makanan berlemak, namun juga dipicu karena merokok.
Ketika manusia merokok, zat oksidan semakin banyak terlepas akibat dari respon masuknya racun dari rokok yang dihisap. Zat oksidan inilah yang membuat dinding pembuluh darah rusak dan membuat kolesterol low-density lipoprotein (LDL).
LDL semakin mudah 'tersangkut' di area kerusakan yang ditimbulkan oleh zat oksidan tersebut. "Kemudian kolesterol yang 'tersangkut' tersebut kian bertambah dan menimbulkan sumbatan sehingga pembuluh darah menjadi mengeras dan terjadilah aterosklorosis," kata Guru Besar yang mendalami Ilmu Toksikologi itu.
Menurut dia, aterosklerosis adalah mengerasnya timbunan lemak padang dinding arteri Secara etimologis berasal dari bahasa Yunani ather yang berarti bubur. Pengertian bubur disini adalan berupa timbunan lemak lembek yang menyerupai seperti bubur.
Selain itu, bahasa Yunani lainnya yakni scleros yang bermakna keras, jadi secara harfiah, zat yang semula lembut dan lembek tersebut tertimbun dan terakumulasi jumlahnya dalam suatu arena menyebabkan terbentuknya lesi yang lama kelamaan akan membesar dan menebal sehingga mempersempit arteri dan menghambat aliran darah.
Sehingga terjadi proses pengerasan dan menyumbat aliran darah dalam pembuluh darah. "Pembuluh darah yang menjadi sebuah sarana koridor transportasi proses mengalirnya subtansi metabolisme tubuh akan berakibat sangat fatal jika tersumbat," pungkasnya.
 
  


REPUBLIKA.CO.ID, Anda termasuk perokok berat dan berniat berhenti? Ternyata, tubuh Anda pun mendambakan hal itu segera terjadi. Dalam keadaan berhenti merokok, tubuh akan merespons secara positif dengan cepat.
Aulia Sani, mantan direktur RS Harapan Kita ini, mengungkapkan hal-hal yang terjadi dalam tubuh kita begitu terbebas dari racun yang ada pada rokok. Aulia menggambarkan dalam 20 menit tanpa rokok, perubahan signifikan terjadi di jaringan organ penting manusia. "Tekanan darah, denyut jantung, dan aliran darah tepi membaik."
Lantas, apa manfaatnya dalam waktu yang lebih lama? Kalau bisa bertahan sampai 12 jam tak merokok, karbonmonoksida di dalam darah kembali normal. "Sistem aliran darah membaik dan fungsi jantung dapat meningkat,” ujar Aulia, yang kerap menjadi pembicara seminar.
Nah, agar lebih yakin dengan motivasi berhenti merokok, coba periksa dengan tes ketergantungan nikotin di bawah ini:
Pertanyaan
1. Berapa batang rokok yang Anda isap setiap hari?
Jawaban:
A. 10 atau kurang
B. 10-20
C. 21-30
D. 31 atau lebih
Skor
A. 0
B. 1
C. 2
D. 3
2. Berapa lama setelah bangun tidur Anda merokok?
Jawaban:
A. Dalam 5 menit
B. 6-30 menit
C. 31-60 menit
D. Setelah 60 menit
Skor
A. 3
B. 2
C. 1
D. 0
3. Apakah Anda kesulitan menahan diri untuk tidak merokok di tempat-tempat yang dilarang?
Jawaban:
A. Ya
B. Tidak
Skor
A. 1
B. 0
4. Apakah Anda merokok lebih sering pada jam pertama setelah bangun tidur dibandingkan pada waktu lain?
Jawaban:
A. Ya
B. Tidak
Skor
A. 1
B. 0
5. Pada saat kapan keinginan merokok yang sulit ditahan dan dihilangkan?
Jawaban:
A. Batang pertama di pagi hari
B. Waktu lain
Skor
A. 1
B. 0
6. Apakah Anda tetap merokok saat Anda sakit berat yang membutuhkan bedrest?
Jawaban:
A. Ya
B. Tidak
Skor
A. 1
B. 0
Skor            Ketergantungan
0-3 poin      Ringan
4-6 poin      Sedang
7-10 poin    Tinggi
Keterangan:
Ringan: Level ketergantungan Anda terhadap nikotin rendah. Sebaiknya, cobalah berhenti dari sekarang sebelum ketergantungan Anda semakin meningkat.
Sedang: Anda memiliki level ketergantungan menengah terhadap nikotin. Berhentilah sekarang untuk terbebas dari ketergantungan.
Berat: Anda tidak dapat mengontrol kebiasaan merokok. Sebaliknya, rokoklah yang mengatur Anda. Saat memutuskan berhenti merokok, sebaiknya konsultasikan kepada dokter. Anda akan mendapatkan terapi pengganti nikotin atau terapi lain yang dapat membantu Anda melepaskan diri dari ketergantungan terhadap nikotin.
Sumber: Fargerstorm Tolerance Questionnaire Br J Addict 1991

Tidak ada komentar: